Pembelajaran Projek IPAS MERDEKA di SMKN 2 Semarang

Pembelajaran PROJEK IPAS di SMKN 2 Semarang menggunakan model pembelajaran yang saya sebut PROJEK IPAS MERDEKA. MERDEKA merupakan singkatan dari prinsip dan tahapan pembelajaran PROJEK IPAS, yaitu Menyenangkan, Eksplorasi, Resume, Diskusi, Elaborasi, Konfirmasi, dan Aktif. Di SMKN 2 Semarang, pembelajaran PROJEK IPAS dilaksanakan di Kelas X.  Pembelajaran tersebut kami kemas dengan prinsip menyenangkan, yaitu diawali dengan sebuah kegiatan makan buah bersama. Ada yang dimakan langsung, dibuat rujak, dibuat salad, dan lain-lain sesuai selera masing-masing. Selain makan bersama itu menyenangkan dan menambah asupan vitamin siswa, pada aspek zat dan perubahannya, peserta didik diajarkan untuk berpikir menyelesaikan masalah dan mencari solusi dari sampah organik yang ada di sekitarnya. Selanjutnya kegiatan eksplorasi adalah kegiatan dalam mencari dan menghimpun informasi dengan menggunakan media untuk memperkaya pengalaman mengelola informasi, memfasilitasi peserta didik berinteraksi sehingga peserta didik aktif, mendorong peserta didik mengamati berbagai masalah sampah organik yang ada di sekitarnya. Peserta didik diajak bereksplorasi tentang pemanfaatan sampah organik menjadi eco enzyme dan pupuk organik cair yang ada di sekitarnya. Mereka menghimpun informasi sebanyak-banyaknya tentang bagaimana mengubah sampah menjadi pupuk yang bisa dimanfaatkan untuk lingkungan hidup, mengamati objek yang ada di alam sebagai sumber informasi.

Kemudian tahap Resume, peserta didik diminta membuat resume atau ringkasan dari hasil eksplorasinya. Resume ini tentunya disesuaikan dengan capaian pembelajaran dan merupakan landasan teori dari apa yang akan mereka lakukan dalam projek. Tahap berikutnya adalah Diskusi. Setelah masing-masing peserta didik menyiapkan resumenya, selanjutnya mereka berdiskusi secara berkelompok untuk menyiapkan alat dan bahan serta langkah kerja yang akan mereka lakukan. Tahap selanjutnya Elaborasi, yaitu kegiatan membaca dan menuliskan hasil eksplorasi, membiasakan peserta didik membaca dan menulis, menguji prediksi atau hipotesis, menyimpulkan bersama, dan menyusun laporan atau tulisan, dan menyajikan hasil belajar. Peserta didik menuliskan secara cermat setiap laporan, menanggapi laporan dan memberikan argumentasinya terkait bagaimana menangani sampah organik dari sampah buah yang ada di sekitarnya, dan menyimpulkan hasil diskusinya. Selanjutnya Konfirmasi, merupakan kegiatan umpan balik terhadap apa yang dihasilkan peserta didik melalui pengalaman belajar, guru menambahkan informasi yang harus dikuasai peserta didik, mendorong peserta didik untuk menggunakan pengetahuannya agar lebih bermakna dalam penguasaan kompetensi. Terakhir adalah Aktif. Peserta didik harus aktif dalam mengembangkan pengalaman belajarnya sehingga mampu mendapatkan penguasaan kompetensinya. Belajar aktif menuntut siswa untuk bersemangat, gesit, menyenangkan, dan penuh gairah, bahkan siswa sering meninggalkan tempat duduk untuk bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about and thinking aloud). Demikianlah semoga praktik baik yang saya bagikan ini dapat menginspirasi para guru semua.

 

Penulis       : Anggoro Widiyarto, S.Pd., Guru SMKN 2 Semarang

Editor        : Nurul Rahmawati, S.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang