Pandemi di Indonesia yang terjadi sejak tahun 2020 memaksa dunia pendidikan untuk merubah sistem pembelajaran yang sudah berjalan. Pembelajaran daring menjadi solusi untuk mengatasi kendala jarak selama pandemi. Selain untuk memutus penyebaran Covid-19, pembelajaran daring diharapkan dapat menjadi jembatan keberlanjutan pendidikan formal serta meningkatkan kemadirian peserta didik dalam mengakses pengetahuan yang tak terbatas melalui internet.
Namun pembelajaran daring pun membawa masalah baru terutama bagi keluarga dengan kemampuan ekonomi rendah karena dalam pembelajaran daring membutuhkan alat berupa laptop atau smarthphone dan ketersediaan jaringan di rumah. Pada pembelajaran daring mata pelajaran pemrograman dasar di SMK Negeri H. Moenadi, peserta didik dituntut memiliki PC/laptop untuk dapat mengikuti pembelajaran praktik dengan maksimal. Namun tidak semua peserta didik mendapatkan fasilitas laptop/PC di rumah. Hanya 30 % peserta didik kelas X Multimedia SMK Negeri H. Moenadi Ungaran yang memiliki PC/laptop, sedangkan 70 % peserta didik tidak memiliki PC/laptop. Pembelajaran praktik pemrogaman dasar pun terganggu karena tidak tersedianya PC/laptop di rumah dan peserta didik tidak diperkenankan datang ke sekolah karena pandemi yang belum berakhir.
Pembelajaran berbasis mobile saat ini menjadi pembelajaran yang paling banyak dipilih karena memiliki antar muka yang menarik sehingga menjadikan pembelajaran lebih mudah dan menyenangkan. Ipin Aripin dalam jurnalnya yang berjudul Konsep Dan Aplikasi Mobile Learning dalam Pembelajaran Biologi (2018), menyebutkan bahwa penelitian tentang penggunaan mobile learning berbasis android menunjukkan hasil yang efektif dan signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh El-Mouelhy et al. (2013) juga menyimpulkan bahwa penggunaan tablet android dalam pembelajaran mampu meningkatkan pemahaman materi pada peserta didik. Berbekal hal tersebut, perlu diterapkan pembelajaran berbasis mobile pada mata pelajaran pemrograman dasar kelas X Multimedia sehingga peserta didik dapat lebih optimal memahami materi.
Penggunaan smartphone di lingkungan peserta didik saat ini sudah menjadi hal yang lumrah. Peserta didik dengan mudah menggunakan berbagai aplikasi di smartphone. Selain itu, perangkat mobile tersebut menjadi barang yang selalu dibawa kemana saja dan menjadi barang wajib yang tidak boleh ketinggalan. Melihat hal tersebut, pemanfaatan smartphone untuk praktik pembelajaran menjadi pilihan agar peserta didik dapat melakukan praktik dimana saja dan kapan saja. Meskipun praktik berbasis mobile yang dilakukan tidak 100 % sama dengan praktik menggunakan PC/laptop, namun hal ini dapat mengenalkan pemrograman secara langsung ke peserta didik. Praktik berbasis mobile menjadi pilihan untuk mengoptimalkan praktik pemrograman dasar bagi peserta didik karena semua peserta didik memiliki dan terbiasa menggunakan smartphone.
Aplikasi Sololearn merupakan salah satu aplikasi pemrograman berbasis mobile yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan praktik mata pelajaran pemrograman dasar. Aplikasi Sololearn dapat diunduh secara gratis di playstore dan dapat digunakan dengan mudah. Aplikasi ini menyediakan beberapa jenis bahasa pemrograman yang dapat dipelajari dan dipraktikkan. Tampilan dari aplikasi ini juga sederhana dan mudah difahami, sehingga dapat dengan mudah digunakan secara mandiri.
Penggunaan aplikasi Sololearn membuat peserta didik dapat melakukan praktik pemrograman dasar hanya menggunakan smartphone yang dimiliki. Hal ini menjadikan peserta didik merasakan coding secara langsung yang akhirnya meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pemrograman dasar. Penggunaan aplikasi Sololearn juga membuat peserta didik yang tidak memiliki PC/laptop menjadi lebih bersemangat dan tidak minder, hal ini dibuktikan dengan interaksi pembelajaran praktik meningkat dan pengumpulan tugas praktik 80% dikerjakan tepat waktu.
Penulis : Chumi Datus Saripah, S.Pd, Guru SMKN H Moenadi Ungaran
Komentar Pengunjung