Pendidikan Karakter SMAN 14 Sisipkan Nilai Kearifan Lokal

Hari Rabu sampai Jumat, 31 Juli sampai 2 Agustus 2024, SMA Negeri 14 Semarang menyelenggarakan Pendidikan Karakter untuk peserta didik kelas X. Hal tersebut tertulis di dalam kalender akademik sekolah Tahun Ajar 2024/2025. Barak Militer Desa Bantir, Sumowono, Kabupaten Semarang menjadi lokasi pilihan untuk program pengembangan karakter siswa tersebut. Sejumlah 315 siswa baru mengikuti apel dan final checking terlebih dahulu kemudian diberangkatkan dari sekolah pukul 07.00 WIB pada Rabu, 31 Juli 2024, menggunakan armada Kodam Diponegoro. Perjalanan menuju lokasi bumi pelatihan Pendidikan Karakter sekitar 1.5 jam, sesampainya di sana mereka dikenalkan terlebih dahulu situasi dan kondisi lapangan. Sesi pertama pengenalan lingkungan oleh Kepala Desa Losari Kecamatan Sumowono, Bapak Syarifudin, memulai materi Kearifan Lokal kepada peserta program Pendidikan Karakter. Dalam materinya, Beliau menyampaikan tentang budaya mengakar yang ada di desanya sebagai local wisdom. “Di desa saya tinggal, budaya-budaya positif yang terus kami lakukan turun-temurun seperti tahlilan, yasinan, kerja bakti, hingga slametan,” ujarnya. Bapak Syarifudin melanjutkan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut menjadi ciri khas kami dalam hidup bertetangga. Sebagai wujud internalisasi budaya-budaya positif pada peserta didik, mereka keesokan harinya pada Kamis, 01 Agustus 2024, melakukan aksi nyata kegiatan gotong royong dengan cara membersihkan lingkungan sekitar barak Desa Bantir.

Kegiatan Pendidikan Karakter di Tahun Ajar ini terkesan berbeda di mana pihak sekolah telah merencanakan program ini berbarengan dengan penerimaan Tamu Ambalan Pangkalan Wisangeni dan sekaligus disisipi kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tema 1 Kearifan Lokal. Koordinator Proyek Tema 1, Bapak Muhamad Abid Fillail, S.Pd., mengungkapkan bahwa Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila sangat tepat jika disisipi budaya-budaya positif seperti gotong-royong, sopan santun, hingga bersikap ramah kepada sesama yang saat ini sudah mulai terkikis. “Oleh karena itu, kami dari tim tema 1 P5 mengambil tema Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Tradisi Sopan Santun dan Tolong Menolong Masyarakat Nusantara dengan harapan nantinya peserta didik terbiasa dengan tingkah laku yang positif,” tegasnya. Hal itu juga disampaikan oleh Ibu Aniek Windrayani, S.Pd., M.Pd., Kepala SMA Negeri 14 Semarang, yang menjadi Pembina Upacara di acara pembukaan hari pertama. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan bahwa kegiatan Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila yang diselenggarakan selama 3 hari kita sisipi kegiatan pembiasaan budaya positif sesuai kearifan lokal di mana kita berada. “Kita berada di budaya yang berbeda maka oleh karena itu kita perlu menyesuaikan dengan kearifan lokal yang berlaku,” imbuhnya. Ibu Aniek berharap kepada siswa kelas X untuk mewujudkan sikap disiplin, tanggung jawab, serta berakhlak mulia di manapun dan kapanpun.

 

Penulis           : Andria Nensy, S.Pd., Guru SMAN 14 Semarang

Editor             : Nurul Rahmawati, S.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang