SMA Negeri 16 Semarang merupakan Sekolah Menengah Atas urutan terakhir di kota Semarang. Ketika pertama kalinya saya menginjakkan kaki di kota Semarang tepatnya di tahun 2010 setelah saya menerima Surat Keputusan penempatan sebagai tenaga pendidik mata pelajaran bahasa Jepang, saya cukup terkejut sekaligus memahami bahwa SMA Negeri 16 berada di wilayah kota Semarang yang cukup pelosok. Namun pada saat itu saya berpikir positif bahwa SMA Negeri 16 Semarang akan menjadi tempat yang tenang dan nyaman untuk para peserta didik menimba ilmu karena jauh dari polusi dan kebisingan lalu lintas. Kemudian dengan mata pelajaran Bahasa Jepang yang saya ampu, pada saat itu saya semakin optimis karena saya berpikir meskipun menjadi ‘SMA terakhir’ namun memiliki misi dan visi yang luas. Mata pelajaran bahasa asing yakni Bahasa Jepang sudah mulai diberikan sejak tahun 2004 oleh Bapak Hadi Susanto, S.S. Setelah beberapa tahun saya menggantikan Beliau, Japan Foundation mencetuskan program yang sangat menarik bagi pendidik mata pelajaran Bahasa Jepang yakni program Nihongo Partners. Program tersebut diberikan kepada semua sekolah yang memiliki mata pelajaran Bahasa Jepang di seluruh Indonesia.
Dalam program Nihongo Partners, SMA Negeri 16 Semarang kedatangan relawan penutur asli Bahasa Jepang yaitu Miss. Kondou Shino. Relawan tersebut bertugas sebagai asisten pendidik Bahasa Jepang di Sekolah Menengah Atas, yang memiliki mata pelajaran Bahasa Jepang. Kegiatan tersebut didasari oleh kerjasama Pemerintah dengan Japan Foundation dengan tujuan untuk mempererat hubungan kerjasama dalam bidang pendidikan, khususnya pengembangan pengajaran Bahasa Jepang melalui pengenalan budaya Jepang serta sarana praktik berbahasa Jepang yang dilakukan oleh penutur asli Bahasa Jepang. Kegiatan Nihongo Partners sudah dilakukan pada periode gelombang 11, yakni sekitar bulan September sampai dengan bulan Februari (6 bulan) di tahun pelajaran 2019/2020. Selain memiliki misi untuk mengenalkan budaya dan Bahasa Jepang kepada peserta didik di tingkat SMA dengan didampingi oleh pendidik Bahasa Jepang di sekolah, Nihongo Partners juga ikut mempelajari budaya Indonesia dengan dilibatkannya di beberapa kegiatan sekolah seperti pada kegiatan pramuka, perlombaan 17 Agustus dan event-event lainnya yang dilaksanakan di sekolah.
SMA Negeri 16 sangat mengapresiasi dengan baik program Nihongo Partners. Hal tersebut dikarenakan melihat peningkatan yang cukup signifikan dari para peserta didik dalam menerima pelajaran Bahasa Jepang di sekolah. Kegiatan pembelajaran di kelas menjadi menarik dan menyenangkan bagi para peserta didik sebagai pembelajar Bahasa Jepang tingkat dasar atau pemula, di mana mereka baru pertama kali menerima pelajaran Bahasa Jepang di sekolah. Begitu pula Kepala Sekolah dan para pendidik di SMA Negeri 16 sangat menyambut baik program Nihongo Partners. Setelah program tersebut berakhir, pada Jumat, 27 Mei 2022 lalu, sekolah kami kedatangan perwakilan dari Kemendikbud Ristek yang diwakili oleh Ibu Fitriasari, didampingi oleh Perwakilan Japan Foundation Jakarta yakni Mr. Miyake Shota dan Ketua MGMP Bahasa Jepang tingkat kota Semarang yakni Bapak Pardiono, S.S. serta JLE Jawa Tengah Mrs. Murakami Nami, dengan tujuan pemantauan hasil dari pelaksanaan program Nihongo Partners yang sudah dilaksanakan di SMA Negeri 16 Semarang. Pada kegiatan pemantauan tersebut, Kepala SMA Negeri 16 Semarang yakni Ibu Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd. menyambut dan mengapresiasi dengan baik. Hal-hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain, tujuan SMA Negeri 16 Semarang mengikuti Program Nihongo Partners, bagaimana pelaksanaan program tersebut, apa dampak dari pelaksanaan program tersebut bagi sekolah dan bagi peserta didik, kemudian apa kendala yang dirasakan dan terakhir adalah apa harapan-harapan untuk kelanjutan jalinan kerjasama pada Program Nihongo Partners.
Penulis : Ina Fitriyawati, S.Pd., Guru SMAN 16 Semarang
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung