Memilih SMA atau SMK?

Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP), ke manakah kalian akan melanjutkan sekolah? Melanjutkan sekolah di SMA atau SMK? Ataukah masih merasa bimbang? Jangan sampai setelah lulus nanti kalian tidak memiliki tujuan sehingga  memilih menganggur.

Menghindari kemungkinan terburuk tersebut, maka dalam artikel ini akan diungkap beberapa hal yang dapat dipertimbangkan oleh setiap peserta didik dalam mengikuti proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2021/2022.

Pertimbangan untuk memilih SMA atau SMK seharusnya sudah dilakukan sebelum mengikuti ujian akhir sekolah di SMP, bahkan sudah bisa dilakukan sejak awal memasuki SMP.  Menentukan SMA atau SMK saat menjelang PPDB sebenarnya terlalu rentan.

SMA adalah singkatan dari Sekolah Menengah Atas. Ilmu pengetahuan yang diajarkan di SMA lebih spesifik dan mendalam dibandingkan dengan SMP. Hal ini karena para peserta didik di SMA sudah dijuruskan langsung ke dalam peminatan IPA, IPS, atau Bahasa. Seiring pertambahan umur dan logika berpikir, peserta didik di SMA dapat memahami materi yang hampir sama dengan SMP secara lebih mendalam. Kajian yang disajikanpun lebih detail dan mendalam. Setiap peserta didik di SMA dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi.

Di sisi lain ada SMK yang juga patut diperhitungkan. SMK merupakan singkatan dari Sekolah Menengah Kejuruan. Di SMK, porsi keterampilan akan lebih dikedepankan dibanding dengan pengetahuan umum.  Menurut Rupert Evans (1978), pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Menurut penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan kejuruan terdiri dari Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah Kejuruan. Setelah tamat dari SMK diharapkan peserta didik sudah siap untuk bekerja.

Pilihan untuk masuk ke SMA atau SMK tergantung dari setiap peserta didik berdasarkan berbagai pertimbangan yang matang. Jika peserta didik memilih SMA, maka konsekuensinya adalah harus siap untuk melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi. Pilihlah SMA yang berkualitas, yang memiliki kedisiplinan tinggi, dan memiliki sumber daya yang cukup. Selain itu pilihlah SMA yang memiliki lingkungan belajar yang aman, sehat, mendukung, kepemimpinan sekolah yang kuat, sekolah memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sekolah memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas, sekolah memandang kualitas sebagai jalan integral dari budaya kerja.

Bila peserta didik memilih SMK, maka  pilihlah yang juga berkualitas dan memiliki  kejuruan yang mampu menjawab tantangan dunia kerja. Di SMK peserta didik akan dipersiapkan untuk menguasai berbagai keterampilan seperti otomotif, elektronik, mesin, dan lain sebagainya. Tetapi perlu diperhatikan dan dilakukan saat bersekolah di SMK, yaitu mempersiapkan diri agar nantinya dapat diterima di perusahaan, dengan cara benar-benar belajar sesuai dengan jurusan yang telah dipilih.

Last but not least, untuk memastikan kualitas dari SMA dan SMK, maka yang dapat diperhatikan adalah para lulusan sekolah (alumni) tersebut dengan cara bertanya dan melihat track record mereka di masyarakat. Apabila mereka berkualitas dibutuhkan oleh mayarakat, bekerja dan mampu meningkatkan taraf kehidupannya, jadikan hal itu sebagai salah satu acuannya. Demikianlah gambaran untuk  memilih sekolah setelah lulus SMP, apakah SMA atau SMK. Semoga bermanfaat.

 

Penulis : Stefanus Sikone, M.M., Guru SMAN 1 Tengaran

Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang