
Siswa kelas X SMK Negeri 1 Pringapus menggelar pameran bertajuk ‘Eco Art’ sebagai puncak kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema gaya hidup berkelanjutan. Pameran ini menampilkan berbagai hasil karya inovatif yang berbasis ramah lingkungan dan memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan utama. Acara ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas siswa, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar dalam menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan P5 merupakan salah satu program pendidikan yang dirancang untuk memperkuat karakter dan kompetensi siswa dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan mengusung tema gaya hidup berkelanjutan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan serta memberikan solusi inovatif dalam mengurangi dampak negatif limbah plastik.
Seiring dengan meningkatnya permasalahan sampah plastik di Indonesia, SMKN 1 Pringapus berinisiatif untuk mengajarkan siswa bagaimana mengolah limbah plastik menjadi sesuatu yang bernilai guna. Melalui pendekatan berbasis proyek, siswa didorong untuk menciptakan karya seni dan produk fungsional dari bahan-bahan bekas. Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya global dalam mengurangi polusi plastik serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup ramah lingkungan. Kegiatan P5 dilaksanakan selama lima hari, mulai tanggal 17 hingga 21 Februari 2025. Setiap harinya, siswa dari berbagai jurusan mengikuti tahapan proses pembuatan karya. Berikut merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan.
Pada hari pertama, 17 Februari 2025, siswa diberikan materi dan pemahaman tentang pentingnya gaya hidup berkelanjutan serta bagaimana memanfaatkan sampah plastik menjadi produk berguna. Mereka juga melakukan brainstorming untuk menentukan jenis karya yang akan dibuat. Hari kedua, 18 Februari 2025, siswa mulai mengumpulkan bahan-bahan bekas seperti botol plastik, kantong plastik dan sampah anorganik lainnya yang akan digunakan dalam proyek mereka. Di hari ketiga, 19 Februari 2025, proses produksi dimulai. Setiap jurusan memiliki peran berbeda dalam pembuatan karya, seperti teknik desain, teknik pengolahan, dan dekorasi. Kemudian di hari keempat, 20 Februari 2025, penyelesaian dan penyempurnaan produk dilakukan. Siswa bekerja sama untuk memastikan bahwa karya mereka layak dipamerkan dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada puncak acara, 21 Februari 2025, yaitu pameran Eco Art diadakan di lingkungan sekolah. Semua hasil karya dipamerkan dan dinilai oleh guru serta tamu undangan.
Berbagai karya inovatif yang dihasilkan oleh siswa dalam pameran Eco Art ini antara lain, Taman Ramah Lingkungan. Siswa menciptakan taman mini yang memanfaatkan material daur ulang untuk menciptakan ruang hijau yang nyaman dan asri di lingkungan sekolah. Selain itu ada Meja dan Kursi Ecobrick, yakni limbah plastik dikemas dalam botol untuk dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan furnitur yang kuat dan tahan lama. Selanjutnya ada Tong Sampah Ecobrick, sebagai solusi pengelolaan sampah, siswa menciptakan tempat sampah berbahan ecobrick yang ramah lingkungan. Terakhir ialah Pot Ecobrick, wadah tanam yang dibuat dari botol plastik bekas, memberikan solusi alternatif untuk penghijauan dengan memanfaatkan limbah plastik.
Pameran Eco Art mendapat apresiasi tinggi dari Kepala SMK Negeri 1 Pringapus. Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya siswa dalam menjaga lingkungan, beliau secara langsung membeli dua set meja dan kursi dari bahan ecobrick yang dihasilkan dalam kegiatan ini. Dukungan ini menjadi bukti bahwa hasil karya siswa tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga memiliki nilai jual yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Kegiatan juga memberikan banyak manfaat di antaranya pertama, meningkatkan kesadaran lingkungan. Siswa menjadi lebih sadar akan dampak negatif sampah plastik dan pentingnya gaya hidup berkelanjutan. Kedua, mengembangkan kreativitas dan inovasi, dengan memanfaatkan barang bekas, siswa dapat berpikir kreatif dalam menciptakan produk yang bernilai guna. Ketiga, menumbuhkan jiwa kewirausahaan, hasil karya siswa memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk yang dapat dipasarkan secara luas. Lalu,mendorong kolaborasi dan kerja sama, selama proses pembuatan karya, siswa belajar untuk bekerja dalam tim dan saling mendukung satu sama lain.
Dengan adanya pameran Eco Art, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan serta menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Sekolah juga berencana untuk mengadakan kegiatan serupa secara berkala agar semakin banyak siswa yang terlibat dalam upaya penyelamatan lingkungan. Selain itu, SMKN 1 Pringapus berencana untuk mengembangkan program edukasi lingkungan ini dengan bekerja sama dengan pihak eksternal, seperti pemerintah daerah, komunitas lingkungan dan dunia industri. Dengan demikian, hasil karya siswa tidak hanya berhenti sebagai proyek sekolah, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata serta berkontribusi dalam upaya global mengurangi dampak sampah plastik. Melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya mendapatkan ilmu dan pengalaman baru, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Semoga semangat menjaga kelestarian lingkungan terus berkembang dan menjadi bagian dari budaya sekolah serta kehidupan sehari-hari.
Penulis : Ajeng Virga Sawitri Maro, S.Pd., M.Pd., Divisi Sosial Media SMKN 1 Pringapus
Editor : Nurul Rahmawati, S.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung