Mengembangkan Kompetensi Keterampilan Komunikasi Siswa melalui Pembelajaran Service Advisor

Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Khususnya sekolah menengah kejuruan, dituntut untuk terus meningkatkan inovasi dan kreativitas seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan dunia kerja.

Penulis merupakan Guru Pengampu Produktif Teknik Kendaraan Ringan Kelas XI, yang melihat peluang kerja lulusan SMK dengan Konsentrasi Keahlian TKR sangat terbuka. Selain memiliki keterampilan dalam pemeliharaan dan perawatan kendaraan ringan (mobil), Siswa juga sangat perlu diperlengkapi dengan keterampilan sebagai Service Advisor (SA).

Menurut hasil pengamatan dan wawancara Penulis kepada sebagian lulusan Konsentrasi Keahlian TKR yang telah bekerja di bidang otomotif, bahwa mereka belum memiliki keberanian untuk membangun komunikasi dengan Pimpinan dan rekan kerja untuk mengembangkan bengkel, bahkan berkomunikasi dengan Pelanggan secara langsung. Hal tersebut terjadi karena rasa malu, kurang percaya diri, dan kurangnya pemahaman Siswa sebagai mekanik terhadap kebutuhan Pelanggan.

SA di bengkel otomotif merupakan petugas yang melakukan penerimaan dan pengembalian kendaraan kepada Pelanggan yang melakukan pemeliharaan dan perawatan mobil. Seorang SA memiliki peran penting dalam menjembatani antara Pelanggan dan mekanik. Berikut adalah beberapa tugas utama SA:

  1. Menerima dan Menganalisis Keluhan Pelanggan. SA bertugas untuk menerima keluhan atau masalah yang dihadapi oleh Pelanggan terkait kendaraannya. Mereka perlu mendengarkan dengan baik dan mengajukan pertanyaan yang relevan untuk memahami dengan jelas apa yang perlu diperbaiki.
  2. Memberikan Estimasi Biaya. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pelanggan dan pemeriksaan awal kendaraan, SA menyiapkan estimasi biaya perbaikan atau layanan yang diperlukan. Mereka juga menjelaskan dengan jelas apa yang termasuk dalam estimasi tersebut.
  3. Penjadwalan dan Pengaturan Layanan. SA bertanggung jawab untuk membuat jadwal perbaikan atau layanan sesuai dengan ketersediaan mekanik dan waktu yang cocok bagi Pelanggan. Mereka juga memberi tahu Pelanggan tentang perkiraan waktu penyelesaian.
  4. Koordinasi dengan Mekanik. Setelah Pelanggan setuju dengan estimasi biaya dan jadwal perbaikan, service advisor berkoordinasi dengan mekanik atau teknisi yang akan melakukan pekerjaan. Mereka menyampaikan informasi penting tentang masalah kendaraan dan instruksi khusus yang diberikan oleh Pelanggan.
  5. Memberikan Informasi dan Penjelasan. Sebagai perantara antara Pelanggan dan bengkel, SA menjelaskan dengan jelas tentang jenis perbaikan atau layanan yang dilakukan, bagian-bagian yang perlu diganti, dan proses perbaikan yang akan dilakukan.
  6. Penerimaan Pembayaran: Setelah pekerjaan selesai, SA menginformasikan kepada Pelanggan mengenai pekerjaan yang telah dilakukan dan biaya yang harus dibayar. Mereka juga mengatur proses pembayaran dan memberikan kwitansi atau faktur kepada Pelanggan.
  7. Penjualan Tambahan. Ketika diperlukan atau sesuai dengan kebijakan bengkel, SA dapat menawarkan layanan tambahan atau perawatan preventif kepada Pelanggan berdasarkan kondisi kendaraan atau rekomendasi pabrikan.
  8. Pelayanan Pelanggan. Selama proses perbaikan atau layanan, SA tetap berkomunikasi dengan Pelanggan untuk memberikan update mengenai status kendaraan dan memastikan kepuasan Pelanggan dengan layanan yang diberikan.

Berdasarkan pentingnya tugas SA tersebut di atas, maka sangat perlu dilakukan strategi pembelajaran yang menstimulasi keterampilan komunikasi Siswa. Menurut Nevizond Chatab (2007: 29), keterampilan komunikasi merupakan kemampuan mengadakan hubungan lewat saluran komunikasi manusia atau media, sehingga pesan atau informasinya dapat dipahami dengan baik.

Dengan memberi kesempatan kepada Siswa untuk belajar dan berlatih dalam mengembangkan keterampilan komunikasi, memiliki banyak manfaat bagi Siswa baik saat dalam proses pembelajaran maupun saat lulus dan bekerja, antara lain:

  1. Kemampuan Berbicara. Siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menyampaikan ide dan pendapat dengan jelas dan meyakinkan. Ini penting untuk presentasi di depan kelas, diskusi kelompok, atau saat berinteraksi dengan orang lain.
  2. Kemampuan Mendengarkan. Keterampilan komunikasi meliputi kemampuan mendengarkan yang baik, yaitu mampu memahami dengan baik apa yang disampaikan orang lain. Ini membantu Siswa dalam mengikuti pelajaran dengan lebih baik dan memperdalam hubungan sosial mereka.
  3. Meningkatkan Ketrampilan Sosial. Komunikasi yang efektif membantu Siswa dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan positif dengan teman sekelas, Guru, dan orang lain di sekitar mereka. Ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kenyamanan dalam berinteraksi dengan orang lain.
  4. Kemampuan Negosiasi dan Pemecahan Masalah. Siswa yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik cenderung lebih baik dalam bernegosiasi dan menemukan solusi dalam situasi konflik atau tantangan.
  5. Persiapan untuk Dunia Kerja. Di dunia kerja, kemampuan komunikasi yang baik sangat dihargai. Siswa yang telah mengembangkan keterampilan ini akan lebih siap untuk memasuki pasar kerja dan beradaptasi dengan tuntutan komunikasi yang beragam di tempat kerja.
  6. Peningkatan Kinerja Akademis. Siswa yang mampu berkomunikasi dengan baik cenderung lebih sukses dalam mengemukakan pemikiran dan ide-ide mereka dalam bentuk tulisan maupun lisan. Ini dapat berdampak positif pada nilai akademis mereka.
  7. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis. Proses berkomunikasi yang efektif sering kali melibatkan analisis mendalam, evaluasi, dan penyusunan argumen yang kuat. Ini membantu Siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis mereka.
  8. Penguasaan Bahasa. Melalui praktik berkomunikasi, Siswa dapat meningkatkan penguasaan bahasa mereka, baik dalam bahasa ibu maupun bahasa asing.

Demikian, pentingnya pembekalan keterampilan SA yang diberikan kepada Siswa dalam menyiapkan diri sebagai calon tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang lebih baik, bahkan membuka kesempatan untuk menjadi Wirausaha di bidang otomotif.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Arimurti Asmoro, S.Pd., M.Pd., Guru Produktif Teknik Kendaraan Ringan

Editor: Tim Humas dan Literasi