Manusia tumbuh melalui kegiatan belajar yang merupakan suatu proses mencapai tujuan. Sebagaimana dikatakan Rusyan (1994:9), belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dalam kaitannya dengan belajar matematika, Hudojo (2003:123) menyatakan, belajar matematika berarti belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasan yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak disukai sebagian besar Siswa, karena menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang rumit dan sulit dipahami. Salah satu materi dalam pelajaran matematika adalah turunan fungsi aljabar. Turunan fungsi aljabar merupakan materi baru bagi Siswa SMA/SMK. Menurut pengalaman Penulis selama mengajar, turunan dianggap sebagai materi yang sulit dipahami oleh sebagian besar Siswa. Hal serupa juga dialami oleh Siswa SMK Negeri 10 Semarang kelas XII semester gasal Tahun Pelajaran 2022/2023 pada kompentensi dasar (KD): Menganalisis keberkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan selang kemotonan fungsi, setra kemiringan garis singgung kurva. Terlihat dari hasil tugas dan hasil ulangan mereka yang masih banyak dibawah KBM (ketuntasan belajar minimal). Untuk mengatasi kesulitan Siswa dalam belajar turunan fungsi aljabar ini penulis mencoba menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Peer Lessons.
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang lebih banyak melibatkan Siswa dalam mengakses informasi dan dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan kompentensinya. Dengan demikian mereka mendapatkan pengalaman baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Zaini dkk (2008 : 62) menyatakan “ Strategi pembelajaran aktif tipe peer lessons berarti belajar dari teman. Strategi ini digunakan untuk menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi pada temannya”.
Langkah-langkah strategi pembelajaran aktif peer lessons adalah sebagai berikut: (1) Bagi Siswa menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak segmen materi yang akan disampaikan; (2) Masing-masing kelompok kecil diberi tugas untuk mempelajari satu topik materi, kemudian mengajarkannya kepada kelopok lain; (3) Minta setiap kelompok menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi kepada teman-teman sekelas. Sarankan kepada mereka untuk tidak menggunakan metode ceramah atau seperti membaca laporan; (4) Buat beberapa sarana (alat bantu visual, media pengajaran, contoh-contoh yang relevan, melibatkan sesama peserta didikdalam proses pembelajaran, memberikan kesempatan kepada temannya untuk bertanya); (5) Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan; (6) Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugasnya; (7) Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, buat kesimpulan bersama Siswa dan beri klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan (Zaini dkk, 2008 : 62-63).
Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe peer lessons Siswa menjadi antusias dalam mengikuti pelajaran, mereka tidak lagi kesulitan memahami materi turunan dan hasil belajar mereka mengalami peningkatan secara singnifikan. Strategi peer lessons selain meningkatkan kemampuan Siswa dalam memahami materi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan berbicara di depan audiens. Sehingga peer lessons dapat dikatakan sebagai pembelajaran dari Siswa, oleh Siswa, dan untuk Siswa.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Af’idatin, S.Pd., Guru Mapel Matematika
Editor: Tim Humas
Komentar Pengunjung