Penelitian merupakan kegiatan yang saya dan anak-anak hebat SMAHA (SMA Islam Hidayatullah) lakukan selama 2 tahun belakangan ini. Penelitian kali ini kami mengangkat topik “Berkomunikasi itu Indah”, di mana salah satu siswa membuat suatu alat komunikasi berupa bel yang diharapkan dapat membantu saudaranya yang tuna rungu dan tuna netra. Anak hebat tersebut bernama Zahra Nabiha Adin yang sekarang duduk dibangku kelas XII MIPA 2. Zahra sudah berkecimpunh dalam penelitian sejak SMP. Saat itu dirinya membuat alat yang sama, yaitu bel. Namun, di bangku SMA ini alat tersebut dimodifikasi. Zahra mengatakan “Pak, dengan alat ini saya dapat membantu saudara di luar sana yang mengalami tunarungu dan tunanetra”. Penasaran dengan alat yang dikembangkan Zahra?
Bel yang dibuat oleh Zahra prinsipnya sederhana, secara umum berupa bel rumah biasa. Bel tersebut dapat diperoleh dengan beli secara online ataupun offline. Bel terdiri dari 1 transmitter dan 2 reciever. Tetapi yang unik dari bel ini adalah Zahra menambahkan penggetar (vibrator) dan lampu fluorenses sehingga menyala sangat terang. Saya dan Bapak Taufik Nur Hidayat, S.Pd. sebagai pembimbing mensupport secara teori fisika, karena Zahra sangat mandiri. Dirinya tidak ingin merepotkan pembimbingnya sebelum berusaha semaksimal mungkin. Bimbingan secara teknis dan presentasi, Zahra dibimbing oleh Ibu Nunung Kusumawati, M.S.
Alat buatan Zahra yang sudah jadi dan lengkap dengan panduannya diberi nama Fluorescent House Bell For Deaf People (FHDP). Zahra berharap alat buatannya dapat membantu penderita tunarungu dan tunanetra. FHDP dikembangkan dari bel rumah biasa yang termodifikasi. Zahra berkata “Pak saya ingin ikutkan FHDP ini di kompetisi World Young Inventions Exhibition (WYiE) 2023 di Malaysia”. Respon saya waktu itu sangatlah senang karena ada siswa yang dapat ikut dikompetisi Internasional. Hal ini sejalan dengan visi dan misi SMA Islam Hidayatullah yaitu Genius, Obedient, Lead dan Dynamic (GOLD).
Kompetisi World Young Inventions Exhibition (WYiE) 2023 Malaysia diselenggarakan tanggal 8-12 Mei 2023. Kompetisi ini menambah pengalaman Zahra dalam bidang riset. Dirinya berangkat ke Malaysia ditemani oleh Ibunda dan Guru Bahasa Inggris SMAHA, Ibu Nunung Kusumawati, M.S sebagai pendamping lomba. Alhamdulillah, ketika malam penganugerahan, Zahra mendapatkan medali perak dan predikat special award dari Thailand. Sesampainya di Indonesia, Zahra menemui saya dan menceritakan berbagai pengalaman baru yang ia dapatkan di negeri jiran tersebut. Salah satunya yaitu Zahra bertemu dengan banyak kompetitor dari negara lain yang juga mengikuti kompetisi tersebut. Saya merasa sangat bangga dengan keberhasilan Zahra membawa harum nama almamater SMA Islam Hidayatullah di kancah internasional.
Salam Fisika is Everything !
Penuli : Puji Iman Nursuhud, M.Pd. Guru SMA Islam Hidayatullah.
Editor : Annisa Erwindani, S.Pd. Guru SMA Islam Hidayatullah.
Komentar Pengunjung