Semarang-Workshop Penguatan Literasi dan Numerasi digelar di Ruang Baita SMKN 10 Semarang pada Kamis, 17 Oktober 2024, dengan dihadiri oleh 20 peserta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman para guru terkait penerapan literasi dan numerasi di lingkungan sekolah. Narasumber dalam workshop ini adalah Anis Nasikin, S.Pd, yang memberikan materi mendalam tentang pentingnya literasi dan numerasi sebagai bagian dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd, membuka kegiatan ini dengan memberikan sambutan yang inspiratif. Ia menekankan pentingnya semangat belajar bagi para guru dalam mengembangkan diri. “Sebagai guru, kita harus siap untuk terus mengisi gelas kosong. Terus belajar untuk meningkatkan kapabilitas diri,” ungkap Ardan dengan penuh semangat. Ia berharap melalui workshop ini, para peserta dapat semakin memahami pentingnya literasi dan numerasi dalam membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Dalam sesi materinya, Anis Nasikin menjelaskan bahwa Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan upaya yang terintegrasi dengan penumbuhan budi pekerti, sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Ia menekankan bahwa literasi dan numerasi tidak hanya sekadar kemampuan membaca dan berhitung, tetapi juga keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari. “Literasi dan numerasi membantu siswa dan guru untuk lebih kritis dalam mengolah informasi dan mengambil keputusan yang tepat,” ujar Anis.
Anis juga menguraikan berbagai macam literasi yang perlu dipahami oleh para pendidik, seperti Literasi Baca Tulis, Literasi Numerasi, Literasi Sains, Literasi Digital, Literasi Finansial, serta Literasi Budaya dan Kewargaan. Namun, dalam workshop kali ini, fokus utama adalah Literasi Numerasi, yang dianggap sangat penting untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengolah informasi matematis. “Dengan menguatkan literasi numerasi, kita berharap siswa mampu memahami dan menganalisis data dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menyelesaikan masalah dengan lebih baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Anis menekankan pentingnya penerapan literasi numerasi melalui aktivitas yang melibatkan peran aktif siswa dalam belajar. Berbagai proyek dan kegiatan praktis diusulkan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih relevan dan menyenangkan. Salah satu contohnya adalah program literasi 15 menit sebelum pembelajaran dimulai dan pembuatan pojok baca di setiap kelas. “Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar matematika sebagai teori, tapi juga memahami bagaimana matematika diterapkan dalam konteks nyata di kehidupan mereka,” tambah Anis.
Kegiatan ini berlangsung dengan interaktif, di mana para peserta aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam mengimplementasikan literasi dan numerasi di kelas masing-masing. Mereka menyadari bahwa literasi numerasi tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga membantu para guru dalam menyampaikan materi secara lebih efektif. Beberapa peserta menyampaikan apresiasi atas materi yang disampaikan Anis Nasikin dan menganggap workshop ini sebagai momen yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan para guru di SMKN 10 Semarang dapat terus berperan aktif dalam mengembangkan program literasi dan numerasi di sekolah. Ardan Sirodjuddin berharap, “Semoga hasil dari workshop ini bisa diimplementasikan di kelas masing-masing, sehingga kita dapat membentuk generasi yang lebih cerdas dan kritis.” Kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkret SMKN 10 Semarang dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, di mana literasi dan numerasi menjadi landasan utama dalam proses pembelajaran.
Penulis : Danti Putri, M.Pd, Guru Olahraga SMKN 10 Semarang
Komentar Pengunjung