Pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara (Sea Games) tahun 2023 baru saja usai. Perhelatan pertandingan akbar berbagai cabang olahraga (cabor) yang mempertemukan atlet-atlet terbaik negara-negara Asean kali ini diselenggarakan hampir sebulan penuh di Kamboja. Tidak terkecuali Indonesia yang turut mengirimkan hampir 600 orang atlet untuk bertanding pada berbagai cabang olahraga dan berbagai nomor. Dalam even akbar tersebut, semua atlet berupaya keras menunjukkan kemampuannya dan berusaha menundukkan lawan-lawannya untuk menjadi juara. Heroisme dan semangat kebangsaan para atlet mewarnai prestasi yang sangat prestisius karena membawa nama dan bendera negara. Lalu, apa relasi prestasi olahraga dan pendidikan karakter dalam konteks kebangkitan nasional? Keberhasilan para atlet kontingen Indonesia menduduki peringkat tiga besar klasemen umum dengan memperoleh 87 keping medali emas, 80 medali perak dan 109 perunggu menjadi lonjakan dibanding prestasi para atlet pada Sea Games sebelumnya. Prestasi yang sangat membanggakan dan turut mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah regional bahkan Internasional. Walaupun ajang pertandingan tingkat regional antar negara-negara Asean, namun di era disrupsi informasi digital gaung even tersebut cepat merambah ke ruang publik secara global, atau setidaknya menjadi deskripsi kekuatan awal kemampuan atau prestasi setiap atlet dari setiap negara di kawasan asean ini dalam merengkuh prestasi di ajang yang lebih tinggi seperti olimpiade dan kejuaraan dunia lainnya.
Prestasi di tingkat asean ini tentunya tidak diperoleh secara mudah di tengah persaingan para atlet yang kesemuanya membawa nama besar negaranya masing-masing. Diperlukan persiapan yang matang, tidak instan dengan detail perencanaan, kerja keras, disiplin berlatih dan penerapan strategi jitu serta kerja sama berbagai pihak seperti atlet, staff pelatih, manajer, tenaga kesehatan dan psikolog maupun personel dengan keahlian tertentu untuk mempersiapkan aneka kebutuhan khas setiap atlet, bahkan sokongan pemerintah negara masing-masing. Penciptaan iklim latihan dan sinergi serta kolaborasi berbagai komponen/pihak, tidak hanya atlet sangat menentukan buah prestasi yang menghasilkan pertise, harga diri negara dan kebanggan bangsa. Dalam pelaksanaan pertandingan/lomba dalam even akbar yang semakin kompetitif, tidak dipungkiri dapat memunculkan berbagai intrik di luar aturan dan teknis pertandingan yang cenderung menjurus tindakan tidak fair, sangat mencederai jiwa olahraga atau sportivitas itu sendiri.
Setiap momen pertandingan masing-masing cabang olahraga maupun nomor pertandingan dapat dijadikan sebagai tema pembelajaran untuk pendidikan karakter peserta didik. Perjalanan setiap pertandingan dari sebuah tim atau atlet dari penyisian sampai ke babak final (road to final) dapat menjadi kajian karakter kerja keras, pantang menyerah sebuah tim atau seorang atlet dalam mencapai keberhasian atau prestasi. Juga bagaimana tim atau atlet tersebut mengapresiasi diri saat memperoleh kemenangan atau sebaliknya evaluasi diri dan memompa motivasi saat tim atau atlet tertekan lawan bahkan penerimaan diri saat menerima kekalahan. Situasi emosional, semangat heroisme bak drama epik saat memperolah aupun melo drama saat harus menerima kenyataan saat harus mengalami kekalahan sangat berkaitan dengan karakter kuat seseorang untuk mengarungi dinamika dan romantika kehidupan yang secara nyata akan mereka (peserta didik) kelak alami. Di samping itu, sering ada momen keanehan (baca: kekonyolan) para atlet yang mungkin tanpa disadari mereka yang tersorot kamera dapat kajian dalam perspektif psikologi, kesiapan mental, dalam tekanan lawan, situasi lapangan maupun animo dan gegap gempita penonton sebagai sebuah tantangan lain sebagai sebuah pengalaman berharga atau tantangan lain yang harus dihadapi. Juga momen kelucuan yang kadang muncul menjadi rona kehidupan yang indah, satu sisi kegembiraan dan kebahagian di luar dikotomi menang-kalah pertandingan.
Dalam konteks kebanggaan bangsa, keberhasilan para atlet atau prestasi olahraga sebuah negara diyakini dapat mendekripsikan kemajuan (dalam banyak) sekaligus harga diri sebuah negara. Terlebih perhelatan Sea Games diselenggrakan di bulan Mei, bertepatan bulan bangsa kita memperingati kebangkitan nasional. Lonjakan keberhasilan atau prestasi atlet-atlet kita menjadi terasa istimewa, seakan menjadi kado indah bangsa kita menyongsong 115 tahun kebangkitan nasional. Peringatan kebangkitan nasional yang bertema Semangat Untuk Bangkit sebagaimana tertuang dalam surat edaran mentri komunikasi dan informatika Republik Indonesia nomor 241/M.KOMINFO/HM.04.01/05/2023, yang bertujuan menumbuhkan semangat dalam memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dasar persatuan dan pembangunan; menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara; serta mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peringatan tersebut dapat dipandang sebagai upaya untuk mewariskan dan semangat Boedi Oetomo juga melandaskan diri untuk berorientasi mengejar 3 (tiga) tujuan yang menjadi cita-cita utama kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia. Peringatan ini juga dapat dipandang sebagai upaya mengaktualisasikan semangat dr. Soetomo akan pentingnya generasi yang mau berjuang untuk kemandirian bangsanya sebagai generasi yang mencintai generasi penerusnya dan tanah airnya.
Dalam konteks kebangkitan nasional inilah, tema prestasi olahraga di even semacam Sea Games dapat menjadi tema pembelajaran yang menarik sebagai bagian upaya pendidikan karakter. Dokumentasi momen perjuangan para atlet baik dalam bentuk kliping surat kabar dalam bentuk cetak maupun digital, video pertandingan atau reel momen kemenangan dan pemberian hadih/medali dapat menjadi sumber belajar atau tema aktual. Kreatifitas guru dalam mengembangkan kajian selama pembelajaran di kelas akan memperdalam konteks olahraga dengan karakter dan nilai-nilai kebangsaan. Semangat para atlet yang telah berprestasi dapat memotivasi peserta didik untuk andil dalam mengharumkan nama bangsa dan negara, membangun semangat kebangsaan dan bela negara, menguatkan karakter generasi muda dan diharapkan membangun tekad untuk meningkatkan derajat bangsa dan negara dalam percaturan global di masa mendatang.
Penulis : Y. Bangun Widadi, M.Pd., Guru SMAN 1 Bringin
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung