Program Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Berbasis Sekolah untuk tahun pertama 2021 akan dilakukan di jenjang SMP, SMA, dan SMK. Pemerintah juga sudah menerbitkan Buku petunjuk pelaksanaan bertujuan untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada kepala sekolah dan guru di tiap-tiap sekolah tentang cara kerja, panduan, dan mekanisme pelaksanaan program Roots Indonesia. Adapun salah satu tujuan pelaksanaan Program Roots Indonesia adalah sebagai berikut : mencegah, menanggulangi, serta meminimalkan perundungan dan tindak kekerasan yang terjadi di sekolah dengan mewujudkan nilai-nilai utama penguatan Pendidikan Karakter melalui program pencegahan perundungan. Indikator keberhasilan Program Roots Indonesia adalah sebagai berikut; Terjadinya persamaan pemahaman tentang pencegahan dan penanganan perundungan dan tindak kekerasan di sekolah. Adanya keterlibatan warga sekolah dalam pencegahan dan penanganan perundungan dan tidak kekerasan dengan terbentuknya Satuan Tugas di sekolah yang terdiri atas guru, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, dan warga-warga sekolah lainnya (misalnya: penjaga sekolah, tukang kebun, petugas kantin, dan lain-lain) dengan terbentuknya siswa Agen Perubahan.
Rencana Kegiatan dimulai senin 13 September 2021 dengan pelaksanaan Roots day mulai jumat 29 Oktober 2021 sd Selasa 2 November 2021.Program Roots bersifat preventif, membudayakan pertemanan sehat di lingkungan sekolah dengan menguatkan pendidikan karakter, program roots bukan konsultan tetapai pemberdayaan siswa sebagai agent of change, jika ditemukan kasus yang berat maka penanganan akan ditindaklanjuti oleh Pihak Bimbingan Konseling (BK) di sekolah atau pihak terkait. Dengan fasilitator Internal Tim GSM SMKN 4 Semarang beranggotakan 10 personil, dengan calon agen perubahan dari 9 kompetensi keahlian dengan total 30 siswa.
Dilaksanakan secara marathon dengan pemaparan materi, Adapun materi pertemuan 1 tentang Program Roots, materi pertemuan 2 tentang mengenal identitas, kepercayaan dan kesadaran kelompok, materi pertemuan 3 tentang Perundungan ( Bullying), materi pertemuan 4 tentang kepemimpinan dan cara komunikasi efektif, materi pertemuan 5 tentang cara pandang sudut perspektif berbeda dan membangun hubungan sehat, materi pertemuan 6 tentang pengaruh siswa dan tanggapan mereka terhadap konflik, materi pertemuan 7 tentang menghubungkan perubahan yang didorong oleh siswa dengan perilaku positif, materi pertemuan 8 tentang mengembangkan kesepakatan siswa anti perundungan, materi pertemuan 9 tentang mengembangkan dan mempraktekkan permainan peran (role play) berdasarkan observasi siswa terhadap perilaku perundungan di sekolah, materi pertemuan 10 tentang menuju aksi yang lebih besar di sekolah, materi pertemuan 11 tentang dengan materi visi untuk roots day sekolah, materi pertemuan 12 tentang publikasi dan perkuat pesan, materi pertemuan 13 tentang agenda persiapan pelaksanaan E – Course Roots, materi pertemuan 14 tentang diskusi secara luring oleh kelompok agen perubahan dengan pendeklarasian anti perundungan, materi pertemuan 15 tentang agenda agen perubahan tentang evaluasi dan keberlanjutan Roots.
Dibawah Koordinasi Wakasek Kesiswaan Eko Sugiyono,S.Pd, M.Si, dan kerjasama tim yang sinergis dan penuh semangat Tim GSM SMKN 4 Semarang dengan arahan Kholik,S.Pd diharapkan Raih Prestasi Tanpa Bully dapat segera terwujud di lingkungan SMKN 4 Semarang dengan gerakan Kelompok Agen Perubahan Siswa sebagai bentuk sinergi dan kerjasama warga sekolah khusunya siswa SMKN 4 Semarang.
Baca juga di: www.smk4smg.sch.id ; #Mitrasdudi, #SMKBisa, #Vokasi,#DirektoratSMK
Penulis : Ice Faulia, S.Pd,M.Si ( Waka Humas SMKN4 Semarang )
Editor : Nenden Oktafia, S. Kom
Komentar Pengunjung