Project-Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Proyek adalah suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman Siswa melalui pengalaman belajar yang terintegrasi dalam konteks proyek atau tugas yang menuntut Siswa untuk berkolaborasi, berpikir kritis, dan mengambil tanggung jawab atas hasil belajar mereka. Proyek film pendek materi interaksi sosial dan dinamika sosial memungkinkan Siswa untuk memahami berbagai situasi sosial dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan mengamati dan menganalisis situasi tersebut, Siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang peran, norma, dan nilai-nilai yang mempengaruhi interaksi sosial. Selain itu, Siswa juga dapat belajar untuk menghargai keberagaman dan menumbuhkan empati terhadap orang lain.
Tahapan pembelajaran berbasis proyek menurut John Larmer, et al. (2015), Siswa diminta untuk memperjelas tujuan pembelajaran dan tujuan proyek, membentuk kelompok belajar dan mendistribusikan tugas-tugas, merencanakan proyek dan membuat jadwal kerja, mempelajari topik proyek dan mencari sumber belajar yang relevan, melaksanakan proyek, dan mengevaluasi hasil belajar dan proyek. Dalam pembelajaran materi interaksi sosial dan dinamika sosial, Siswa memahami tujuan pembelajaran dan tujuan proyek film pendek yang akan dilaksanakan. Dalam proses pembuatan film pendek, Siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing terdiri atas sembilan Siswa yang bertanggung jawab atas tugas tertentu seperti menulis skenario, mengambil gambar, bermain peran, penyunting video, dan sebagainya. Proyek film pendek dijadwalkan pelaksanaannya dalam dua bulan dan diusahakan dengan topik seputar permasalahan yang umum terjadi dalam pergaulan Siswa di sekolah agar dapat dikerjakan bersama di lingkungan sekolah. Setelah pelaksanaan proyek dilakukan presentasi proyek film pendek dan evaluasi bersama.
Film pendek memungkinkan Siswa untuk mengeksplorasi kemampuan visual, storytelling, dan kreativitas mereka dengan cara yang mudah diakses dan murah. Dengan pembuatan film pendek, Siswa dapat belajar tentang berbagai aspek produksi film, termasuk penulisan naskah, pengambilan gambar, pengeditan, dan suara, serta memperoleh keterampilan teknis yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang pekerjaan di masa depan. Tahapan umum dalam membuat film pendek bagi Siswa antara lain: (1) memilih ide cerita atau tema untuk film pendek, (2) menulis skenario yang jelas dan terstruktur, termasuk karakter, plot, dan dialog, (3) mempelajari teknik pengambilan gambar dan suara, termasuk kamera, pencahayaan, dan mikrofon, (4) merencanakan adegan dan jadwal pengambilan gambar, (5) mengambil gambar dan merekam suara sesuai dengan skenario dan rencana pengambilan gambar, (6) mengedit video dan audio untuk membuat film pendek yang sesuai dengan skenario dan kebutuhan, (7) menambahkan efek suara dan musik untuk meningkatkan kualitas film pendek, dan (8) menyajikan hasil akhir dengan cara yang kreatif dan menarik, seperti membuat trailer atau poster.
Setiap kelompok diminta untuk membuat poster film pendek sebagai media promosi atau pengenalan film yang mampu menarik perhatian dan memberikan gambaran singkat tentang isi dan nuansa film pendek yang dibuat. Beberapa hal yang dapat dimasukkan ke dalam poster film pendek antara lain: (1) judul film, (2) visual/gambar yang mempresentasikan isi film pendek, (3) kutipan/tagline, (4) informasi tambahan seperti nama-nama pemain dan tim produksi, durasi film, dan tanggal atau tempat penayangan, dan (5) logo identitas dan branding. Hasil poster film pendek karya Siswa kelas X yang melaksanakan proyek film pendek sangat memuaskan dengan judul yang membuat penasaran dan visualisasi yang menarik sehingga saat dipublikasi di media sosial memunculkan perasaan terinspirasi, pertanyaan tentang bagaimana ceritanya, dan ada pula yang tidak sabar menonton film pendeknya.
Keterampilan teknologi dan interpersonal Siswa merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan. Keterampilan teknologi menjadi semakin penting di era digital saat ini, sementara keterampilan interpersonal penting untuk mengembangkan hubungan sosial yang baik dan keterampilan berkomunikasi yang efektif. Dalam proyek film pendek materi interaksi sosial dan dinamika sosial, Siswa dapat meningkatkan keterampilan teknologi mereka dalam membuat dan mengedit video, menggunakan perangkat lunak editing, dan memanfaatkan teknologi yang tersedia. Siswa juga belajar tentang berbagai konsep sosial seperti interaksi sosial, dinamika kelompok, dan perilaku manusia lainnya. Interaksi sosial dan dinamika sosial adalah topik yang penting dalam pendidikan karena memungkinkan Siswa untuk memahami bagaimana orang berinteraksi satu sama lain, menghargai perbedaan budaya, dan membangun hubungan yang positif (Gunawan, 2019). Proyek ini dapat membantu Siswa memperoleh keterampilan interpersonal yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan interpersonal seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan empati sangat penting dalam dunia kerja dan kehidupan sosial (OECD, 2015).
Menurut Pappas (2018), membuat film pendek melibatkan banyak keterampilan, termasuk keterampilan teknologi seperti pengeditan video, pengambilan gambar, dan penggunaan alat bantu teknologi lainnya. Proyek ini juga dapat meningkatkan keterampilan interpersonal Siswa, seperti kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, dan berpikir kreatif. Membuat film pendek dapat memfasilitasi pembelajaran kolaboratif dan membuat Siswa merasa terlibat secara aktif dalam pembelajaran (Leal dan Oliveira, 2015). Proyek film pendek dapat pula membantu Siswa mengembangkan rasa percaya diri, kemampuan berbicara di depan umum, dan kemampuan berpikir kritis (Lowe, 2016). Pembuatan film pendek dapat membantu Siswa untuk mengasah kreativitas dan keterampilan interpersonal, seperti kerjasama dan pemecahan masalah (Golberg dan Gross, 2010). Penelitian lain oleh Langer et al. (2020) menemukan bahwa pembuatan film pendek oleh Siswa dapat meningkatkan keterampilan interpersonal mereka, termasuk kemampuan dalam memahami dan mengelola emosi, memperhatikan dan memberikan dukungan kepada teman, serta menerima dan memberikan umpan balik. Dalam prosesnya, Siswa akan memperoleh keterampilan teknologi dan interpersonal yang dapat membantu mereka dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka di masa depan.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Husna Amalana, S.Pd., M.Pd., Guru Mapel IPAS
Editor: Tim Humas
Komentar Pengunjung