Pandemi Covid 19 telah melanda Indonesia sudah hampir setahun lamanya. Banyak dampak yang terjadi, salah satunya adalah dunia pendidikan. Hingga saat ini, pembelajaran untuk siswa mau tidak mau harus dilakukan secara daring atau yang biasa kita sebut sebagai PJJ (pembelajaran jarak jauh). Pada masa ini, tidak hanya siswa yang beradaptasi dengan sistem belajar yang baru, namun juga guru. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan efisien dalam menyampaikan materi kepada siswa. Karena dengan pembelajaran online, tidak banyak waktu bagi guru untuk bisa menjelaskan sebuah materi.
Yang biasanya terjadi adalah mata pelajaran Produktif dan Munaswil selalu berdiri sendiri, hanya memindahkan penyampaian materi yang biasanya dilakukan dengan tatap muka, menjadi daring saja. Hal ini membuat mata pelajaran ini seperti berdiri sendiri.
Pembelajaran RPP Berbasis Kurikulum Integratif mencoba memadukan beberapa Mata pelajaran C1, C2 dan C3. Sistem pembelajarannya menggunakan sistem Blok. Maksud dan tujuannya adalah membuat pembelajaran yang lebih efisien bagi siswa, karena dalam satu waktu bisa mencakup beberapa mata pelajaran yang saling terkait. Contoh: Membuat Alat Sensor Hand sanitizer tanpa sentuh. Mata pelajaran produktif (PRE untuk membuat alat) + bahasa Jawa (Munaswil) untuk membuat tembang macapat + Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris (Teks procedure user manual) + PKK (Produk Kreatif dan Kewirausahaan, penjualan offline/online). Disini siswa akan melakukan beberapa hal secara bertahap:
- Membuat alat sensor Hand sanitizer tanpa sentuh pada mata pelajaran Produktif (PRE)
- membuat tembang macapat yang berkaitan dengan pentingnya penggunaan hand sanitizer di masa pandemic sebagai pengauatan budaya (Bahasa Jawa)
- Menyusun panduan manual penggunaan (Teks Procedure User Manual) dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
- Menjual atau memasarkan produk yang sudah dibuat, bisa dengan online atau offline lewat mata pelajaran PKK (Produk Kreatif dan Kewirausahaan).
Pemikiran ini dilombakan dalam kegiatan Guru Berdedikasi, Guru Inovasi dan Inspiratif Kemdikbud 2020 dan alhamdulilah masuk sebagai 10 finalis terbaik se Indonesia. Mari kita terus berinovasi dan mengembangkan diri dalam memberikan pelayanan terbaik peserta didik di masa pandemi.
Oleh: Raden Akhmad Muklis Catur Prasetyo, S.Pd.
Guru TAV SMKN 3 Semarang
Komentar Pengunjung