Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) di SLB bukan merupakan peserta didik dengan ketidakmampuan melainkan peserta didik dengan beda kemampuan. Dengan kondisi tersebut, kurikulum untuk PDBK di SLB tentu saja berbeda dengan kurikulum yang ada di sekolah reguler. Dalam aktivitas pembelajaran, PDBK tersebut tentunya memiliki karakter dan modalitas belajar yang berbeda dengan peserta didik umum. Oleh karena itu, dalam memberikan pendekatan, metode, teknik, dan media pembelajaran perlu disesuaikan dengan kebutuhan belajar agar bermakna dan sesuai dengan kebutuhan PDBK. Hal ini juga tercantum dalam regulasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 tahun 2009. Pendidikan vokasi adalah salah satu program pembelajaran bagi PDBK di SLB Negeri Ungaran yang lebih menekankan pada praktek langsung yang mengkaitkannya dengan masalah. Pendidikan ini meliputi kurikulum yang terkait dengan program vokasional dan kemandirian yang memiliki perbandingan meliputi 60% pendidikan vokasional dan 40% pendidikan akademik sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010. Pendidikan vokasional mencakup pembelajaran keterampilan hidup dan kerja yang mana di dalamnya ada program kemandirian, hal ini merupakan hal penting bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus, sehingga porsi yang diberikan lebih besar. Regulasi ini dimaksudkan agar setelah menyelesaikan sekolah, keterampilan itu dapat digunakan untuk bekerja dan hidup secara mandiri. Pendidikan dan pelatihan vokasional perlu diberikan kepada anak berkebutuhan khusus sejak dini, agar mereka dapat hidup mandiri di masyarakat dengan keahlian yang mereka miliki.
Di SLB Negeri Ungaran, keterampilan vokasi yang bisa dikembangkan di antaranya adalah tata boga, tata busana, tata kecantikan, kriya kayu, dan kreasi barang bekas. Untuk mengoptimalkan upaya tersebut, SLB Negeri Ungaran bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kab. Semarang guna memberikan kesempatan bagi PDBK untuk mendapatkan keterampilan dari tenaga yang ahli pada bidangnya. Pada semester 1 lalu, PDBK SLB Negeri Ungaran khususnya peserta didik jenjang SMPLB dan SMALB mendapatkan pelatihan batik tulis. Sedangkan, semester 2 peserta didik tersebut mendapatkan pelatihan keterampilan tata boga. Tata boga merupakan pengetahuan seni mengolah masakan yang mencakup makanan dan minuman, mulai dari persiapan pengolahan sampai dengan menghidangkan makanan dan minuman yang bersifat tradisional maupun internasional. Pelatihan Tata Boga ini dibuka oleh Bapak Imam Siswanto, S.E., selaku Kepala UPTD BLK Kabupaten semarang pada hari Jumat, 1 November 2024, dan akan berlangsung selama 18 hari ke depan. Selain kegiatan pembukaan, Bapak Imam Siswanto, S.E. juga menyerahkan modul kepada peserta pelatihan. Sedangkan kegiatan pada hari berikutnya merupakan pelatihan baik berupa teori maupun praktek mengenai pembuatan cookies, aneka kue, lauk-pauk/makanan tradisional, dan aneka minuman dengan mentor Ibu Yulia. Dengan mengikuti pelatihan ini diharapakan PDBK dapat mengembangkan bakat dan minat mereka sebagai life skill yang dapat menjadi bekal untuk dapat hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat. Dalam pelatihan tata boga ini, PDBK diberikan pelatihan yang sesuai, sehingga selesai mengikuti pelatihan mereka mampu memilih bahan masakan dan menyajikan makanan sesuai dengan teknik memasak yang benar baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun membuat lapangan pekerjaan sendiri menggunakan keterampilan yang telah dimiliki.
Penulis : Ullip Utrofin, S.Pd., Guru SLBN Ungaran
Editor : Nurul Rahmawati, S.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung