Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial di mana sifat dasarnya tidak bisa lepas dari interakasi dengan orang lain, baik secara komunal atau kelompok. Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud, manusia sebagai makhluk sosial memiliki naluri simpati dan empati, setia kawan, toleransi, dan tolong-menolong. Naluri tersebut akan menciptakan masyarakat yang baik, harmonis, dan rukun, sehingga timbul norma, etika, serta sopan santun yang dianut oleh masyarakat. Begitu pula dalam pergaulan sehari-hari dengan manusia lain dapat menciptakan etika pergaulan, baik tingkah laku maupun ucapan agar terciptanya intraksi yang harmonis tanpa timbul gesekan yang menjadikan awal dari ketidakharmonisan dalam bersosial. Kemajuan dan perkembangan teknologi melahirkan aplikasi-aplikasi berbasis komunikasi komunal yang bisa diakses siapa-saja, dimana saja, 24 jam nonstop, dan penggunanya berasal dari berbagai penjuru dunia dari berbagai ras, suku, dan agama yang beragam. Maka tak heran ketika ada gesekan-gesekan dalam hal interaksi antar sesama, kata-kata kurang pas, atau bahkan bentuk bullying pun terjadi. Sebagai pengguna aplikasi berbasis komunikasi sangat penting untuk memahami yang di maksud dengan NITIKET. Nitiket merupakan sebuah cara beretika dalam berinternet. Apa yang dimaksud dengan etika ber-internet? Etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan. Kita memahami sebagai individu dan makhluk sosial yang berinteraksi dengan orang lain di era digital. Nitiket ini menjadi rambu-rambu agar tidak ada yang namanya missing information, misunderstanding atau kesalahpahaman. Hal ini agar komunikasi yang terjadi dapat berjalan lancer, bagus, dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Komunikasi digital dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi searah (satu arah) dan komunikasi dua arah (komunikasi satu ke banyak orang). Komunikasi satu arah misalnya email. Sedangkan, komunikasi dua arah (satu-ke-banyak), misalnya milis, obrolan publik, forum, papan pin, jejaring sosial, komunitas, situs web, dan layanan microblogging. Ada beberapa tips etika berinternet. Pada saat seseorang menggunakan media komunikasi digital berupa surat eletronika atau email. Menjadi sebuah keharusan bagi seseorang untuk memberikan salam, memperkenalkan diri, menyebutkan alamat, menggunakan bahasa yang sopan dan sesuai dengan ejaan yang baku ketika berkomunikasi dalam media elektronik atau email. Hal itu dapat menunjukkan bahwa pribadi seseorang dalam berkomunikasi elektronik sangat menjaga etika. Begitupun bagi penerima pesan, ketika menerima pesan harus menyambutnya dengan baik, ramah, dan pada saat meninggalkan pesan juga menyampaikan salam penutup pembicaraan. Berkaitan dengan isi email atau pesan. Isi email harus jelas, mudah dipahami, dan harus dijelaskan dengan baris subjek pendek. Sebagai pengguna jejaring sosial, tidak boleh saling menyinggung dan semua komunikasi harus dilakukan sesuai dengan kemampuan media teknis. Sopan santun, serta utas yang sesuai secara faktual, menghindari posting silang dan posting ganda merupakan etika penting dalam bergaul di jejaring media.
Penulis : Madarina Madiyan Saputro, S.Pd. Guru di SMKN 1 Kaliwungu Kab. Semarang
Komentar Pengunjung