
Kegiatan Pameran kesejarahan yang dilaksanakan di Kota Tegal pada 5 sampai dengan 8 Desember 2022 mengambil tema ‘sejarah lokal sebagai akar perekat persatuan bangsa’ di mana SMA Negeri 14 Semarang dan Sigarda hadir. Turut hadirnya SMAN 14 Semarang dalam event tersebut menjadi media promosi bahwa sekolah tersebut memiliki Pojok Literasi Arkeologi atau yang disingkat PLA. “SMAN 14 Semarang melalui PLA nya ingin menunjukkan kepeduliannya pada publik terutama dalam Pameran kesejarahan ini. PLA bisa menjadi tempat belajar, berliterasi, berdiskusi, bahkan bermain untuk semua usia,” ucap Ibu Suspeni, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMAN 14 Semarang.
Secara resmi kegiatan yang berlangsung di Gedung Mulia Damai Kota Tegal dibuka oleh Bapak Sulistiyono, S.Sn., Sub Koordinator Seksi Sejarah dan Tradisi. Beliau menyampaikan pada momen setelah kegiatan dibuka bahwa agenda ini perlu untuk terus diadakan sebagai bentuk refleksi mengingat sejarah bangsa. “Sangat berterima kasih dan mendukung penuh agenda besar yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, yang telah mempercayai Kota Tegal sebagai tuan rumah pameran kesejarahan ini,” ujar Ibu Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal di tengah sambutannya, mewakili Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal yang berhalangan hadir. Kegiatan diteruskan dengan touring ke beberapa stand pameran seperti stand Museum Jendral Sudirman, Museum Ronggowarsito, Museum Keris, PLA SMAN 14, Yayasan Sigarda, dan lain-lain.
Agenda dilanjutkan dengan kunjungan siswa-siswi sekolah negeri Kota Tegal mulai TK, SD, SMP hingga SMA ke stand SMAN 14 Semarang dan yayasan Sigarda. Mereka berkunjung tidak hanya untuk menambah literasi atau wawasan tentang Semarang Lama, akan tetapi juga bermain permainan edukasi. Ibu Ika, Koordinator PLA SMAN 14 Semarang mengkonfirmasi bahwa mulai dari hari pertama hingga hari penutupan Pameran Kesejarahan stand gabungan Sigarda Indonesia dan PLA SMAN 14 Semarang tidak pernah sepi pengunjung.
“Para pelajar dari SD hingga SMA yang ada di Kota Tegal dan sekitarnya sangat antusias mengunjungi stand. Mereka tertarik untuk mengenal sejarah Kota Semarang Lama melalui permainan. Di dalam stand mereka bisa bermain puzzle, ular tangga arkeologi, kuartet Semarangan, dan merekonstruksi benda temuan ekskavasi,” lanjut Bu Ika selaku Guru Sejarah SMAN 14 Semarang. Dukungan penuh disampaikan oleh Bapak Kepala bahwa melalui PLA SMAN 14 Semarang, Sigarda Indonesia berharap supaya para pelajar di Kota Tegal khususnya dan di Indonesia umumnya dapat lebih bergairah belajar sejarah dan cagar budaya. Sudah waktunya cara belajar sejarah dilakukan dengan menggembirakan tanpa meninggalkan esensi belajar dan mendidik itu sendiri.
Penulis : Muhamad Zayyinul Muttaqin, M.Pd., Guru SMAN 14 Semarang
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung