Menganalisis Kerja Lampu Sein pada Sepeda Motor

Lampu sein adalah lampu berkedip penanda belok pada kendaraan bermotor. Berfungsi untuk menunjukan bahwa kendaraan akan berbelok kekanan atau kekiri. Melimpah ruahnya kendaraan bermotor dijalan raya memunculkan kebutuhan akan pengaturan lalulintas. Sering terjadi kecelakaan terutama di persimpangan jalan. Penyebabnya ketiadaan penanda belok di badan kendaraan. Alhasil pengemudi kesulitan mengatur laju kendaraanya untuk lebih berhati-hati di persimpangan jalan.

Di era 1920-an inovasi datang dari sebuah perusahaan di Jerman. Perusahaan ini menyematkan lonceng dan pluit pada kendaraan bermotor. Pada kedua piranti itu ada dua penanda. Apabila kendaraan bermotor akan berbelok kekanan, ada bunyi lonceng satu kali begitu pula saat berbelok kekiri ada bunyi lonceng duakali. Kendati demikian penggunaan lonceng dan pluit tidak efektif Maka dari itulah pada 1930 pada kendaraan terpasang lampu sein ada di kiri dan kanan di bagian depan kendaraan dan ada di bagian kiri dan kanan di bagian belakang. Adalah Joseph Bell yang mematenkan lampu sein berkedip.

Sistem lampu tanda belok pada sepeda motor terdiri dari beberapa komponen penyusun. Dengan berlalunya waktu penggunaan, sering didapati sistem lampu tanda belok tidak bekerja dengan di tandai lampu sein tidak menyala atau menyala tetapi tidak berkedip serta menyala berkedip sebagian. Jika didapati keadaan ini perlu dilakukan analisis guna mencari penyebab gangguan tersebut

Menganalisis kegagalan sistem lampu sein pada sepeda motor tentu harus memiliki pemahaman bagaimana idealnya sistem lampu sein bekerja. sistem lampu sein memiliki beberapa komponen diantaranya: batere merupakan sumber tegangan listrik, sekering merupakan komponen yang berfungsi untuk mengamankan arus hubung singkat, kunci kontak merupakan komponen yang berfungsi untuk memutus dan menyambungkan semuan komponen kelistrikan dengan sumber tegangan, flasher merupakan komponen yang berfungsi untuk mengedipkan lampu, saklar sein merupakan komponen yang berfungsi untuk memilih lampu sein yang akan di hidupkan serta bohlam sein merupakan komponen yang berfungsi untuk memberi tandan dengan nyala lampunya.

Pada kondisi lampu sein menyala sebagian dapat di prediksi pada sein yang tidak menyala tersebut terdapat permasalahan. Periksa bohlam dengan melepasnya selanjutnya dapat diamati secara visual apakah filament lampu putus. Pengecekan lebih akurat dapat di lakukan menggunakan ohmmeter pada multitester. Bohlam masih baik jika jarum ohmmeter bergerak ketika dilakukan pengecekan Jika ternyata bohlam tidak putus maka pemeriksaan selanjutnya di lakukan pada fitting lampu menggunakan voltmeter. Voltmeter akan mendeteksi tegangan dari flasher berupa tegangan DC. Dan jika pada fitting lampu tidak terdeteksi tegangan dari flasher pemeriksaan selanjutnya dilakukan pada kabel penghantar. Pada kasus lampu sein mati sebagian permasalahan terlokalisir pada bagian tersebut. Tegangan dari flasher sudah terdeteksi pada saklar sein.

Pada kondisi lampu sein menyala tidak berkedip sering ditemui kondisi flasher bermasalah. Pada keadaan ini umumnya dilakukan penggantian flasher. Sedangkan pada kondisi lampu sien tidak menyala total terdapat beberapa penyebab antara lain; keempat bohlam memang putus bersamaan, tetapi hal ini jarang di temui, tegangan dari falsher tidak sampai pada saklar sein atau saklar sein rusak, flasher terbakar. Untuk mencari penyebabnya dapat dilakukan pemeriksaan menggunakan voltmeter pada multitester dengan menyisir tegangan mulai dari fiting lampu (catatan lampu normal) – saklar sein – flasher – kunci kontak – sekering hingga batere. Dari kegiatan ini akan di temukan komponen mana yang bermasalah sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut. 

Permasalahan sistem kelistrikan lampu pada sepeda motor apapun bentuknya bersumber dari rangkaian dasar kelistrikan. Jika ditemukan sebuah rangkaian kelistrikan tidak bekerja berarti telah terjadi rangkaian terbuka (open sirkuit). Open sirkuit pada rangkaian kelistrikan lampu sein dapat dideteksi dengan mudah menggunakan alat ukur kelistrikan (multitester ) seperti yang telah di jelaskan di atas.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Gesit Trimakno, S.Pd., Guru Mapel Produktif TSM

Editor: Tim Humas