Refleksi SMKN 10 Semarang di Hari Pendidikan Nasional

Setiap tanggal 2 Mei, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional, sebuah momentum untuk merenungkan kemajuan pendidikan di sekolah-sekolah kita. Untuk melakukan refleksi, kita bisa mengambil data dari Rapor Pendidikan yang sudah dirilis oleh Kemendikbudristek. Sesuai dengan Rapor Pendidikan tahun 2024 menunjukkan bahwa SMK Negeri 10 mencatat peningkatan signifikan dalam kemampuan literasi, tertinggi di antara indikator lainnya. Tahun ini, kemampuan literasi menjadi indikator dengan prestasi terbaik. Namun, penyerapan lulusan masih menjadi tantangan, terutama karena rendahnya angka lulusan yang mendapatkan pekerjaan.

Mari kita lihat lebih dekat Rapor Pendidikan SMK Negeri 10 Semarang. Pertama, Kemampuan Literasi. Ini adalah kemampuan siswa untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks, yang penting untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan diri sebagai warga negara Indonesia dan dunia yang produktif. Kemampuan literasi diukur dengan persentase siswa yang mampu memahami dan mengevaluasi teks informasional dan fiksi. Dengan 97,78% siswa mencapai kompetensi minimum, kemampuan literasi berada dalam kategori Baik. Skor kemampuan literasi SMK Negeri 10 Semarang tahun ini adalah 97,78, meningkat signifikan dari 51,11 pada tahun 2023.

Kedua, Kemampuan Numerasi. Ini adalah kemampuan siswa untuk berpikir dan menyelesaikan masalah sehari-hari menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika dalam berbagai konteks yang relevan. Kemampuan numerasi juga diukur dengan persentase siswa yang mencapai kompetensi minimum. Dengan 82,22% siswa mencapai kompetensi minimum, kemampuan numerasi juga berada dalam kategori Baik. Skor kemampuan numerasi tahun ini adalah 82,22, naik dari 40 pada tahun 2023. Kenaikan lebih dari 100% ini menandakan perbaikan yang luar biasa oleh SMK Negeri 10 Semarang.

Ketiga adalah Karakter. Karakter mengacu pada tingkat internalisasi nilai-nilai Pancasila oleh siswa, yang mencakup pengetahuan, afektif, keterampilan, dan manifestasi dalam perilaku. Pengukuran karakter dilakukan melalui survei yang menilai aspek-aspek seperti akhlak terhadap manusia dan alam, akhlak bernegara, gotong royong, kreativitas, nalar kritis, kebinekaan global, dan kemandirian. SMK Negeri 10 Semarang berada dalam kategori Baik, dengan skor karakter tahun ini 57,67, meningkat 3,7 poin dari 53,97 di tahun 2023.

Keempat adalah Iklim Keamanan Satuan Pendidikan. Ini menilai tingkat kenyamanan dan keamanan siswa, termasuk aspek seperti perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan penyalahgunaan narkoba. Pengukuran dilakukan melalui indeks komposit yang mencakup survei lingkungan belajar. SMK Negeri 10 Semarang juga berada dalam kategori Baik untuk indikator ini, dengan skor 71,48, naik 1,98 poin dari 69,5 di tahun 2023.

Kelima adalah Iklim Kebinekaan. Ini mengukur bagaimana kepala sekolah dan guru menerapkan toleransi agama dan budaya serta komitmen kebangsaan. Pengukuran dilakukan melalui survei yang menilai iklim kebinekaan di sekolah. SMK Negeri 10 Semarang mencatat skor 75,54 untuk Iklim Kebinekaan, naik 6,04 poin dari 69,5 di tahun sebelumnya, menandakan lingkungan pembelajaran yang mendukung kebinekaan dan nasionalisme.

Keenam adalah Kualitas Pembelajaran. Ini menilai interaksi antara guru, siswa, dan materi ajar selama proses pembelajaran. Kualitas pembelajaran diukur melalui survei yang mencakup manajemen kelas, dukungan psikologis, dan metode pengajaran. Kategori Sedang menunjukkan peningkatan kualitas, dengan suasana kelas yang kondusif dan aktivasi kognitif oleh guru. Skor SMK Negeri 10 Semarang tahun ini adalah 61,45, naik 0,68 dari 60,77 di tahun 2023.

Ketujuh adalah Penyerapan Lulusan SMK. Ini mengukur kesuksesan lulusan dalam mendapatkan pekerjaan, berwirausaha, atau melanjutkan studi setelah lulus. Penyerapan lulusan diukur melalui persentase yang bekerja, belajar, atau berwirausaha. Kategori Sedang menunjukkan tingkat penyerapan yang moderat.

Terakhir, Link and Match dengan Dunia Kerja. Ini menilai sejauh mana SMK selaras dengan kebutuhan dan standar dunia kerja, termasuk aspek pembelajaran, Teaching Factory (TeFa), infrastruktur, kompetensi pendidik, kepemimpinan sekolah, dan keterlibatan dengan industri. Kategori Sedang menunjukkan upaya untuk keselarasan, tetapi masih perlu peningkatan. Skor tahun ini adalah 65,11.

Dalam Rapor Pendidikan tersebut menunjukkan bahwa terdapat tiga aspek yang berada pada kategori sedang di SMKN 10 Semarang yaitu Kualitas Pembelajaran, Penyerapan Lulusan SMK, dan Link and Match dengan Dunia Kerja. Kualitas Pembelajaran dipengaruhi oleh pertama Metode Pembelajaran, yang merupakan praktik pengajaran untuk membantu siswa membangun pemahaman baru. Kedua Manajemen Kelas mengacu pada pengelolaan perilaku siswa dan fokus pada tugas-tugas yang relevan. Dan ketiga Dukungan Psikologis berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan siswa agar merasa kompeten dan dihargai.

Untuk meningkatkan Kualitas Pembelajaran, diperlukan peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan (GTK) serta kebijakan yang mendukung aktivasi kognitif siswa. Kepala sekolah berperan penting dalam mendorong perbaikan metode pembelajaran melalui program, kebijakan, dan alokasi anggaran yang tepat. Inisiatif ini diharapkan dapat membawa peningkatan signifikan dalam proses pembelajaran, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada penyerapan lulusan dan keselarasan dengan dunia kerja. Langkah yang dilakukan sekolah adalah melaksanakan In House Training (IHT), mengirim guru untuk mengikuti diklat dan pemagangan guru di industri.

Penyerapan lulusan SMK menjadi tolak ukur penting dalam mengevaluasi efektivitas pendidikan vokasional. Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi penyerapan ini yaitu pertama Lulusan yang Bekerja. Ini mencakup lulusan yang terlibat dalam kegiatan ekonomi untuk memperoleh pendapatan, baik sebagai pekerja berbayar maupun tidak, minimal satu jam dalam seminggu. Kedua Lulusan yang Berwirausaha. Ini merujuk pada lulusan yang memulai usaha sendiri atau bersama orang lain, baik dengan cara konvensional maupun melalui teknologi, untuk menghasilkan keuntungan finansial. Ketiga Lulusan yang Melanjutkan Studi. Ini adalah lulusan yang memilih untuk meningkatkan kualifikasi mereka dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sebagai respons terhadap tantangan ini, sekolah mengimplementasikan program Kawal Bekerja, Kawal Kuliah, dan Kawal Berusaha. Program-program ini dirancang untuk membimbing lulusan dalam transisi mereka ke dunia kerja, pendidikan tinggi, atau kewirausahaan, memastikan bahwa mereka memiliki dukungan yang diperlukan untuk berhasil dalam langkah selanjutnya setelah lulus.

Link and Match dengan Dunia Kerja merupakan aspek krusial dalam pendidikan vokasional, yang memastikan lulusan SMK siap memasuki pasar kerja. Faktor-faktor yang memengaruhi Link and Match meliputi pertama Pengelolaan Bursa Kerja Khusus (BKK). Ini mencakup bimbingan karir, penguatan serapan lulusan oleh dunia kerja, pemasaran tamatan, dan penelusuran alumni untuk meningkatkan kebekerjaan lulusan SMK.

Kedua Penggunaan Sarana Prasarana Pembelajaran. Sarana dan prasarana pembelajaran harus selaras dengan kebutuhan dan standar dunia kerja, termasuk kepemilikan, spesifikasi, dan pemanfaatan yang efektif. Ketiga Praktisi Dunia Kerja sebagai Pengajar. Keterlibatan praktisi industri sebagai guru tamu atau instruktur kejuruan, yang berkontribusi pada durasi, cakupan keahlian, kualifikasi, dan evaluasi kinerja pengajar. Keempat Kualitas Pembelajaran selaras dunia kerja. Keselarasan kurikulum, penyelenggaraan pembelajaran, praktik kerja lapangan, dan sertifikasi kompetensi dengan kebutuhan dan standar industri.

SMKN 10 Semarang telah mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan Link and Match, termasuk pembentukan kelas industri, kerjasama dengan mitra industri untuk mendatangkan praktisi mengajar, magang guru di industri, penilaian kompetensi oleh industri, dan sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan industri. Inisiatif-inisiatif ini dirancang untuk mempersiapkan siswa tidak hanya dengan pengetahuan teoretis tetapi juga dengan keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh dunia kerja saat ini.

Di Hari Pendidikan Nasional ini, marilah kita bersama-sama merenungkan dan berkomitmen untuk terus memajukan kualitas pendidikan. Semoga peringatan Hardiknas kali ini menjadi titik tolak bagi kita semua untuk bergerak maju, mengambil langkah nyata dalam memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan di tanah air. Kita berharap, setiap tahun, setiap momen Hardiknas menjadi kesempatan untuk menilai ulang, memperbaharui metode, dan memperkaya sumber belajar agar pendidikan kita semakin berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman. Selamat Hari Pendidikan Nasional! Mari kita jadikan momentum ini sebagai awal dari perubahan pendidikan yang lebih baik.

Bekasi, 03 Mei 2024

Penulis : Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang