Hari ini tanggal 02 Mei 2021 tepat kelahiran Ki Hajar Dewantara yang dianugerahi sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Untuk mengenang jasa beliau maka hari ini diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Pada perayaan Hardiknas ini saya ingin berbagi tulisan menyangkut Guru Tidak Tetap (GTT) atau boleh disebut juga Guru Honorer. Bagian dari pendidik Indonesia yang sama-sama berjuang menciptakan masa depan cemerlang untuk anak didiknya. Tulisan ini saya beri judul Program Kawal Guru Tidak Tetap (GTT).
Program Kawal GTT adalah program SMKN 1 Tuntang untuk memastikan Guru Tidak Tetap (GTT) yang mengabdi di SMKN 1 Tuntang siap menghadapi Seleksi ASN PPPK 2021. Program ini masuk prioritas dengan dua alasan yaitu yang pertama bentuk balas jasa sekolah atas pengabdian GTT selama bertahun-tahun dan yang kedua politik anggaran sekolah dengan menggeser biaya operasional pegawai menjadi biaya operasional sekolah.
Yang namanya program sekolah berarti masuk dalam ranah manajemen. Dalam hal ini organik manajemen berlaku yaitu POAC. Apa saja? Planning dilakukan sejak Januari dengan menerbitkan SK Kepanitian Persiapan Seleksi ASN PPPK. Semua panitia berasal dari Guru yang sudah lolos ASN. Panitia ini hanya terdiri dari 4 orang dengan tugas membuat jadwal, mempersiapkan logistik materi dan melakukan koordinasi dengan kepala sekolah.
Selanjutnya adalah Organizing dimana sekolah menkondisikan semua GTT satu visi untuk siap menghadapi Seleksi ASN PPPK. Semua GTT komitmen untuk ikut semua kegiatan yang dijadwalkan panitia. Langkah selanjutnya adalah Actuating. Pada pelaksanaan program, panitia mendatangkan narasumber dari luar dan dari kalangan sendiri, melaksanakan tryout setiap minggu dan melaksanakan Forum Ilmiah Mingguan (FIM).
FIM ini menjadi ajang peningkatan kemampuan GTT dalam memahami materi seleksi ASN PPPK. Pelaksanaan FIM dimulai dengan membagi materi satu minggu sebelumnya, menunjuk narasumber dan moderator serta penyelia. Pada saat pelaksanaan, FIM dimulai dengan pretest dan diakhiri dengan postest.
Organik manajemen terakhir adalah Controlling atau pengawasan. Setiap hasil dari tryout dan post test dianalisis kelemahan untuk perbaikan. Kepala sekolah terus memompa semangat GTT yang nilainya rendah dan memberikan dorongan mempertahankan untuk GTT yang sudah optimal.
Tidak semua GTT mempunyai semangat yang terus tinggi dalam menghadapi seleksi ASN PPPK yang akan berlangsung sampai bulan Desember. Untuk itu menganut Teori Behavioristik, kebiasaan belajar akan terus terjaga ketika lingkungan memberikan dukungan penuh. Secara gampang kadang GTT perlu dipaksa untuk belajar karena kesibukan sehari-hari dan masalah lain yang menghalangi niat belajar.
Sekarang masuk Bulan Mei 2021, tidak terasa tinggal dua bulan lagi Seleksi ASN PPPK tahap 1. Kami percaya hasil tidak akan mengkhianati proses. Dengan kerja keras dan doa semua akan indah pada waktunya.
Menuju SMKN 1 Tuntang Bebas GTT di akhir 2021, semoga Allah SWT meridhoi, Amiin.
Selamat Hari Pendidikan Nasional, Bergerak Bersama Mewujudkan Merdeka Belajar.
Penulis : Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 1 Tuntang Kabupaten Semarang
Komentar Pengunjung