Pengaruh Kontrak Belajar terhadap Sikap Displindan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika

Peran pendidikan sangat menentukan dalam upaya mempersiapkan generasi muda sebagai penerus pembangunan bangsa. Pendidikan karakter dilakukan dengan pembiasaan untuk berperilaku positif dan menjauhi perilaku negatif. Prinsip mendefinisikan karakter secara komprehensif untuk berpikir, berperasaan, dan berperilaku. Menanamkan karakter pada setiap individu untuk sadar bagaimana pentingnya pendidikan yang menjadi modal untuk kemajuan bangsa dimana di dalam individu harus sadar arti pentingnya pendidikan.

Untuk itu peran Guru sebagai pendidik juga menjadi penentu pembentukan karakter generasi muda selain peran penting dan utama dari orangtua. Peranan Guru harus lah bias mempengaruhi Siswa dan membuat Siswa menjadi lebih baik, dalam segikognitif, afektif, maupun psikomotorik, serta harus mampu mempengaruhi dalam perubahan sikap social Siswa.

Matematika juga mempengaruhi perubahan tingkah laku atau sikap Siswa. Pembelajaran Matematika mengajarkan bagaimana berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Sehingga akan menjadikan Siswa memiliki pola berpikir yang teratur.

Salah satu sikap penting yang harus dimiliki Siswa adalah kedisiplinan. Karena dengan kedisiplinan, Siswa akan termotivasi untuk mencapai apa yang Siswa inginkan dan cita-citakan (Wirantasa,2017). Kedisiplinan merupakan suatu serangkaian proses diri yang menjadikan Siswa menjadi lebih baik dan bertanggung jawab dalam hal ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan ketertiban (Yuliana,2017). Kesadaran norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang (Supardi,2017). Sehingga menjadikan pola hidup yang lebih teratur bagi diri sendiri dan orang lain baik disiplin tertulis ataupun tidak tertulis sama seperti halnya Matematika.

Kedisiplinan yang paling mendasar adalah menaati peraturan dimanapun Siswa berada terutama di sekolah, karena separuh waktu Siswa berada di sekolah. Maka dari itu, peranan Guru di sekolah dalam menciptakan pembelajaran yang displin dan menyenangkan sangatlah penting.

Guru memiliki peranan penting dalam menfasilitasi Siswa untuk belajar dari segi disiplin ilmu maupun disiplin karakter secara maksimal dengan mempergunakan berbagai strategi, metode, media, dan sumbe rbelajar. Dalam proses pembelajaran Siswa sebagai pusat, Siswa yang lebih aktif, mencari dan memecah permasalahan belajar, dan Guru membantu kesulitan Siswa yang mendapat kendala, kesulitan dalam memahami, dan memecah permasalahan terutama dalam pembelajaran Matematika. Salah satu strategi awal yang dapat dilakukan Guru adalah kontrak belajar.

Kontrak belajar adalah istilah yang sering digunakan untuk kesepakatan antara Guru dan Siswa (Fauzi, 2022). Kontrak  belajar merupakan salah satu aturan yang diciptakan  atas  dasar kesepakatan, tentunya antara  pihak Guru dan Siswa.

Dalam kontrak belajar tidak ada kata hukuman karena bentuknya adalah kesepakatan (Maqbulin, 2018). Sehingga jika anak yang melanggar kesepakatan dia tidak merasa harus menjalankan hukuman, namun harus mempertanggung jawabkan perbuatannya yang melanggar kesepakatan yang telah disepakati. Dalam hal ini Guru secara tidak langsung telah mengajar Siswa tentang karakter tanggung jawab. Selain itu setiap tindakan Siswa ketika di dalam kelas bisa dikontrol dengan baik oleh Guru melalui kesepakatan yang telah dibuat.

Menurut beberapa penelitian, pengaruh kontrak belajar terhadap sikap disiplin Siswa sebesar 37.4% (Maqbulin, 2018; Irmansyah, 2021). Kedisiplinan Siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Matematika (Wirantasa, 2017; Ikmawati, 2020). Terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap kemampuan pemecahan masalah Matematika (Yuliana, 2017).

Dari penjabaran tersebut, pembelajaran Matematika di SMK Negeri 10 Semarang diawali dengan kesepakatan kontrak belajar. Kontrak belajar secara garis besar berisi kerapian berseragam, kebersihan kelas, kesopanan berbicara, dan kehadiran Siswa. Seperti ketika masuk kelas, Siswa dapat membersihkan kelas terlebih dahulu. Ketika presensi kehadiran dilakukan, Siswa juga memperhatikan kerapian dalam berseragam. Dari kontrak belajar tersebut diharapkan adanya kenyamanan dalam pembelajaran dan pendidikan karakter dapat diterapkan secara optimal.

Banyak perubahan positif yang dialami dari sikap Siswa maupun kegiatan pembelajaran Matematika di kelas. Siswa yang awalnya masih kurang tertib, berangsur memiliki sikap yang lebih baik dengan pembiasaan yang selalu dibimbing oleh Guru. Siswa yang kurang aktif dan kurang memperhatikan dikelas, juga menjadi aktif berdiskusi serta adanya perhatian lebih dalam pembelajaran Matematika dikelas, sehingga hasil yang diharapkan tercapai. Namun memang masih ada Siswa yang masih perlu perhatian dan bimbingan lebih dalam terhadap pendidikan karakter yang diterapkan dalam pembelajaran Matematika.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Riska Nur Sa’diyah, S.Pd., Guru Mapel Matematika

Editor: Tim Humas