
Di era canggih teknologi, penggunaan media sosial semakin meningkat sehingga permainan-permainan tradisionalpun semakin ditinggalkan. Bahkan dari anak usia dini hingga remaja kini lebih sering menggenggam gadgetnya masing-masing daripada bermain dengan teman sebayanya. Hal ini dapat mendorong anak tumbuh menjadi generasi yang individual, acuh terhadap sekitar serta tidak mengenal budayanya sendiri. Padahal, pada hakikatnya dalam permainan tradisional banyak sekali memuat nilai-nilai moral yang bisa dipelajari seperti nilai sosial, sportifitas, kejujuran, serta nilai kebersamaan. Berdasarkan beberapa faktor tersebut, bersamaan dengan dilaksanakannya kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertema kearifan lokal maka dari itu SMAN 1 Bringin menggelar festival dolanan tradisional pada Kamis, 14 September 2023, di lapangan utama.
Kegiatan festival dolanan tradisional ini mengangkat dua permainan tradisional yakni gobak sodor dan boi-boian karena berdasarkan keputusan bersama dalam diskusi panitia, dua permainan tersebut dianggap relevan dengan nilai moral yang hendak dicapai, tema kegiatan P5, serta usia partisipan. Gobak sodor adalah permainan tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. Permainan gobak sodor merupakan permainan menghalangi lawan untuk mencapai garis akhir. Permainan ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari 3 sampai 5 orang. Gobak sodor mengajarkan banyak nilai moral seperti nilai sportivitas, nilai kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, serta nilai pengaturan strategi. Sedangkan boi-boian merupakan salah satu permainan yang digemari anak-anak di Kalimantan Utara. Permainan ini dimainkan oleh 5 sampai dengan 10 anak.
Kegiatan Festival Dolanan dimulai dari pukul 07.30 WIB di halaman utama SMAN 1 Bringin. Setiap kelas mengirim perwakilan putri 5 orang untuk bermain gobak sodor dan putra 5 orang untuk bermain boi-boian, sedangkan selain itu menjadi tim supporter. Dari setiap lomba masing-masing diambil 2 juara, yakni juara 1 dan juara 2. Sorak sorai siswa kelas X menggema dari segala penjuru lapangan. Antusias dari tim pemain, tim suporter, panitia, wasit, serta guru pembimbing sangat tinggi. Panasnya terik matahari semakin menyulut semangat dan antusias mereka. Seluruh siswa mampu bersinergi satu sama lain dan sejenak tidak terpaku pada gadget mereka, sesuai dengan tujuan dari kegiatan Festival Dolanan ini yakni selain untuk mengenalkan dan menjaga kelestarian budaya tradisional, juga untuk membangun karakter gotong royong pada siswa. Permainan pun juga berlangsung dengan meriah dan tertib dan berakhir pada pukul 12.15 WIB.
Penulis : Anis Nur Arifah, Guru SMAN 1 Bringin
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung