MEMPELAJARI Bahasa Inggris itu begitu penting. Sebab, merupakan salah satu bahasa internasional yang digunakan di berbagai negara. Namun, siswa terkadang kurang termotivasi mengikuti pembelajaran tersebut. Untuk itu, guru bisa menerapkan metode cooperative experiment learning. Dalam strategi pembelajaran itu siswa belajar secara berkelompok kecil untuk melakukan proses percobaan terhadap mata pelajaran yang disampaikan.
Dalam pengelolaan pembelajaran kooperatif itu, siswa saling tergantung satu sama lain untuk mencapai satu penghargaan bersama. Siswa mendapatkan penghargaan jika mereka berhasil sebagai kelompok. Cooperative experiment learning tersebut dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran, yaitu belajar akademik, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.
Untuk mengetahui keefektivitasannya perlu dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran dan wawancara. Hasil observasi dan wawancara itu digunakan untuk menetapkan tindakan paling tepat untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pada awal pembelajaran guru memotivasi siswa agar lebih bersemangat belajar di sekolah, aktif dalam proses pembelajaran, serta menginformasikan rumusan kompetensi dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang harus dikuasai.
Dari hasil tindakan itu direfleksikan bahwa pembelajaran belum maksimal karena banyak siswa yang tidak memanfaatkan proses berkelompok dengan benar. Siswa tidak serius sehingga hasil yang diperoleh juga minimal. Saat diskusi siswa yang kurang serius dan asyik sendiri. Saat presentasi, banyak siswa kurang lancar berbicara di depan kelas. Hal ini terjadi karena siswa tidak terbiasa berbicara di depan kelas, merasa malu, dan canggung terhadap teman-teman yang lain. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain guru memotivasi kepada siswa agar lebih serius saat pelajaran berlangsung dan lebih percaya diri bila harus presentasi di depan kelas.
Untuk beberapa anak yang memiliki masalah pelafalan, guru memberikan perhatian lebih kepada anak tersebut dan meminta teman sekelompok untuk menjadi tutor sebaya sehingga pembelajaran lebih maksimal. Selain itu, guru mengevaluasi pembelajaran agar siswa mengetahui letak kesalahannya. Cara selanjutnya adalah membuat nyaman proses pembelajaran.
Hal ini sangat penting karena menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative experiment learning dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam aspek listening Bahasa Inggris pada siswa kelas X SMA6 Semarang.
Dwi Budi Rahayu, Guru SMAN 6 Semarang
Komentar Pengunjung