Metode demonstration adalah mengajar dengan memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2005). Penerapan menggunakan metode demonstration, Guru atau Siswa memperlihatkan kepada seluruh anggota kelas mengenai suatu proses.
Wahyu Rishandi (2013) dalam penelitiannya telah menerapkan metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar praktik Siswa dimana Guru langsung mendemonstrasikan sesuai dengan tata cara yang sebenarnya di dalam kelas, kemudian hasilnya pemahaman Siswa terhadap materi yang disampaikan dengan metode demonstrasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman, terlihat dengan praktek yang dilakukan oleh Siswa setelah didemonstrasikan oleh Guru semakin meningkat dan lebih baik. Hal ini menjadi bukti bahwa metode demonstrasi demostrasi sangat efektif bagi pemahaman Siswa terhadap belajar praktik.
Keberhasilan dalam menjalankan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri Siswa) dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri Siswa). Faktor internal meliputi kecerdasan, kemampuan, bakat, motivasi, dan lain sebagainya. Faktor eksternal meliputi lingkungan alam, sosial-ekonomi, Guru, metode mengajar, kurikulum, program, materi pelajaran, sarana dan prasarana.
Salah satu komponen yang penting dalam sistem pelaksanaan pendidikan adalah bagaimana meningkatkan kualitas pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK Negeri 10 Semarang kompetensi keahlian Teknik Pengelasan kelas 10 yang sekarang sedang diberlakukan adalah dapat membuat Siswa aktif dalam menemukan dan membangun pemahaman serta sikap aktif mereka terutama dalam mata pelajaran Dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam (DTPFL) pada capaian pembalajaran gambar teknik mesin.
Gambar teknik mesin merupakan capaian pembelajaran bagi Siswa kompetensi keahlian Teknik Pengelasan yang dapat mengembangkan kemampuan kreatifitas dan memunculkan inovasi tentang pemahaman konsep dasar Teknik Pengelasan dan berbagai ranah manufacturing. Dengan belajar gambar teknik mesin Siswa juga akan memahami bagaimana cara meracang suatu produk sebelum dibuat dan dikerjakan.
Pembelajaran gambar teknik mesin yang dikombinasikan dengan demonstrasi yang diterapkan pada kompetensi keahlian Teknik Pengelasan SMK Negeri 10 Semarang membuat antusias Siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat. Setelah Guru memberi contoh dan memperagakannya menggunakan alat gambar di depan kelas Siswa dapat mengikuti secara perlahan dan memahami konsep menggambar teknik sesuai standart. Dengan tetap dalam pengawasan Siswa semakin lama semakin terampil dalam menggunakan alat gambar, secara perlahan gambar yang dihasilkan juga Siswa semakin bertambah rapi dan bersih. Hasil dari pembelajaran demonstrasi pada capaian pembelajaran gambar teknik mesin Siswa telah menghasilkan 6 gambar dengan nilai rata rata kelas yang diatas standar ketuntasan minimum. Materi yang telah dipelajari Siswa yaitu: huruf dan angka, kontruksi geometris, gambar proyeksi, gambar prespektif, dan ukuran gambar.
Capaian pembelajaran gambar teknik mesin yang didapatkan Siswa pada jenjang pertama ini masih berusaha diasah pada jenjang berikutnya. Diharapkan dari konsep dasar yang telah ditanamkan, Siswa kompetensi keahlian Teknik Pengelasan tidak hanya terampil mengelas namun juga dapat menguasai gambar. Siswa dibentuk agar dapat menjadi lulusan yang kompeten dan menguasai berbagai jenis keterampilan sehingga dapat bersaing di era industri 4.0. Jangka panjangnya Siswa mampu menciptakan produk yang diabuat dari gambar dan perhitungannya sendiri, jadi hasil karya produk pengelasan yang diciptakan menjadi lebih beragam dan laku dipasaran.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Ilham Agum Fitra Anggesa, S.Pd,. Guru Produktif Teknik Pengelasan
Editor: Tim Humas
Komentar Pengunjung