Project Based Learning (PBL) adalah salah satu metode pembelajaran yang mampu untuk mendorong menerapkan pengetahuan dan keterampilan. (www.definedstem.com). Dengan metode PBL Siswa dapat mempraktikkan prosedur berdasarkan masalah dari kehidupan nyata. Siswa juga dapat mengembangkan keterampilan, berpikir kritis kemudian mengaplikasikan pengetahuan untuk membuat sebuah project yang akan memecahkan masalah yang disajikan. Siswa dapat memperoleh pengalaman tak ternilai dengan melakukan dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran ini. Dibandingkan dengan hanya sekedar membaca informasi yang disajikan lalu mengikuti tes di akhir pada eLearning.
Tujuan project based learning, antara lain: (1) Meningkatkan kemampuan Siswa dalam pemecahan masalah proyek; (2) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran; (3) Membuat Siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang kompleks dengan hasil produk nyata; (4) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan Siswa dalam mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau proyek; dan (5) Meningkatkan kolaborasi Siswa khususnya pada PBL yang bersifat kelompok.
Sebagai contoh, metode PBL dapat diterapkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi “Teks Prosedur“ yang diberikan pada Siswa kelas XI SMK Negeri 10 Semarang semester 3, dalam KD 4.1 Mengembangkan teks prosedur dengan memerhatikan hasil analisis terhadap isi, struktur, dan kebahasaan. Adapun pengertian Prosedur adalah tata cara kerja yaitu rangkaian tindakan, langkah atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang dan merupakan cara yang tetap untuk dapat mencapai tahap tertentu dalam hubungan mencapai tujuan akhir (Irra Crisyanti .2011:143).
Pembelajaran Teks Prosedur, apabila Guru sekedar menerangkan secara lisan, para Siswa membaca buku atau modul, tidak disertai contoh nyata, akan sulit untuk dimahami. Penayangan video dengan menggunakan LCD sangat membantu Siswa untuk memperoleh gambaran. Di sini Guru tidak hanya akan memahamkan Siswa pada kompetensi ini tetapi juga keterampilan Siswa akan bisa mengkreasi sebuah produk video. Pada pembelajaran ini Guru memaparkan cara menyampaikan proses pembelajaran yang lebih menggairahkan dan menyenangkan yaitu dengan membuat video melalui handphone yang dimiliki para Siswa. Proses pembelajaran ini cenderung menggunakan metode Project Based Learning (PBL) yang merupakan model pembelajaran melibatkan keaktifan para Siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan.
Dalam pembelajaran ini Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 hingga 5 Siswa dan menunjuk seorang untuk menjadi ketua kelompok. Setiap kelompok diminta untuk menentukan satu jenis prosedur pembuatan dari resep makanan, minuman atau mengoperasikan suatu alat. Setelah menentukan jenis prosedur yang akan dibuat, Siswa diminta mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Tugas setiap anggota juga perlu dibagi, siapa sebagai pembuka acara, pengenalan alat dan bahan, penjabaran langkah-langkah dan penutup. Juru kamera bisa secara bergantian pada saat Siswa tersebut tidak terlibat praktik atau Siswa harus meminta bantuan dari orang lain. Satu lagi tunjuk salah satu anggota kelompok yang dianggap mampu untuk menata hasil syuting sekaligus sebagai editor! Proses pengerjaan direkam dengan handphone dan seluruh anggota kelompok diharapkan ikut berkontribusi dalam pengerjaannya. Pembelajaran teks prosedur ini termasuk pembelajaran keterampilan proses, maka waktu pembuatan rekaman video ini diberikan batasan selama satu minggu agar memperoleh hasil yang maksimal.
Dengan menggunakan metode PBL, pembuatan video ini secara tidak langsung Siswa belajar teks prosedur tanpa harus menghafal dan membaca panduan saja dari sumber buku. Tetapi para Siswa yang praktik langsung sehingga mendapatkan pengalaman berkreasi tentang teks prosedur dan tidak hanya terpaku pada buku paket dan modul saja. Dengan kata lain bahwa pembelajaran teks prosedur dengan metode PBL mempermudah dalam memahami sebuah prosedur.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Suparyati, S.Pd., Guru Mapel Bahasa Indonesia
Komentar Pengunjung