Ajarkan Seni Tari sesuai Nilai Islami

Seni tari merupakan salah satu cabang karya seni yang diungkapan melalui gerak. Tidak hanya mengolah gerak, di dalam seni tari seseorang  juga dilatih untuk mengolah rasa dan pikiran. Kita juga ditantang untuk dapat menyatukan semua aspek tersebut menjadi satu kesatuan karya yang indah.

Penerapan seni tari dapat dilakukan di berbagai aspek, salah satunya dalam aspek pembelajaran. Guru dapat mengajarkan kepada siswa seputar seni tari mulai dari materi dan praktik. Saat praktik, siswa dapat mengetahui sejauh mana tubuh mereka dapat merespon sebuah iringan musik dan gerak. Selain itu, dalam seni tari siswa menjadi lebih kreatif dan lebih bisa leluasa dalam mengeskpresikan diri.

Saya mengajarkan beberapa jenis tari di SMAHA (SMA Islam Hidayatullah), seperti tari kreasi Wonderland Indonesia 1 dan 2, tari kreasi nusantara Kita Bisa, tari Melayu, dan masih banyak lagi. Ada pun tari yang menjadi ciri khas SMAHA yaitu tari Gebyar SMAHA. Tarian tersebut digunakan sebagai pembukaan sebuah acara atau penyambutan tamu. Saya tetap menerapkan unsur-unsur Islami dalam mengkreasikan setiap gerakan tari yang saya ajarkan ke siswa.

SMAHA memiliki grup tari yang bernama Gana Akusara, yang beranggotakan siswa kelas X, XI, dan XII. Tidak hanya tampil di lingkup SMAHA, Gana Akusara juga pernah mendapat undangan dari luar, seperti wisuda fakultas teknik USM, pelapasan KKN USM, FKO (Forum Komunitas OSIS), peringatan Sumpah Pemuda di Kecamatan Banyumanik, dan masih banyak lagi.

Penulis : Widyawati Kedasih Putri, S.Sn. Guru SMA Islam Hidayatullah.

Editor : Annisa Erwindani, S.Pd. Guru SMA Islam Hidayatullah.