Tugas pokok dan fungsi guru menurut Permendiknas No. 16 tahun 2007 adalah pelaksana pendidikan. Guru tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga memberikan pendidikan yang karakter agar menghasilkan siswa yang mumpuni, tangguh, ulet berkarakter dan berkepribadian Pancasila.
Problematika di sekolah sangat mungkin ditemukan siswa yang bermasalah dalam penyimpangan perilaku. Merentang dari permasalahan ringan, seperti bolos sekolah, cabut dari kelas, tidak menyukai pelajaran gurunya dan permasalahan berat seperti penyalahgunaan obat terlarang, pencurian, perkelahian/ kekerasan disekolah dan yang lainnya.
Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, BK SMKN 10 Semarang menggunakan dua pendekatan yaitu Pendekatan Disiplin dan Pendekatan Bimbingan Konseling.
Penanganan siswa bermasalah melalui pendekatan disiplin merujuk pada tata tertib sekolah. Sangsi memang perlu ditegakkan dengan punishment untuk mencegah sekaligus mengatasi terjadinya penyimpangan perilaku siswa. Tetapi gangguan penyimpangan siswa tersebut, sekolah sebagai lembaga pendidikan justru kepentingan utamanya adalah bagaimana harus menyembuhkan segala penyimpangan perilaku yang terjadi pada siswa secara optimal.
STP2K (Satuan Tugas Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan) dan guru Bimbingan Konseling adalah TWO in ONE. Seorang guru Bimbingan Konseling harus bisa berperan ganda dalam menjalankan tugas sebagai guru BK dan STP2K. Tentu tidaklah mudah untuk menyeimbangkannya di kampus tercinta SMK negeri 10 Semarang. Penanganan siswa bermasalah melalui pendekatan BK tidak semata mata menjadi tanggung jawab guru BK di sekolah, tetapi dapat melibatkan berbagai pihak seperti guru mapel, wali kelas, ketua jurusan, dan pihak yang terkait untuk bersama sama membantu siswa agar memperoleh penyesuaian diri secara optimal.
Kekuatan BK terletak pada pendekatan interpersonal sehingga BK SMK Negeri 10 Semarang berperan sebagai sahabat kepercayaan siswa yang dapat menerima keluh kesahnya dan mencurahkan permasalahannya. Guru BK SMK Negeri 10 Semarang berkomitmen bersama sebagai guru BK yang selalu ada dihati siswa, menjadi teman dan sahabat siswa serta menjadikan guru BK menjadi seseorang yang dipercaya sebagai pengganti orang tua di sekolah.
Kami bersama warga sekolah bersinergi bersama untuk mencapai tujuan SMKN 10 Semarang sebagai sekolah yang nyaman dan menyenangkan.
Penulis : Elmina, Guru BK SMKN 10 Semarang.
3 komentar
Indriyani, Friday, 4 Mar 2022
Bagus sekali..pendekatan interpersonal dlm memberikan pengarahan pd siswa yg bermasalah akan membuat kedekatan antara siswa dan guru BK…
Etik, Friday, 4 Mar 2022
Betul banget cik ku El… BK sahabat siswa bukan Polisi Sekolah
Eko budi s, Wednesday, 9 Mar 2022
sebagai komentar saya bu.karena saya eks dari SMK N 10 Semarang.saya mendukung sekali dengan apa yang ibu ulaskan di atas guna untuk menjadikan anak didik yang lebih bermanfaat di kemudian hari.BK adalah pondasi utama dalam lingkup sekolah untuk memberikan bimbingan konseling.memberikan arahan yang baik kepada siswa dan BK adalah pelindung siswa dari segala ketersimpangan maupun kesalahan dari siswa agar bisa membantu menyelesaikan masalah.terimakasih