Kegiatan belajar merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Guru dan Peserta Didik di suatu lembaga pendidikan atau Sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk bertukar ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang Guru kepada Peserta Didik. Sebelum kegiatan belajar dimulai tentunya ada beberapa kegiatan awal yang harus dilaksanakan di dalam kelas atau sering disebut sebagai apersepsi. Kegiatan pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan lebih mengedepankan kegiatan praktikum, sehingga apersepsi yang dilakukan berkaitan dengan kegiatan praktik yang akan dilaksanakan pada setiap pertemuan.
Kegiatan pembelajaran praktik memerlukan durasi waktu yang lebih lama dibanding pembelajaran teori, terlebih lagi kegiatan praktik yang dilaksanakan di bengkel ataupun laboratorium. Kegiatan praktik seringkali menggunakan metode projek ataupun problem, sebelum Peserta Didik melakukan kegiatan praktik, tentunya ada tahapan yang harus dilalui. Salah satu kegiatan tersebut adalah pembelajaran teori yang berkaitan dengan tema praktik.
Sebelum pembelajaran praktik dimulai, tentunya Peserta Didik harus terlebih dahulu memahami tentang kegiatan apa yang akan dilakukan. Contoh saja kegiatan praktik berupa servis sepeda motor. Sebelum kegiatan ini dilakukan, Peserta Didik harus terlebih dahulu mengetahui tentang bagian-bagian atau komponen dari sepeda motor, kemudian fungsi dari komponen tersebut, serta langkah kerja dari komponen sepeda motor tersebut. Sehingga pada saat kegiatan praktik dimulai, Peserta Didik akan lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan serta meminimalisir kemungkinan terjadinya kerusakan atau kesalahan dalam pemasangan ataupun pembongkaran. Jadi pembelajaran teori dan praktik sangatlah berkaitan, sehingga akan menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif serta lebih memudahkan Peserta Didik dalam menerima informasi yang disampaikan oleh Guru.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Imamul Huda, S.Pd., Guru Produktif TSM
Editor: Tim Humas
Komentar Pengunjung