Siswa SMKN 11 Semarang Masuk 8 Besar Lomba Dai Nasional

Assalamu’alaikum warohmatulohi wabarakatuh. Alhamdulillah Raffa bisa tampil dengan baik, akan tetapi bertahan di 8 besar. Untuk yang 3 besar adalah MAN Kota Blitar, SMAN 1 Semarang dan SMA Purwokerto. Terimakasih. Wassalamu’alaikum warohmatulohi wabarakatuh,” ketikan berita dari Pak Fahmi di grup WhatsApp GSM SMK Negeri 11 Semarang.  “Terima kasih Pak Fahmi. Sudah masuk 8 besar tingkat nasional sudah sangat baik. Apalagi sekolah kita bukan berbasis agama seperti Madrasah Aliyah. Untuk tahun depan siapkan dengan calon-calon potensial secara lebih matang,” respon saya. Raffa merupakan siswa kelas XI Multimedia yang pada Selasa, 11 April 2023, mengikuti lomba Dai Tingkat Nasional diselenggarakan di Polimarin Semarang. Sebelumnya ia mengirim video Dai dan masuk ke  babak penyisihan 8 besar.

Untuk masuk ke 8 besar tingkat nasional dibutuhkan effort yang tinggi, butuh berlatih public speaking dan tentu saja diperlukan kemampuan literasi yang bagus. Keaktifannya dalam kegiatan Kerohanian Islam SMK Negeri 11 Semarang ini mendukung passion dan talentanya di bidang public speaking. Di bawah asuhan Pak Nur Fahmi Arifin, S.Pd.I., ia mampu menunjukkan performa yang bagus dengan percaya diri ketika mengikuti lomba Dai tingkat nasional. Pencarian bibit dan potensi peserta didik  menjadi bagian dari program bidang kesiswaan. Kepala sekolah, Pak Drs. Luluk Wibowo, S.ST., M.T. selalu memberikan motivasi dalam beberapa pertemuan dengan para guru agar bisa memetakan potensi yang dimiliki siswa dari bidang painting, seni musik, seni tari, kompetensi keahlian, olahraga, termasuk di bidang agama seperti Dai, tilawah, kaligrafi maupun kerohanian Kristiani. Dari pemetaan tersebut diharapkan akan diperoleh bibit-bibit yang bisa dilatih, dikembangkan passionnya sehingga dapat mengikuti event-event perlombaan seperti FLS2N, O2SN, Popda, LKS maupun perlombaan lainnya.

Menjalani proses secara optimal dengan perencanaan yang matang, berlatih secara teratur menjadi kuncinya. Ketika proses itu sudah dilakukan sepenuh hati, sebenarnya sudah mencapai kemenangan. Karena kemenangan sejati ketika mampu mengalahkan dirinya. Mengalahkan terhadap dirinya atas kemalasan, kebosanan dan segudang sifat-sifat negatif yang sering muncul sehingga menghambat pengembangan potensi.

 

Penulis: Diyarko, SMKN 11 Semarang

Editor  : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang