Pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah (kemiskinan dan kebodohan). Pendidikan lebih memerdekakan manusia dari aspek hidup batin (otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik). Dan cara pandang ini juga sangat sesuai dengan Konsep Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kita. Sekolah diharapkan memberikan ruang dan kesempatan yang luas bagi para siswa untuk menggali dan memanfaatkan potensinya. Dan sebuah sistem pembelajaran yang menyelenggarakan merdeka belajar, yakni pembelajaran jarak jauh.
Namun pada kenyataannya pembelajaran jarak jauh menimbulkan beberapa masalah, contoh yang ditemui di SMK Negeri 1 Semarang ada siswa yatim/yatim piatu dan ada siswa dari keluarga tidak mampu, mereka membutuhkan dana untuk membeli kuota internet namun kenyataan dilapangan orang tua tidak bekerja, ada pula permasalahan pada HP siswa yang tidak mendukung. SMK Negeri 1 Semarang telah memberikan dukungan berupa pulsa agar tetap dapat melaksanakan pembelajaran tersebut, namun permasalahan tidak berhenti pada masalah kuota atau HP masih banyak lagi permasalahan yang timbul, hai ini dikarenakan kondisi siswa kita tidak semua sama.
Sampai di sinilah kita mulai berfikir.jangan sampai ketika persoalan penguasaan aplikasi pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi digital menjadi tidak terselesaikan atau membuat siswa merasa tidak nyaman dan tidak senang. Lalu bagaimana agar siswa menerima pembelajaran dengan menggunakan aplikasi pembelajaran jarak jauh dengan baik? Kami guru BK SMK Negeri 1 Semarang berkoordinasi dengan wali kelas melakukan kegiatan Home Visit dengan protokol yang ketat dipadukan daring menjadi alternative pembelajaran gabungan atau dengan Konsep Blended Learning yang dijadikan solusi dengan mengutamakan sisi humanisme dalam berkomunikasi.
Semler (2005) mengatakan bahwa : “blended learning mengombinasikan aspek terbaik dari pembelajaran online, aktivitas tatap muka terstruktur, dan praktik dunia nyata. Sistem pembelajaran online, latihan di kelas, dan pengalaman on-the-job akan memberikan pengalaman berharga bagi diri mereka. Blended learning menggunakan pendekatan yang memberdayakan berbagai sumber informasi. Ini lebih memungkinkan mungkin untuk siswa yang mempunyai kendala tidak bisa sepenuhnya mengikuti pembelajaran jarak jauh. Terakhir jangan lupa guru diharapkan mampu menjaga keseimbangan dalam pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi dengan diimbangi dengan aplikasi nilai-nilai kemanusiaan yang agung, sehingga dalam pendidikan akan menjadi ideal yang sesungguhnya, cerdas intelektual, emosional dan spriritual dimana terlihat pada penerapan pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi yang humanis sehingga siswa merdeka belajar.
Hesti Lilia Paraswati, S.Pd
Guru BK SMKN 1 Semarang
Komentar Pengunjung