Jejak Langkah Guru Penyala Literasi

Ini merupakan segelintir kisah perjalanan dan jejak langkah saya yang saat ini terpilih menjadi salah satu Kandidat Sosialisator Program Literasi (SPL) Nasional tahun 2022. Perkenalkan saya Johan Tri Bayuntoro, biasa disapa Johan. Saya adalah seorang Guru Biologi di SMA Negeri 11 Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Dunia literasi dan kepenulisan sudah lekat dan hampir menjadi rutinitas dan hobi saya, karena selain menjadi guru, saya adalah jurnalis dan salah satu redaktur majalah pendidikan Edupos skala lintas provinsi.

Semua berawal dari postingan akun Instagram Nyalanesia dan banyaknya pesan Grup Whats App terkait flyer pembukaan rekrutmen SPL Nasional 2022. Info tersebut saya terima di pertengahan bulan Juni, 2022. Program ini digagas oleh Nyalanesia yang nantinya hanya akan memilih 100 pegiat literasi untuk dilatih dan dikembangkan agar mampu secara profesional mensosialisasikan program-program literasi salah satunya yaitu Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) Nasional.

Sebagai seorang guru yang gemar literasi. Saya sangat tertarik untuk mengikuti seleksi tersebut. Saya harus terus mengembangkan skill dan kompetensi saya agar dapat memotivasi para siswa dan juga rekan-rekan guru lain untuk juga mengambil peran dalam dunia literasi. Tidak sekedar membaca, melainkan juga kegiatan menulis hingga menghasilkan dan menerbitkan sebuah karya. Sebagaimana arahan Mas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim “Jadilah Pelajar Pancasila yang banyak tanya, banyak coba, dan banyak karya”.

Melalui tulisan ini saya ingin bercerita tentang pengalaman saya yang kini menjadi Kandidat Sosialisator Program Literasi (SPL) Nasional oleh Nyalanesia. Pada awal seleksi kita para pendaftar diminta melakukan pengisian beberapa data dan melengkapi administrasi berkas pada formulir pendaftaran yang diminta oleh Nyalanesia. Tercatat sejumlah 3.538 pendidik di seluruh Nusantara mendaftar kegiatan ini. Alhamdulilah, sebanyak 1.500 peserta lolos di Tahap I, termasuk saya dan berhak melanjutkan seleksi di Tahap ke II. Pada tahap ke II dilakukan uji pemahaman program dan campaign GSMB Nasional. Sungguh unik, kita 1500 orang diuji kemmapuan pemahaman program  terkait GSMB dengan persentase penilaian yaitu (90%) dan membuat video campaign GSMB Nasional dengan durasi 60 detik dengan persentase penilaian (10%).

Alhamdulilah semua itu terlampaui hingga akhirnya singkat kata, datanglah dimana hari pengumuman Kandidat SPL Nasional, dan terpilih 750 KSPL Nasional salah satunya saya dari Kota Semarang. Setelah kami para kandidat dikukuhkan kemudian kami menempuh seleksi Tahap III, Uji Penerjunan Kandidat SPL Nasional. Uji ini dilakukan mulai tanggal 1 s.d 20 Agustus 2022. Syukur alhamdulilah, saya sangat senang dan cukup bangga karena menjadi Kandidat SPL Nasional.

Tantangan besar pun datang semenjak saya menjadi Kandidat SPL Nasional dalam program GSMB Nasional. Tugas yang saya emban adalah menyosialisasikan khususnya program GSMB Nasional ini di wilayah Kota Semarang, menggerakkan semangat literasi khususnya para siswa dan guru agar terus menyala, mengajak sekolah-sekolah dengan sararan para siswa dan guru agar membuat sebuah karya hingga menerbitkan karya-karya tersebut.

Enam hari, dan total 32 sekolah tercatat saya kunjungi dan dengan semangat perjuangan 45 guna mendukung tugas saya agar bisa menjadi SPL Nasional. Bahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Jawa Tengah, Dinas Arsip dan Perpustakaan, MKKS SMA Kota Semarang, MGMP Biologi juga saya kunjungi agar bisa mensuport dan bersinergi memberikan rekomendasi terhadap kegiatan yang saat ini saya ikuti.

Allah Maha Baik. Mayoritas sekolah dari jenjang SD, SMP/MTs, SMA/SMK yang dan dinas-dinas terkait pendidikan menerima dan menyambut saya dengan ramah dan baik. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah saat ini Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Pd. sangat memberikan suport dan mendukung suksesnya kegiatan ini dan sangat membantu jejak langkah saya sebagai Penyala Literasi khususnya di Kota Semarang. Beliau memuji saya sebagai seorang guru yang tak lelah untuk berkreasi, dan berinovasi. “Teruslah semangat berbagi kebaikan dan menunjukkan mental juara di setiap kegiatan yang dilakukan”. Tutur Ibu Kadisdikbud Jawa Tengah.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Jawa Tengah, Bapak Sunarto, S.Pd., M.Pd dan juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Semarang Bapak Drs. Wiharto, M.Si juga dengan ramah menerima kehadiran saya dan sangat mensuport langkah saya. Ketua MKKS SMA Kota Semarang Bapak Drs. Wiharto, M.Si yang juga Kepala SMAN 2 Semarang bahkan langsung memberikan Surat Rekomendasi untuk saya dan akan meneruskan ke rekan-rekan Kepala Sekolah khususnya SMA di Kota Semarang.

Mungkin semua ini berkat rekam jejak saya selama ini khususnya di dunia pendidikan. Saya sudah mem-branding diri saya sendiri seperti praktik baik saya di akhir tahun 2020 dan kemudian diapresiasi oleh Kemendikbud Ristek sebagai Guru SMA Inovatif, Dedikatif dan Inspiratif tingkat nasional. Agen Penguatan Karakter Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud Ristek, Satgas Covid Nasional, Anugerah dan Apresiasi Guru dalam Gelar Karya Pendidik Sains Indonesia (Gerak Pena) PPPPTK IPA Kemendikbud Ristek di Bandung 2021, dan terakhir di 2022 di apresiasi oleh Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) ibu Dr. Sri Suciati, M.Hum karena terlibat aktif dan berkontribusi dalam kegiatan PDS-GMK Lembaga Pengembagan Profesi (LPP) UPGRIS.

Kesempatan menjadi Kandidat SPL Nasional Nyalanesia adalah sebuah ladang pengabdian bagi saya, secara langsung saya berkontribusi untuk menebar nyala kebaikan dan semangat berliterasi terhadap generasi penerus masa depan bangsa. Sungguh ini menjadi suatu kebahagiaan dan kepuasan untuk saya secara pribadi. Ada pengalaman unik dan menarik yang saya temui ketika saya berkunjung dan melalukan sosialisasi GSMB, salah satunya di SMP Negeri 8 Semarang.

Sambutan hangat dengan senyum yang lebar, memberi kenyamanan tersendiri di hatiku, apalagi kedatanganku sangat ditunggu. Tanpa disangka, empat Wakil Kepala Sekolah beserta Kepala Sekolah dan Tim Literasi menyambut saya di ruang Kepala Sekolah yang elegan dan sungguh nyaman. Bahkan beberapa guru dan wakil kepala sekolah tersebut sudah mengenal saya dari rekam jejak yang saya branding di Media Sosial. Dengan penuh semangat saya melakukan sosialisasi, termasuk menerima saran masukan juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Rasa bahagia terpancar di wajah saya, karena sekolah ini dan para pemimpinnya sangat antusias dan mensuport kegiatan ini. Beberapa buku karya siswa dan guru sudah diterbitkan ber-ISBN dan gerakan literasi sangat digalakkan di sekolah yang beralamat di Jl. Cinde Raya No.18 Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang, Jawa Tengah.

Menjadi Kandidat SPL Nasional membuat saya memiliki “panggung” dalam tugas mulia mengkampanyekan pentingnya dan perlunya mengembangkan budaya literasi khususnya melalui program GSMB Nasional. Saya juga dapat bertemu insan-insan guru, pegiat literasi dan bahkan kepala sekolah. Hal ini jelas berdampak menambah relasi (network) saya di beberapa sekolah di Kota Semarang serta mengajak mereka agar terus berkarya bersama para siswa-siswinya dan turut mensuksekan program ini.

“Bicara tentang menulis, saya kira setiap orang bisa menulis. Merangkai sebuah kata menjadi beberapa kalimat dan berujung terbentuklah sebuah paragraf. Menulis sejatinya adalah 5% bakat, 5% keberuntungan, sisanya 90% adalah kerja keras dan tekun.” “Menulis bagi saya adalah keterampilan yang bisa dipelajari sehingga menjadi suatu hobi/kegemaran.”

Semoga sedikit kisah ini dapat menginspirasi para guru hebat di seluruh Indonesia untuk terus berupaya menebar semangat kebaikan dan budaya literasi. Semangat tanpo sambat (semangat tanpa mengeluh), insyaAllah semoga nantinya akan memetik manisnya perjuangan. Tetap berkreasi, berinovasi dan produktif. Tidak ada yang tidak mungkin, jika kita mau berusaha. Tetap merasa nyaman dan aman dengan kemalasan kita, tetap tidur dan melanjutkan mimpi? Atau mencoba bangkit dan meraih mimpi. So.. Keluarlah dari zona aman dan nyaman. Kita muda, kita Bisa. Terimakasih Nyalanesia. Nyalakan Masadepan. Salam Literasi.

Penulis : Johan Tri Bayuntoro, S.Pd., M.Pd. – Kandidat SPL Nasional – SMA Negeri 11 Semarang