Perbuatan mencium tangan Orangtua dan Guru adalah suatu simbul kesopanan dalam menghormati Orangtua dan Guru. Sudah selayaknya seorang Siswa, diajarkan dan diharuskan hormat kepada Orangtua dan Guru. Memang banyak cara mengajari Siswa untuk berprilaku sopan santun baik dirumah maupun disekolah. Dan kebiasaan mencium tangan tersebut dimulai dari Sekolah dan berlanjut di rumah. Oleh karena itu jangan meremehkan kebiasaan mencium tangan Orangtua dan Guru. Dengan membiasakan cium tangan kepada Orangtua dan Guru amat besar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Alhamdulillah Siswa SMKN 10 Semarang, sudah terbiasa ketika bertemu dengan Bapak atau Ibu Guru dan Karyawan SMKN 10 Semarang, selalu mencium tangan mereka ketika berjumpa.
Di zaman modern sekarang ini, sopan santun atau adab Siswa sedikit memudar, bahkan bisa dikatakan kurang mempunyai ‘unggah-ungguh’ atau tata krama dengan Orangtua. Kalau tidak ditanamkan kebiasaan cium tangan, sebagai bentuk rasa hormat anak kepada Orangtua dan Guru, maka akan terjadi krisis moral. Sehingga, dimulai dari hal-hal kecil yang disepelekan akan berdampak besar bagi perilaku Siswa.
Oleh karena itu, seluruh Siswa di SMKN 10 Semarang apabila berjumpa dengan Bapak atau Ibu Guru dan Karyawan dibiasakan untuk bersalaman dengan mencium tangan. Apa makna dan manfaat yang tersirat dibalik mencium tangan Guru dan Orangtua?
Seberapa seringkah mencium tangan Orangtua dan Guru? Jika sudah menjadi rutinitas yang baik maka harus dijaga kebiasaan tersebut menjadi budaya sehar-hari, bahkan jangan sampai hilang atau pudar. Apabila masih jarang membiasakan mencium tangan Orangtua dan Guru maka harus dibiasakan agar menjadi rutinitas setiap hari.
Mencium tangan Orangtua dan Guru, memang bukan sesuatu yang wajib, akan tetapi dengan mencium tangan Orangtua dan Guru mempunyai nilai manfaat yang besar, karena sejatinya menyiratkan ada hubungan yang tidak berjarak antara Orangtua dan Guru dengan Siswa. Rasanya sangat tepat jika kebiasaan mencium tangan Orangtua dan Guru menjadi sesuatu kebiasaan atau rutinitas setiap hari, baik di sekolah maupun di rumah.
Melalui kebiasaan mencium tangan, secara simbolik, Siswa atau sesungguhnya sedang memohon ridlo dari Orangtua dan Guru. Oleh karena keberkahan dari Orangtua dan Guru, akan senantiasa mengalir melalui kebiasaan mencium tangan dalam bentuk do’a tulus ikhlas bagi kebaikan dan kesuksesan Siswa, yang memiliki manfaat sangat besar yang dapat dirasakan oleh Siswa.
Kemudian, bagaimana cara yang terbaik agar kebiasaan mencium tangan Orangtua dan Guru ini tidak hilang dalam hati dan pikiran mulai dari usia dini hingga dewasa tetap terpelihara kebiasaan mencium tangan tersebut? Harus disadari bahwa sosok yang lebih berpengaruh untuk selalu kita hormati dengan mencium tangan Guru dan Orangtua. Kedua sosok ini memiliki peran yang sangat besar dalam membimbing dan mengarahkan setiap Siswa agar senantiasa memelihara kebiasaan mencium tangan.
Guru dan Orangtua harus istiqomah mengajari dan memberi teladan pada Siswa atau anak untuk senantiasa mencium tangan setiap kali berjumpa. Kebiasaan tersebut dilakukan Siswa dengan Bapak atau Ibu Guru di Sekolah, maupun dengan Orangtua di rumah. Tradisi tersebut mampu membangun karakter yang kuat di dalam diri Siswa atau anak, khususnya dalam menunjukkan bakti dan penghormatan kepada Orangtua dan Guru.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Muslim Anwar, S.Ag., Guru Mapel Pendidikan Agama Islam
Editor: Tim Humas
Komentar Pengunjung