Semarang-Magang industri menjadi salah satu upaya penting bagi siswa untuk mengenal dunia kerja secara langsung. Kali ini, empat guru dari beberapa SMK di Semarang berkesempatan mengikuti program magang industri di Crocodic. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 21 hingga 25 Oktober 2024, dengan Pandu sebagai pembimbing industri yang akan membimbing para peserta selama program berlangsung. Peserta yang mengikuti program ini terdiri dari Eko Kuntadi Wibowo dari SMK Mataram Semarang, Welly Soebagija dari SMK Hidayah Semarang, Muhamad Wisnu Saefudin dari SMK Teuku Umar Semarang, dan Dyah Novita Ratnaningsih dari SMK Negeri 11 Semarang.
Pada hari pertama magang, keempat guru tersebut bersama-sama berangkat menuju lokasi industri Crocodic. Mereka disambut hangat oleh tim perusahaan dan langsung diperkenalkan dengan rencana kerja selama lima hari ke depan. Salah satu tugas utama yang diberikan adalah membuat website portofolio pribadi masing-masing peserta. Ini menjadi kesempatan yang sangat baik bagi para guru untuk belajar lebih dalam tentang pengembangan web, terutama dalam mempersiapkan siswa mereka di sekolah.
Pandu, sebagai pembimbing dari Crocodic, menjelaskan bahwa proyek pembuatan website portofolio tersebut bertujuan untuk melatih keterampilan praktis para peserta dalam bidang teknologi. “Kami ingin para peserta bisa merasakan langsung bagaimana proses pengembangan web yang dilakukan di dunia industri. Dengan membuat portofolio pribadi, mereka tidak hanya belajar tentang teknisnya, tapi juga bagaimana mempresentasikan diri mereka secara profesional di dunia digital,” ujar Pandu.
Setelah kegiatan di pagi hari, dilakukan juga serah terima magang antara pihak BBPPMPV BMTI Cimahi dengan Crocodic. Ini menandai dimulainya secara resmi program magang industri bagi para guru tersebut. Selain proyek portofolio, mereka juga akan diberikan berbagai tugas lain yang berhubungan dengan pengembangan aplikasi dan teknologi informasi, agar mereka dapat merasakan dinamika pekerjaan di industri teknologi secara langsung.
Muhamad Wisnu Saefudin, salah satu peserta magang dari SMK Teuku Umar Semarang, mengungkapkan rasa antusiasmenya selama mengikuti kegiatan ini. “Sangat menyenangkan bisa merasakan dunia industri secara langsung. Kami akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk belajar dan mengenal lebih jauh dunia industri saat ini,” ujarnya. Bagi Wisnu, pengalaman ini adalah langkah penting untuk memahami bagaimana teknologi yang diajarkan di sekolah diterapkan di lingkungan industri nyata.
Hal serupa juga disampaikan oleh Eko Kuntadi Wibowo dari SMK Mataram Semarang. Menurutnya, magang ini memberikan banyak manfaat dalam hal peningkatan kompetensi mengajar. “Magang ini sangat membantu kami sebagai pendidik untuk melihat langsung perkembangan teknologi yang ada di dunia industri. Dengan begini, kami bisa menyelaraskan apa yang kami ajarkan di sekolah dengan kebutuhan industri saat ini,” jelas Eko. Ia berharap ilmu yang didapatkan selama magang ini bisa diaplikasikan di kelas untuk mempersiapkan siswa agar lebih siap menghadapi dunia kerja di masa depan.
Sementara itu, Welly Soebagija dari SMK Hidayah Semarang juga menyatakan hal senada. Menurutnya, proyek yang diberikan selama magang sangat relevan dengan tuntutan teknologi saat ini. “Pembuatan website portofolio ini sangat penting. Bukan hanya untuk keperluan pribadi, tapi juga sebagai keterampilan yang bisa kami ajarkan kepada siswa. Apalagi di era digital saat ini, portofolio online menjadi sangat penting dalam dunia kerja,” ujar Welly.
Dyah Novita Ratnaningsih dari SMK Negeri 11 Semarang menambahkan bahwa pengalaman ini juga memperluas wawasannya tentang dunia kerja yang akan dihadapi oleh para siswa. “Dengan terjun langsung ke industri, kami bisa lebih memahami apa yang dibutuhkan oleh perusahaan saat ini, sehingga kami bisa mempersiapkan siswa lebih baik lagi. Ini juga menjadi pengalaman berharga bagi kami untuk terus berinovasi dalam metode pengajaran di sekolah,” ungkapnya.
Selama lima hari tersebut, para peserta magang tidak hanya belajar tentang pengembangan web, tetapi juga mendapatkan wawasan mengenai manajemen proyek dan cara kerja tim dalam perusahaan teknologi. Pandu, sebagai pembimbing, menyatakan bahwa pengalaman ini diharapkan dapat membantu para guru untuk mengadaptasi praktik terbaik dari dunia industri ke dalam proses pengajaran di sekolah mereka. “Kami berharap para peserta bisa membawa ilmu yang mereka pelajari di sini ke sekolah masing-masing, sehingga bisa lebih mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif,” tambah Pandu.
Magang industri ini merupakan salah satu upaya untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri. Dengan terlibat langsung dalam proyek di perusahaan, para pendidik dapat memperkaya pemahaman mereka tentang kebutuhan dunia kerja saat ini, sekaligus menyempurnakan metode pengajaran di sekolah. Diharapkan, program seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak pendidik yang mendapatkan kesempatan untuk merasakan langsung pengalaman di industri. Ini menjadi langkah penting dalam menciptakan generasi muda yang siap bersaing di era digital dan globalisasi.
Penulis : Husna Amalana, M.Pd, Guru IPAS SMKN 10 Semarang.
Komentar Pengunjung