Kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan siswa dalam meraih cita-citanya. Tanpa kedisiplinan sangat mustahil bagi seorang siswa dapat meraih kesuksesan di masa depan. Beralibi premis tersebut dipandang perlu adanya dukungan berbagai pihak yakni keluarga, sekolah dan masyarakat dalam gerakan mendisiplinkan siswa. Salah satu pembentukan karakter disiplin di kalangan siswa adalah gerakan pembiasaan 5S yang merupakan senyum, sapa, salam, sopan dan santun. Gerakan 5S yang di beberapa sekolah menjadi polse bagian kesiswaan dilakukan setiap hari selama pembelajaran sekolah. Di pagi hari secara bergiliran beberapa guru dan karyawan SMAN 1 Bringin bersama sejumlah pengurus OSIS berjajar di gerbang sekolah, menyambut kehadiran para siswa dan guru atau karyawan lainnya dengan saling senyum, menyapa dan bersalaman. Dengan saling senyum, sapa dan salam di pagi hari akan berlanjut pada kegiatan pembelajaran di kelas, di laboratorirum maupun di lapangan serta pada saat warga sekolah saling bertemu secara tidak formal di kantor, perpustakaan maupun lorong-lorong sekolah.
Kegiatan secara langsung akan mencairkan kekakuan relasi di pagi hari dan mencairkannya pada kegiatan sekolah selanjutnya. Dengan pembiasan senyum, sapa dan salam akan berdampak langsung pada pembentukan pribadi siswa yang ramah antar sesama warga sekolah, sopan serta hormat terhadap warga yang lebih tua, kepala sekolah, guru dan karyawan maupun santun dalam perkataan dan berperilaku, menjadikannya kondisioning sikap di awal persekolahan. Di sisi lain, penyambutan para siswa di muka gerbang sekolah secara tidak langsung turut mengawasi kedatangan mereka yang akan memicu perasaan malu apabila datang terlambat, termasuk rasa sungkan apabila pakaian dan penampilannya belum rapi sebelum memasuki area sekolah. Bahkan dengan bertemu guru tertentu atau teman lain dimungkinkan merangsang memori siswa terhadap tugas rumah atau tugas tugas lainnya di pagi hari. Dengan demikian, kegiatan 5S, senyum, sapa, salam, sopan dan santun diyakini tidak hanya dapat mendorong relasi antar warga sekolah menjadi lebih harmonis baik antar siswa, antar guru, antar karyawan maupun antar semua warga sekolah sebagai keluarga besar dan dapat menjadi bagian gerakan pembiasaan untuk mendisiplinkan siswa. Bahkan tidak mustahil turut melahirkan kader kedisiplinan di sekolah yang pada waktu mendatang menjadikannya pioneer warga masyarakat sebagai pribadi yang tertib, disiplin, tetap lekat dengan jati diri bangsa yang ramah tamah, sopan dan santun.
Penulis : Siti Zulaihah, S.Pd., Guru SMAN 1 Bringin
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Bawen
Komentar Pengunjung