Mengusung tema kehidupan pemulung, tari Janaloka berhasil memukau dewan juri pada FLS2N 2023 yang dilaksanakan secara daring dan luring pada tanggal 23 sampai 25 Mei 2023, bertempat di SMA Negeri 1 Ambarawa. Dengan demikian, tarian ini berhak mewakili Kabupaten Semarang pada FLS2N tingkat Provinsi Jawa Tengah yang penjuriannya dilaksanakan pada tanggal 11 Juni sampai dengan 15 Juli 2023 secara daring. Janaloka memiliki arti ‘tempat bermain di dunia’ atau ‘berasal dari dunia.’ Janaloka berasal dari kata ‘jana’ yang memiliki arti manusia, dan kata ‘loka’ yang berarti alam. Hubungan antara manusia dan alam merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia dan lingkungan alam memiliki ketergantungan, tapi terkadang manusia tidak memperhatikan kebersihan lingkungan alam. Manusia mengotori alam dengan membuang sampah sembarangan sehingga menimbulkan banyak bencana. Pemulung berupaya untuk mengumpulkan sampah-sampah tersebut. Walaupun dipandang sebelah mata, pemulung memiliki manfaat dalam kehidupan manusia.
Tari Janaloka diciptakan dan dibawakan oleh Marsha Maulida, seorang siswa kelas X SMA Negeri 1 Bergas di bawah bimbingan Ibu Larasati Huri Saputri, S.Pd. Proses penciptaan tari diawali dengan pengamatan di sekitar rumahnya, di mana banyak terdapat lapak-lapak pemulung. Kehidupan mereka menginspirasinya untuk membuat tari dan kebetulan sejalan dengan tema dalam FLS2N. Pesan yang ingin disampaikan dalam tari adalah agar manusia peduli dan menjaga lingkungan yang ada untuk generasi mendatang. Penggunaan properti berupa bakul dan angkong menegaskan karakter pemulung yang diperankan dalam tari Janaloka. Tari Janaloka bisa disaksikan melalui tautan berikut https://youtu.be/rkCxaaavzyk.
Penulis : Larasati Huri Saputri, S.Pd., Guru SMAN 1 Bergas
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung