Pendidikan tidak luput dari dampak pesatnya kemajuan teknologi yang semakin maju dan modern, salah satunya kehadiran artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Kemampuan AI bisa membantu menyelesaikan berbagai persoalan dan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia diberbagai bidang. Guru sebagai garda terdepan pendidikan memiliki tantangan untuk selaras dengan teknologi bukanya tergilas tanpa bekas.
AI dapat menggantikan sebagian pekerjaan tenaga pendidik, mengambil alih proses pembelajaran yang rumit sekalipun. AI merubah paradigma belajar di sekolah. Ini menjadi tantangan sistem Pendidikan dan Guru masa kini.
AI atau Kecerdasan buatan dikenalkan pada tahun 1956 dalam acara Dartmouth Conference oleh John McCarthy, seorang profesor dari Massachusetts Institute of Technology. Pada konferensi tersebut dijelaskan tujuan utama kecerdasan buatan, yaitu: mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut.
Seorang pakar telekomunikasi Indonesia Andi Kristianto menyampaikan arti Kecerdasan buatan (AI) adalah merupakan bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer. (2004).
Guru adalah orang yang memfasilitasi proses peralihan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik, Husnul Chotimah (2008). Literasi terkait pengertian Guru menurut Dri Atmika (2004) bahwa pendidik atau Guru adalah orang yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada Siswa dalam pengembangan baik fisik dan spiritual.
Peran Guru di era AI (Artificial Intelligence) masih tetap penting dan tidak dapat digantikan oleh teknologi. Meskipun AI telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir dan dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang luas kepada Siswa, namun Guru tetap memiliki peran penting dalam proses pembelajaran.
Beberapa peran Guru di era AI:
- Membantu Siswa memahami konten.
Meskipun AI dapat memberikan informasi secara cepat dan luas, Guru memiliki peran penting dalam membantu Siswa memahami konten pembelajaran. Guru dapat memberikan penjelasan yang lebih mendalam, menjawab pertanyaan Siswa, dan memberikan contoh yang relevan sesuai dengan kebutuhan Siswa.
- Memfasilitasi diskusi dan kolaborasi.
Guru memiliki peran penting dalam memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antara Siswa. Dalam pembelajaran, interaksi sosial dan berbagi ide antar Siswa sangat penting untuk pengembangan pemikiran kritis dan kemampuan komunikasi. Guru dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk diskusi dan kolaborasi ini.
- Mengidentifikasi kebutuhan individu.
Setiap Siswa memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda. Guru dapat mengidentifikasi kebutuhan individu Siswa dan memberikan pendekatan yang sesuai. Dalam era AI, Guru tetap menjadi pengamat langsung terhadap perkembangan Siswa dan dapat memberikan perhatian khusus yang tidak dapat ditawarkan oleh teknologi.
- Mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
AI mungkin dapat memberikan solusi dan jawaban yang benar secara teknis, namun Guru memiliki peran penting dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional Siswa. Guru dapat mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan membangun hubungan emosional yang positif dengan Siswa.
- Menjadi model peran.
Sebagai pendidik, Guru memiliki peranan sebagai model peran bagi Siswa. Guru dapat mengajarkan nilai-nilai, sikap positif, dan perilaku yang diharapkan dalam kehidupan sehari-hari. AI tidak dapat memberikan teladan seperti yang dapat dilakukan oleh seorang Guru.
Meskipun AI dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pendidikan, peran Guru tetap penting dalam membimbing, memotivasi, dan menginspirasi Siswa. Guru dapat memberikan interaksi manusia yang penting untuk perkembangan Siswa secara holistik, dan tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh teknologi.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Johan Hanifah, S.Pi., Guru Mapel Produktif TKR
Editor: Tim Humas
1 komentar
Dwi palupi, Saturday, 19 Aug 2023
Good