Hari Kesaktian Pancasila Menginspirasi Perubahan di SMKN 10 Semarang

SEMARANG-Pagi ini, Selasa, 01 Oktober 2024, SMKN 10 Semarang memperingati Hari Kesaktian Pancasila dengan melaksanakan upacara bendera di halaman sekolah. Suasana penuh khidmat menyelimuti acara tersebut, yang dihadiri oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Bertindak sebagai pembina upacara, Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya memaknai peringatan ini sebagai momentum memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.

Upacara berlangsung lancar, dengan petugas upacara dari siswa SMKN 10 Semarang yang menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Pengibaran bendera, pembacaan teks Pancasila, serta penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang demi tegaknya ideologi Pancasila, semua dilaksanakan dengan sempurna.

Dalam sambutannya, Ardan Sirodjuddin mengingatkan para peserta upacara tentang sejarah kelam bangsa Indonesia yang terjadi pada tahun 1965, ketika ideologi Pancasila dirongrong oleh gerakan komunis melalui pemberontakan G 30 S PKI. “Pancasila sebagai ideologi bangsa pernah mendapat ancaman besar melalui kudeta yang dirancang oleh PKI. Namun, berkat kerjasama dan kekompakan seluruh lapisan masyarakat, upaya itu berhasil digagalkan. Inilah bukti bahwa persatuan kita adalah kekuatan utama dalam menjaga kedaulatan bangsa,” ujar Ardan.

Lebih lanjut, Ardan menggunakan analogi kondisi Indonesia pada tahun 1965 untuk menggambarkan situasi SMKN 10 Semarang di awal kepemimpinannya pada tahun 2022. “Ketika saya memulai tugas sebagai kepala sekolah, kondisi SMKN 10 Semarang juga tidak dalam keadaan baik. Kami menghadapi berbagai tantangan, mulai dari banjir yang kerap melanda sekolah, citra sekolah yang kurang baik di mata masyarakat, hingga SMKN 10 menjadi pilihan terakhir bagi calon siswa dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),” jelasnya.

Selain itu, Ardan juga menyinggung budaya kekerasan yang sempat mewarnai lingkungan sekolah akibat ulah sebagian siswa. “Budaya kekerasan di kalangan siswa menjadi salah satu masalah besar yang harus segera kami atasi. Situasi ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus karena akan merusak citra sekolah dan menghambat proses pendidikan di SMKN 10 Semarang,” tambahnya.

Menjawab tantangan tersebut, Ardan menjelaskan bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah memperbaiki input siswa yang masuk ke SMKN 10 Semarang. Seleksi yang lebih ketat dan transparan diterapkan untuk memastikan hanya siswa yang memenuhi kualifikasi yang bisa diterima. Di sisi lain, proses pembelajaran juga diperkuat dengan berbagai inovasi, baik dari segi kurikulum maupun metode pengajaran. “Kami fokus memperbaiki proses pembelajaran di kelas, meningkatkan kualitas pengajaran, dan memberikan pendampingan yang lebih intensif kepada siswa. Ini adalah langkah fundamental untuk mengubah SMKN 10 Semarang menjadi lebih baik,” tegas Ardan.

Upaya tersebut perlahan membuahkan hasil. Salah satu pencapaian yang paling membanggakan adalah diraihnya predikat SMK Pusat Keunggulan oleh SMKN 10 Semarang. “Predikat ini adalah hasil kerja keras seluruh elemen sekolah, mulai dari guru, tenaga kependidikan, hingga siswa. Ini menunjukkan bahwa SMKN 10 Semarang bukan lagi sekolah yang penuh masalah, melainkan sekolah yang penuh prestasi,” ujar Ardan bangga.

Tak hanya itu, masalah banjir yang semula menjadi momok bagi warga sekolah juga berhasil diatasi. “Kami sudah melakukan berbagai perbaikan infrastruktur, termasuk perbaikan saluran air dan peningkatan kualitas lingkungan sekolah. Sekarang, banjir yang dulu sering melanda SMKN 10 Semarang sudah bisa diatasi dengan baik,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Ardan Sirodjuddin juga menekankan bahwa prestasi yang telah diraih ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang untuk terus meningkatkan kualitas SMKN 10 Semarang. “Perjalanan kita masih panjang. Tantangan ke depan tentu semakin berat, tapi saya yakin dengan semangat gotong royong dan kerja keras, SMKN 10 Semarang akan terus maju dan menjadi sekolah yang unggul di berbagai bidang,” tutupnya.

Di tengah-tengah upacara, selain peringatan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara, ada momen spesial yang menarik perhatian seluruh peserta. Sekolah memberikan penghargaan kepada para siswa yang telah mengukir prestasi gemilang dalam berbagai lomba, baik di tingkat Kota Semarang maupun lomba internal terkait Pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd, yang mengaku bangga dengan pencapaian para siswa. “Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap siswa-siswa yang tidak hanya berprestasi secara akademis, tetapi juga mampu menunjukkan kreativitas, inovasi, dan semangat juang dalam berbagai kompetisi. Semoga ini menjadi motivasi bagi mereka untuk terus mengembangkan diri dan menginspirasi siswa lain,” ungkap Ardan dalam sambutannya.

Penulis : Hikma Nurul Izza, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengembangan SDM SMKN 10 Semarang