Meningkatkan Literasi Siswa Dengan Strategi ‘Krebdio’

Dalam proses pembelajaran, seorang Guru pasti sangat mengharapkan bahwa setiap Siswa dapat mencapai ketuntasan belajar pada mata pelajaran yang telah dipelajari. Ketuntasan belajar tersebut merupakan kompetensi yang dimiliki Siswa dalam aspek pengetahuan dan keterampilan. Kupper dan Palthe (1995), mengatakan bahwa kualifikasi atau kemampuan seseorang seharusnya dapat dinyatakan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Artinya, untuk mencapai kompetensi belajar, Siswa harus berani melakukan sesuatu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Siswa SMK, dalam proses pembelajaran syarat dengan kegiatan teori dan praktik. Disinilah Guru SMK memiliki peran yang sangat penting untuk mampu meng-kolaborasikan proses pembelajaran hingga Siswa dapat mencapai ketuntasan belajarnya baik dari aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

Penulis merupakan Guru Produktif TKRO yang mengampu mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan (PMKR) kelas XI. Dalam proses pembelajaran pada salah satu Kompetensi Dasar (KD) mapel PMKR yaitu (3.3) Menerapkan cara perawatan sistem pendinginan dan (4.3) Merawat berkala sistem pendinginan, Penulis menemui adanya motivasi membaca dari sebagian besar Siswa yang kurang. Meskipun Penulis telah menyediakan jobsheet/lembar kerja dan buku modul pendukung, sebagian besar Siswa masih enggan untuk membaca. Akibatnya, sebagian Siswa masih banyak yang sering bertanya ketika akan melaksanakan praktik, sehingga hasil praktik yang dilakukan Siswa belum optimal. Sementara, Penulis mengamati bahwa Siswa lebih cenderung suka menggunakan handphone (HP) untuk bermain game, menonton video atau youtube, maupun mengerjakan tugas atau mencari jawaban dari soal yang diberikan Guru.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kemauan dan kemampuan literasi pada sebagian besar Siswa untuk membaca buku, cenderung kurang. Terlebih lagi dengan perkembangan teknologi yang memberikan kemudahan dan serba instan, sehingga kemauan membaca buku pada Siswa pun menurun. Menurut Elizabeth Sulzby (1986), literasi adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi (membaca, berbicara, menyimak, dan menulis) dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Dan, literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, menambah pengetahuan dan keterampilan, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat (Alberta, 2009).

Berdasarkan temuan dan sumber di atas, bahwa setiap Siswa memiliki kemampuan ber-literasi yang berbeda baik membaca buku maupun media yang lain, sehingga Penulis berinisiatif untuk memberdayakan kesukaan Siswa menggunakan HP tersebut untuk mendukung proses pembelajaran pada materi menguji fungsi tutup radiator menggunakan radiator cup tester, yaitu dengan strategi ‘krebo’ atau kreatif bikin video. Tahapan melaksanakan strategi ‘krebo’ tersebut adalah: (1) Guru menyiapkan materi, alat, dan bahan pembelajaran; (2) Proses pembelajaran berlangsung, Siswa membaca jobsheet/lembar kerja dan buku modul pendukung, serta mengamati demonstrasi Guru; (3) Guru membagi kelompok Siswa dengan jumlah 3-4 Siswa per kelompok; (4) Masing-masing Siswa mempraktekkan menguji fungsi tutup radiator menggunakan radiator cup tester, sementara Siswa lain merekam video menggunakan HP; (5) Kelompok mengevaluasi hasil hasil rekaman video masing-masing Siswa; (6) Kelompok mempresentasikan hasil rekaman video di hadapan kelompok lain; (7) Tanya jawab antar kelompok berdasarkan hasil rekaman video yang telah dipresentasikan; (8) Kelompok mengedit rekaman video kemudian mengirim ke Guru melalui link youtube.

Untuk memperoleh hasil rekaman video yang optimal melalui strategi ‘krebo’, Guru dapat memberi kesempatan kepada kelompok maupun Siswa untuk rekam ulang jika diperlukan setelah mendapatkan evaluasi dari kelompok atau Siswa lain. Melalui strategi pembelajaran tersebut di atas, Penulis mendapati bahwa motivasi dan minat ber-literasi pada Siswa meningkat meskipun dengan media belajar yang lain. Strategi ‘krebo’ perlu dilakukan berulang dan bertahap untuk materi yang lain, hingga Siswa dapat menikmati proses pembelajaran yang menyenangkan dengan mengkolaborasikan media teknologi yang terjangkau oleh Siswa, yaitu HP.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Andhika Wildan Krisnamurti, S.Pd., Guru Mapel Matematika

Editor: Tim Humas