Seseorang yang membimbing dan mengajarkan ilmu kepada peserta didik, sedang berulang tahun hari ini. Bertahun–tahun waktu dihabiskan untuk berguru materi pembelajaran. Tuntutan untuk mengerti dan memahami materi yang sulit diterima, menjadi kendala besar bagi kami. Namun, atas bimbingan dari guru pengajar menjadi titik keluar dalam kerumitan pikiran yang sulit dilepaskan. Canda tawa yang selalu diusahakan adanya di setiap pembelajaran, membuat kami semakin merasa aman dan nyaman di sekelilingnya. Waktu yang terus habis untuk membimbing para murid, ikhlas diberinya. Beliau juga belajar, mencoba mengerti perasaan seorang murid yang juga asing baginya.
Belajar banyak hal, begadang hingga larut malam, menekan pikiran untuk mengerti sebuah materi, semuanya demi mengajarkan hal baik kepada muridnya. Entah pengorbanan apa lagi yang dilakukannya, usaha mereka terkadang dianggap biasa. Mereka tidak mengerti betapa besarnya dampak guru bagi seorang anak, tidak hanya sebuah formalitas saja yang mereka sampaikan kepada peserta didik. Namun, belajar mengerti keadaan, mencari tujuan diri, belajar meningkatkan kesadaran diri, peran guru menjadi sangat penting. Entah tanpa adanya guru kesenjangan pendidikan di negara kita akan seburuk apa. Hadirnya bukan lagi sebagai orang biasa, namun sudah menjadi pahlawan yang berjasa bagi masa depan negara. Saya sebagai pelajar mengucapkan selamat hari guru, terimakasih atas jasa dan ilmu yang disalurkan kepada kami.
Tulisan tersebut merupakan sebuah refleksi dari seorang siswa kelas X (sepuluh) Animasi SMK Negeri 11 Semarang bernama Giwang Dinar Rahajeng di hari guru, 25 November 2022. Sebuah refleksi tentang ungkapan terima kasih kepada guru yang telah berjasa mendidiknya hingga saat ini. Dari sudut pandang saya, refleksi Giwang memberikan pesan moral bahwa itulah yang diinginkan anak tentang pendidikan. Hadirnya guru sebagai pendidik, mampu membawa pada kesadaran diri anak didiknya. Refleksi Giwang juga merupakan salah satu tantangan yang diberikan untuk menuliskan surat dalam rangka memperingati hari guru.
“Dalam rangka memperingati hari Guru tanggal 25 November 2022, maka peserta didik diberi tantangan membuat tulisan untuk guru favorit. Boleh guru SD, SMP ataupun SMK. Berilah alasan mengapa guru tersebut menjadi favoritmu,” perintah saya melalui WhatsApp group. Banyak dan beragam cara yang dilakukan siswa untuk mengungkapkannya. Mayoritas siswa membuat tulisan dan disertai foto guru tersebut. Memberikan tantangan kepada siswa untuk menulis surat untuk gurunya merupakan bagian dari pengembangan social emotional pada diri siswa. Olah rasa ini merupakan bagian dari proses menghaluskan rasa. Semoga di hari guru ini, kita kembali ke titik awal, menjadi guru bukan sekedar pengajar namun sebagai pendidik yang bermartabat. Dirgahayu Guru Indonesia.
Penulis: Diyarko & Giwang, SMK N 11 Semarang
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung