Anak Adalah Investasi Masa Depan Orang Tua

Setiap tahun, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi momen yang dinantikan oleh orang tua dan calon siswa. Proses seleksi yang ketat dan kompetitif seringkali menimbulkan hiruk pikuk dan kekhawatiran bagi orang tua yang berharap anak-anak mereka diterima di sekolah pilihan. Dalam momen inilah orang tua memberikan segenap energi dan dedikasi untuk mengawal anak-anak mereka agar mendapatkan kesempatan pendidikan terbaik.

PPDB memang merupakan momen krusial dalam kehidupan pendidikan anak. Sebagai pendamping dan pemandu utama dalam perkembangan anak, peran orang tua sangatlah penting dalam membantu anak-anak menghadapi proses seleksi dengan bijaksana. Persiapan dan pendampingan yang diberikan oleh orang tua menjadi kunci kesuksesan anak-anak dalam menghadapi tantangan PPDB.

Pada saat PPDB, banyak orang tua rela menyisihkan waktu, tenaga, dan sumber daya untuk mencari informasi tentang sekolah-sekolah yang sesuai dengan anak-anak mereka. Mereka mendatangi sekolah, mencari tahu persyaratan, mengikuti seminar dan presentasi, bahkan melakukan survei untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang lingkungan dan kurikulum yang ditawarkan oleh sekolah.

Tidak hanya itu, orang tua juga memberikan dukungan moral dan motivasi pada anak-anak selama proses seleksi berlangsung. Mereka membantu anak-anak untuk tetap percaya diri dan tidak patah semangat, terlepas dari hasil seleksi yang diterima. Dengan kata-kata penuh semangat dan pujian, orang tua menciptakan lingkungan positif yang memberikan dorongan pada anak-anak mereka.

Namun, sayangnya, setelah selesai PPDB, banyak orang tua yang terlihat mengabaikan tanggung jawab mereka dalam mengawal pendidikan anak. Beberapa orang tua cenderung memasrahkan sepenuhnya kepada sekolah, tanpa menyadari betapa pentingnya peran aktif mereka dalam membimbing anak-anak.

Menganggap bahwa tanggung jawab mengawal pendidikan sudah berakhir setelah anak diterima di sekolah pilihan adalah pandangan yang kurang tepat. Sebagai orang tua, peran mereka dalam membentuk karakter dan memberikan panduan kepada anak tidak berhenti di sana. Pendampingan dan perhatian orang tua harus terus berlanjut dalam mengawal anak-anak melalui proses belajar-mengajar di sekolah.

Tak dapat dipungkiri bahwa pergaulan dan lingkungan sosial memiliki peran besar dalam membentuk anak-anak. Banyak anak yang saat ini mengalami kesulitan dalam memilih pergaulan yang tepat. Ketika orang tua abai dengan tanggung jawabnya, anak-anak dapat terjerumus dalam pergaulan yang negatif dan berbahaya. Tanpa arahan yang benar, mereka mungkin memilih teman-teman yang tidak memberikan pengaruh positif dan justru terpengaruh oleh perilaku yang salah, bahkan mengarah ke kenakalan dan kejahatan.

Sebagai orang tua, memiliki peran vital dalam membantu anak-anak memilih pergaulan yang positif dan sehat. Komunikasi yang terbuka dan empati sangat penting agar anak-anak merasa nyaman berbicara tentang lingkungan sosial mereka. Mendengarkan dan memberikan saran yang tepat akan membantu anak-anak lebih bijaksana dalam memilih teman sebaya yang baik.

Selain itu, mendampingi anak-anak dalam memahami dampak dari setiap tindakan dan keputusan mereka juga sangat penting. Mengajarkan tentang nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab akan membentuk karakter anak yang kuat, yang mampu menghadapi tekanan dari lingkungan sekitar.

Tanggung jawab mengawal pendidikan anak adalah tugas yang tidak boleh diabaikan oleh orang tua. Mereka harus terlibat aktif dalam kehidupan anak-anak mereka, tidak hanya pada saat PPDB, tetapi juga dalam setiap langkah perkembangan mereka. Dengan memberikan bimbingan dan perhatian yang penuh, orang tua dapat membantu anak-anak menghindari jalan yang salah dan menciptakan masa depan yang cerah dan penuh harapan. Semua itu akan membawa dampak positif bagi diri anak, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.

Tanggung jawab orang tua dalam membentuk anak sebagai aset positif adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak besar bagi masa depan mereka. Dengan membangun hubungan yang positif, mendukung perkembangan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung, orang tua membuka pintu bagi kesuksesan dan kebahagiaan anak-anak mereka. Dengan demikian, anak-anak akan menjadi aset berharga dalam menciptakan peradaban yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan dunia.

Penulis : Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 10 Semarang