Guru Profesional, Perlu Keluar dari Zona Nyaman

Guru merupakan tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, baik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.Tugas guru di sekolah dapat dibagi menjadi dua, yaitu tugas umum dan tugas khusus. 

Tugas umum guru di sekolah adalah sebagai berikut:

  1. Mengajar, yaitu menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dengan cara yang efektif dan efisien.
  2. Membimbing, yaitu membantu siswa dalam mengembangkan potensinya, baik secara akademik maupun non-akademik.
  3. Mengarahkan, yaitu memberikan bimbingan kepada siswa dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah.
  4. Melatih, yaitu memberikan keterampilan kepada siswa agar dapat menyelesaikan tugas-tugasnya secara mandiri.
  5. Menilai, yaitu mengukur dan menilai hasil belajar siswa.
  6. Mengevaluasi, yaitu meninjau dan memantau proses pembelajaran untuk memastikan bahwa pembelajaran berjalan dengan efektif.

Tugas khusus guru di sekolah dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain:

  1. Tugas administrasi, yaitu tugas-tugas yang berkaitan dengan administrasi sekolah, seperti membuat jadwal pelajaran, menyusun perangkat pembelajaran, dan mengisi rapor siswa.
  2. Tugas ekstrakurikuler, yaitu tugas-tugas yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler, seperti menjadi pelatih olahraga, penasihat pramuka, atau pembina seni.
  3. Tugas lain-lain, yaitu tugas-tugas yang diberikan oleh kepala sekolah atau komite sekolah, seperti menjadi koordinator kelas, menjadi wali kelas, atau menjadi pembina organisasi siswa.

Selain tugas-tugas tersebut, guru juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa. Guru dapat membentuk karakter siswa melalui berbagai cara, seperti memberikan keteladanan, memberikan penguatan positif, dan memberikan pembelajaran yang mendidik jika siswa melanggar aturan yang berlaku.

Guru yang profesional akan selalu berusaha untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Mereka akan selalu berusaha untuk memberikan pengajaran yang berkualitas kepada siswanya, serta membentuk karakter siswa agar menjadi generasi yang berilmu, berkarakter, dan berprestasi.

Akan tetapi, sebagai guru yang profesional kita juga perlu untuk keluar dari zona nyaman sebagai guru. Tidak hanya mengerjakan tugas – tugas utama dan khusus  saja tetapi diperlukan kreatifitas yang lebih dalam mengerjakan hal – hal baru dan menantang yang dapat memberikan banyak manfaat, baik bagi guru itu sendiri maupun siswanya. 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting bagi guru untuk keluar dari zona nyamannya:

  1. Meningkatkan kreativitas dan inovasi.

Ketika guru keluar dari zona nyamannya, maka ia akan terdorong untuk mencoba hal-hal baru. Hal ini dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengajar.

  1. Meningkatkan kompetensi mengajar.

Keluar dari zona nyaman dapat membantu guru untuk mempelajari hal-hal baru yang dapat meningkatkan kompetensi mengajarnya. Misalnya, guru dapat mengikuti pelatihan dan seminar, atau membaca buku dan artikel tentang pendidikan.

  1. Meningkatkan motivasi dan semangat mengajar.

Keluar dari zona nyaman dapat membuat guru merasa lebih termotivasi dan bersemangat dalam mengajar. Hal ini karena guru akan merasa tertantang untuk mencoba hal-hal baru.

  1. Meningkatkan hasil belajar siswa.

Guru yang kreatif dan inovatif akan mampu merancang pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Hal ini akan meningkatkan hasil belajar siswa.

  1. Mengikuti lomba – lomba guru 

Dengan mengikuti lomba – lomba, tentu akan meningkat daya juang seorang guru untuk meraih apa yang diinginkan, meningkatkan kreatifitas, mengembangkan iklim kompetisi, dan jika mendapat juara tentu akan mampu memberikan motivasi kepada siswa maupun guru lain agar bisa mengikuti jejak yang telah diraihnya.

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan untuk keluar dari zona nyaman sebagai guru:

  1. Tetapkan tujuan yang jelas. Sebelum mencoba hal-hal baru, penting bagi guru untuk menetapkan tujuan yang jelas. Hal ini akan membantu guru untuk tetap fokus dan termotivasi.
  2. Mulailah dari hal-hal kecil. Tidak perlu langsung mencoba hal-hal yang besar dan sulit. Mulailah dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan, seperti mencoba metode pembelajaran baru, atau menggunakan media pembelajaran yang berbeda.
  3. Jangan takut gagal. Gagal adalah hal yang wajar. Jangan takut untuk gagal ketika mencoba hal-hal baru. Gagal dapat menjadi pembelajaran bagi guru untuk menjadi lebih baik.

Dengan keluar dari zona nyamannya, guru dapat menjadi pendidik yang lebih profesional dan dapat memberikan dampak positif bagi siswanya.

Penulis : Etik Ningsih, S.Pd. Kepala SMA Islam Hidayatullah.

Editor : Annisa Erwindani, S.Pd. Guru SMA Islam Hidayatullah.