Ayo Lawan Corona Virus

Alhamdulillah

Hari ini bertepatan dengan ultah putriku Wanindyatami Firstidi P saya sudah mulai bekerja kembali setelah 14 hari isolasi mandiri karena positif COVID.
Awalnya saya merasa batuk dan flu biasa oleh karena itu saya belikan obat batuk dan flu di ****mart. Pagi saya beli langsung saya minum biasanya malamnya sudah baikan. Tapi kali ini lain seluruh badanku malah menjadi tidak nyaman, seperti pegel, lemes, linu seperti tidak punya daya ditambah demam bahkan kalau sore katisen. Keluar keringat dingin banyak sekali dan ini bisa seharian walaupun dingin karena hujan. Tidurpun jadi tidak nyaman sama sekali, bisa tidur kalo tengkurap, kalo bergerak ngliyer seperti berputar. Ini diperparah dengan muntah. Saya muntah terus berkali kali sampai tidak doyan makan karena kalo makan muntah. Makanan terasa pahit semua tapi anehnya tetap pingin makan yang macem-macem.
Jumat selesai kerja langsung pulang ke Juwana, periksa dan dikasih obat untuk diminum.
Hari senin setelah sholat subuh kembali ke Ungaran. Dimobil muncul keraguan jangan-jangan aku kena COVID. Aku langsung googling untuk memastikan gejala awal dari covid iernyata hampir semua gejala awal itu saya alami semua. Saya jadi tambah khawatir ini COVID.
Akhirnya aku putuskan sebelum ke kantor mampir di CITO Setiabudi untuk test rapid. Hasilnya saya tunggu dan ternyata benar kekhawatiranku hasilnya reaktif dan harus di SWAB.
Aku langsung daftar tapi pedaftarn SWAB baru dibuka besoknya jam 5 dan hanya dibatasi 80 orang. Keesokan harinya jam 4.30 anak lanang daftar. Jam 8 saya sudah bisa menjalani SWAB. Hasilnya ternyata saya positif kuat.
Aku lapor ke pihak terkait dan disarankan untuk isolasi di RUMDIN. Bingung karena keluarga di Juwana akhirnya saya komunikasi untuk bisa isolasi di Pati ternyata tempat isolasinya juga full.
Aku tenangkan diriku, pasrah dan tidak panik. Aku kasih tahu istri dan anak-anakku untuk test rapid dan alhamdulillah non reaktif semua. Saya minta mereka untuk tidak malu karena covid adalah penyakit bukan aib. Karena keluarga saya non reaktif semua, maka saya putuskan untuk isolasi mandiri. Aku lapor bidan desa untuk. memberi tahu kalo aku mau isoman.
Aku banyak dibantu teman-teman dalam mempersiapkan diri untuk isoman; dr. Cahyono Hadi dan dr. Nani Eko serta apoteker bu Eny Hendriyani dan Bu Rara Sujiyah . Mereka selain membantu persiapan Isoman juga memantau perkembanganku dari hari ke hari. Aku juga dapat banyak masukan dari Lik Mus Tamaji dan Frida Bundanya Zahwa untuk bisa berisoman secara baik, benar agar bisa cepat sembuh kembali.
Alhamdulillah mereka sangat-sangat membantu sekali. Langkah awal saya harus bisa memastikan bahwa saya bisa tinggal dikamar sendiri, kamar mandi sendiri, alat makan sendiri. Langkah berikutnya kami menyusun jadwal isoman. Inilah jadwal isolasi mandiriku
Pagi
04.00 sudah harus bangun tidur, berkumur, minum jeruk lemon dan madu, sholat, dzikir ditempat tidur kaki diangkat dileakan ditembok agar aliran darah ke otak lancar. Sambil rebahan dada di dokdok dengan jari selama 10-15 menit. Bangun dari tempat tidur melakukan peregangan otot. Terus sarapan makan telor rebus 1, minum obat isoperine dan vitamin. 0.008 olah raga waton obah. Terus minum Lin hua 4 tablet. 09.00 s/d 10.00 berjemur, sambil makan alpukat dan minum C1000. Biasanya setelah berjemur karena perut kenyang jadi nguantuk. Tapi tidak boleh tidur sebelum dhuhur.
Siang
12.00-makan siang, makan yang banyak mengandung protein (sayur+lauk harus ada daging atau keong)+buah pisang, apel atau jeruk +susu bear brand, minum vit dan isoperine. 1 jam berikutnya minum Lin Hua.
Jam 14.00 tidur siang. Kalau pagi tidak berjemur karena gerimis atau hujan dan sorenya cerah maka bisa berjemur 15.00-16.00. Biasakan sore hari ngemil sambil minum klopo wulung. Mandi sebelum jam 17.00. Setelah mandi minum Hindi Hudsi dan Vitacov.
Malam
18.00 makan (sayur+lauk)+buah
Minum vit, isoperine dan 1 jam kemudian minum Lin hua.
Sebelum tidur minum susu bear brand, sikat gigi,kumur (kalo kumur harus kena tenggorokan) terus tidur max 21.00.

Aku jalani jadwal itu, Alhamdulillah akhirnya berkat bantuan, support dan doa dari teman-teman kepala SMA SMK SLB dan personil KCD I pada test ke dua aku dinyatakan negatif dan sekarang bisa berkerja lagi.
Saya sudah menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin diri yang tinggi tapi masih juga kena COVID. Oleh karena itu kita harus sangat berhati-hati agar bisa terhindar dari COVID. Teruslah patuhi protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan hindari kerumunan dan jangan lupa untuk ikut divaksinasi.
Bagi teman yang masih isolasi, ayo semangat. Insya Allah virus ini bisa kita lawan jika kita makan 4 sehat 5 sempurna, istirahat cukup, olah raga cukup, bersemangat, tidak banyak pikiran buruk, dan percaya bahwa kita lebih kuat dari virusnya.

Salam sehat untuk semua.