Sesuai namanya, eco print berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan hayati atau alam. Sedangkan print artinya adalah cetak. Jadi, eco print adalah teknik cetak bermotif tumbuhan di mana motif tersebut berasal dari tanaman asli. Teknik eco print ada 2 yaitu teknik steam dan teknik pounding. Teknik steam dilakukan dengan cara mengukus lembaran kain yang sudah ditempeli berbagai ornamen tumbuhan. Sedangkan teknik pounding merupakan teknik pembuatan motif pada kain dengan cara dipukul. Proses pengerjaan kain eco print dengan teknik pounding lebih sederhana sehingga banyak diaplikasikan dan digunakan.
Pada pembelajaran Seni Budaya, peserta didik kelas X (sepuluh) di SMK Negeri Satu Atap Tuntang diajak untuk membuat hiasan dinding berupa kain eco print yang dibingkai dengan menggunakan figura. Selaras dengan alur tujuan kompetensi mata pelajaran seni rupa yaitu menciptakan karya seni yang menunjukkan pilihan keterampilan, medium dan pengetahuan elemen seni rupa atau prinsip desain tertentu yang sesuai dengan tujuan karyanya, dalam konteks ekspresi pribadi atau sesuai topik tertentu. Dalam hal ini pembuatan karya seni rupa dikhususkan dalam karya 2D (dua dimensi).
Pada Rabu, 28 September 2022, peserta didik kelas X SMKN Satu Atap Tuntang mulai membuat kain eco print dengan teknik pounding, di atas kain berukuran 30cm X 30cm. Di atas kain tersebut diletakkan berbagai macam tumbuhan seperti dedaunan dan bunga. Daun yang bisa digunakan yaitu daun ketela, pepaya, pakis, dan lain-lain. Sedangkan untuk bunga yang dapat digunakan yaitu bunga mawar, sepatu, dan lain-lain. Setelah bunga dan daun ditata di atas kain, lapisi dengan plastik bening kemudian pukul-pukul tanaman tersebut secara perlahan-lahan. Hal ini dikarenakan jika kita memukul kain dengan keras maka kain akan mudah berlubang.
Pada minggu selanjutnya yaitu pada Rabu, 5 Oktober 2022, peserta didik mulai membuat figura yang berbahan kayu. Kain eco print yang telah dibuat pada minggu sebelumnya dipasang pada figura yang telah dirakit sehingga menjadi hiasan dinding yang menarik dan indah. Tujuan pemilihan teknik pounding dalam pembuatan eco print botanical untuk hiasan dinding adalah karena pembuatannya cukup mudah serta tidak mengeluarkan biaya mahal. Bahan-bahannya pun berasal dari alam, sehingga lebih memudahkan siswa berkreasi dalam memilih berbagai motif tumbuhan. “Materi kali ini sangat menyenangkan, yaitu membuat hiasan dinding dari kain eco print. Kita bebas berekspresi membuat pola dengan tumbuhan atau tanaman seperti yang kita inginkan,” ujar Ayutia, siswi kelas X TJKT 2.
Tidak seperti batik tulis atau cap yang pada tahap tertentu menggunakan bahan kimia, eco print menggunakan unsur-unsur alami tanpa bahan sintetis atau kimia. Karena itulah batik ini sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran air, tanah atau udara. “Pembelajaran membuat eco print sangat menarik karena dengan budget yang minim bisa menghasilkan karya seni yang indah dan memiliki nilai jual tinggi. Selain itu, praktik ini merupakan suatu bentuk refreshing untuk siswa ketika mereka jenuh dengan pembelajaran biasa,” ungkap Riska Alviani, S.Pd., guru Seni Budaya SMKN Satu Atap Tuntang.
Penulis : Riska Alviani, S.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung