“Ini adalah video YouTube percakapan dengan LamDa, AI yang mengaku memiliki jiwa seperti manusia. Jika teknologi akan mengubah masa depan kita, pendidikan seperti apa yang kalian butuhkan agar mampu membuat manusia bertahan dengan kemanusiaan dan kecerdasannya?” tanya saya ke grup WhatsApp sambil mengirimkan link YouTube berikut https://youtu.be/V6hf63Iu9KI. Saya menyampaikan link YouTube tersebut sebagai bahan referensi bagi peserta didik untuk mengenal lebih mendalam tentang perkembangan kecerdasan buatan saat ini. Sharing ini penting, selain ingin membangun komunikasi dengan mereka, sekaligus sebagai masukan bagi diri sendiri tentang kebutuhan pembelajaran seperti apa yang dibutuhkan peserta didik di era perkembangan kecerdasan buatan yang semakin melejit. Beberapa menit kemudian, beberapa siswa yang menyampaikan responnya.
“Teknologi sangat dekat dengan kehidupan manusia, kami sebagai manusia membutuhkan pendidikan untuk mempelajari teknologi. Karena di dunia ini teknologi menjadi garda terdepan dalam mengatasi permasalahan manusia. Dengan teknologi memungkinkan aktivitas sehari hari menjadi lebih efektif, dengan demikian kami juga tetap membutuhkan pendidikan yang mengajari pendidikan karakter, norma-norma dalam masyarakat yang menjadikan kita sebagai manusia berkemanusiaan. Adanya teknologi pun juga harus digunakan sebaik mungkin dan tidak serta merta menjadikan kita bergantung dengan teknologi. Manusia yang cerdas akan bisa memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin,” ungkap Savira. Sedangkan Siska berkata, “Teknologi memang sangat berguna dan dibutuhkan oleh manusia pada saat ini. Namun, di sisi lain teknologi juga merusak manusia. Sebagai contoh, game dapat membuat orang-orang kecanduan dan malas dalam belajar. Jadi pendidikan yang dibutuhkan agar tetap mampu bertahan adalah pendidikan tentang norma dalam kehidupan serta pendidikan tentang penggunaan teknologi dengan baik.”
Dari beberapa pendapat siswa tersebut menunjukkan bahwa mereka membutuhkan pendidikan dan pengajaran bukan sekedar mengisi konten-konten pelajaran. Mereka sadar bahwa teknologi itu penting, namun mereka membutuhkan pendidikan yang menuntun pada pembentukan karakter positif. Di era revolusi industri 4.0, sejatinya dibutuhkan pendidikan 0.4, yakni kembali ke zero. Titik nol yang dimaksud kembali pada pendidikan yang memanusiakan, di mana peserta didik bukan sebagai objek. Mereka justru sebagai subjek pembelajaran itu sendiri. Diajak untuk menyadari passion dan bakatnya, sadar untuk mengembangkannya dan memiliki kesadaran yang tinggi bahwa mereka harus berani memperjuangkan untuk mencapai versi terbaiknya. Pendidikan juga harus mampu mengajak dan merefleksikan dirinya sendiri bahwa kesuksesan yang dicapai semata-mata untuk memberikan kebermanfaatan untuk dirinya dan masyarakat. Ketika mampu menjadi manusia yang bermanfaat, maka ia akan mencapai kebahagiaan. Penanaman moral inilah yang dibutuhkan untuk dunia pendidikan, sehingga teknologi kecerdasan buatan yang pasti menguasai segala aspek kehidupan, namun manusialah yang akan menjadi pengendali menuju kebaikan (wellbeing).
Penulis : Diyarko, Guru SMKN 11 Semarang
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung