Lingkungan sekolah merupakan tempat yang sangat penting untuk membentuk karakter peserta didik. SMAHA (SMA Islam Hidayatullah) merupakan sekolah yang menanamkan karakter islami dalam proses pendidikan. Salah satu upaya yang diterapkan dalam pembentukan karakter ini adalah pembiasaan dzikir pagi.
Dzikir adalah praktik berbicara atau mengingat Allah, yang merupakan inti dari penghayatan spiritual dalam Islam. Praktik dzikir di pagi hari memiliki makna dan keutamaan tersendiri dalam agama Islam. Rasulullah Muhammad SAW telah menganjurkan untuk berdzikir di pagi hari sebagai cara untuk memulai hari dengan berkah, mendapatkan perlindungan dari Allah, dan menjaga keimanan serta ketenangan hati. Dzikir pagi juga menjadi sarana untuk memperkuat ikatan individu dengan Allah. Melalui dzikir, peserta didik dipandu untuk memiliki kesadaran diri yang lebih tinggi tentang nilai-nilai Islami, moralitas, dan etika yang harus mereka tanamkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dzikir pagi diintegrasikan sebagai rutinitas harian di SMAHA. Setiap hari, sebelum dimulainya pelajaran, peserta didik dan guru berkumpul di aula sekolah untuk berdzikir. Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung penghayatan nilai-nilai islami sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
Setiap pagi, dzikir pagi dipimping oleh peserta didik secara bergantian. Melalui penerapan tersebut dapat memberi peluang kepada peserta didik untuk mengambil tanggung jawab dan tumbuh dalam peran kepemimpinan, sambil memperkuat koneksi dengan nilai-nilai Islam. Dzikir yang dibaca mencakup berbagai doa, ayat-ayat Al Quran, dan pujian kepada Allah. Peserta didik diberikan pemahaman mendalam tentang makna dan pentingnya setiap dzikir yang mereka baca. Dalam sesi dzikir pagi, guru juga memberikan pengajaran tentang nilai-nilai Islami yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ini membantu peserta didik memahami aplikasi praktis dari dzikir dalam kehidupan mereka.
Pembiasaan dzikir pagi di SMAHA membawa beragam manfaat, antara lain:
- Penghayatan Agama: Peserta didik belajar untuk menghayati ajaran Islam dan meningkatkan hubungan spiritual mereka dengan Allah.
- Pembentukan Karakter: Dzikir membantu membentuk karakter Islami, seperti kejujuran, kesabaran, dan kepedulian terhadap sesama.
- Ketenteraman Batin: Peserta didik merasa lebih tenang dan penuh kebahagiaan karena menjalani pagi mereka dengan dzikir.
- Kemasyarakatan yang Sehat: Dzikir pagi memperkuat hubungan sosial dan persatuan di antara peserta didik dan guru, menciptakan iklim sekolah yang sehat.
- Pemahaman Nilai Islami: Peserta didik belajar tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Jadi, dapat disimpulkan jika pembiasaan dzikir pagi di SMAHA merupakan langkah penting dalam membentuk karakter islami peserta didik. Ini membantu peserta didik memahami nilai-nilai Islam, meningkatkan hubungan spiritual mereka, dan mempraktikkan kebijakan-kebijakan Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dzikir pagi bukan hanya sebuah praktik rutin, tetapi juga alat yang efektif untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan karakter yang Islami. Dengan demikian, SMAHA memastikan bahwa peserta didik mereka berkembang menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter islami yang kuat.
Penulis : Dwi Saputro, S.Pd. Guru SMA Islam Hidayatullah.
Editor : Annisa Erwindani, S.Pd. Guru SMA Islam Hidayatullah.
Komentar Pengunjung