Ini adalah sebuah pembiasaan yang menyenangkan bagi seluruh civitas akademika SMK Negeri 10 Semarang disamping sebagai kegiatan rileksasi, reuni sepekan sekali, bersilaturrahim, dan temu kangen, serta tak kalah pentingnya adalah sebagai aplikasi sebuah ibadah. Nah tahukah anda apakah itu ya? Nah itulah kegiatan yang selalu dinantikan semua Siswa, Guru, Karyawan dan semua masyarakat penghuni sekolah, yang oleh organisasi Rohani Islam (Rohis) OSIS dinamakan Sholat Jum’at.
Mari sejenak kita berselancar ke satu-satunya SMK bercorak maritim negeri di kota lumpia tepatnya di pojok pesisir Tanah Mas depan bendungan Kanal Barat. Didepan sekolah ada sebuah impian masjid minimalis nan cantik. Untuk ukuran keabsahan shalat jum’at dimasjid ini memang dilihat dari kacamata ilmu fiqih jumlahnya memang di SMK Negeri 10 jelas sangat terlampaui karena lebih dari 40 orang dewasa, apalagi jumlah guru karyawan kurang lebih seratus orang ditambah dengan jumlah siswa 1.500 orang. Wau ini memang dapat dipastikah syah untuk melaksanakan kegiatan shalat jum’at, Namun karena kapasitas masjid diperkirakan hanya menampung 250 sampai dengan 300 orang. Maka untuk sementara karena bangunan baru 40 % maka pelaksanaan jumatan dilaksanakan di Auditorium sekolah yang alhamdulillah dapat menampung semua .
Adapun pemberi pencerahan rohani dalam acara tersebut adalah 85% dari dalam yang meliputi Kepala Sekolah, Guru Agama, Guru BK, Guru senior serta alumni Siswa Siswi yang mumpuni. Para pemberi pencerah sekaligus bertindak sebagai Imam jum’at, serta petugas bilal digawangi para siswa secara bergantian.
Sekurang-kurangnya ada 4 bentuk nilai karakter yang ditanamkan dalam pembiasaan shalat Jum’at sebagaimana disebutkan dalam pengembangan dan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa meliputi:
- Nilai karakter religius sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
- Jujur perilaku dilaksanakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
- Toleransi sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
- Disiplin tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Disamping mendapatkan keuntungan siraman rohani bagi segenap civitas akademika maka juga takmir masjid mendapatkan tambahan infak sepekan sekali baik dari Jum’at berkah maupun infak jumatan yang pada gilirannya dapat mendorong untuk keleancaran kegiatan keagamaan dan pembangunan masjid. Alhamdulillah dibulan Nopember 2022 mendapatkan bantuan dari UPZ Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah sebesar 50 juta rupiah, Jumat berkah mendapatkan 8 juta rupiah serta Infak Alumni tahun 2003 sebesar 4 juta rupiah.
Akhirnya kegiatan ini rutin kami selenggarakan dikampus dan kini kami suguhkan kehadapan para pembaca dan seluruh civitas akademika SMKN 10 Semarang maupun para alumni dimana saja berada karena masih dalam taraf harapan serta impian seluruh keluarga besar agar masjid Baitul Iman terwujud dengan baik dan menjadi kebanggaan seluruh keluarga besar SMK 10 Semarang serta menjadi amal jariyah yang diterima Allah SWT….amiin.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Mohammad Suparjo, S.Ag., Guru Mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Editor: Tim Humas
Komentar Pengunjung