SMKN 1 Tuntang Menuju Sekolah Inovatif

Kenal Mukibat? Mungkin ini nama yang asing di telinga kita. Pak Mukibat adalah petani sederhana dari Kediri. Sepintas beliau sama dengan petani-petani lain. Yang berbeda adalah beliau tidak puas dengan hasil panen yang biasa-biasa saja. Ketidakpuasan ini memunculkan ide untuk membuat terobosan agar hasilnya bisa lebih banyak.

Pada tahun 1950 beliau menemukan sistem penanaman singkong yang revolusioner. Beliau menempelkan batang ketela pohon karet yang daunnya rimbun di atas ketela pohon biasa (grafting). Setelah di tanam hasilnya sangat luar biasa. Dengan sistem pemanenan berulang, sebuah ketela pohon dapat memproduksi hingga 5 kali lipat dari yang biasanya. Luar biasa bukan?

Cerita Pak Mukibat tidak jauh berbeda dengan Pak Mujair. Kalau nama ini mungkin sudah akrab di telinga kita sebagai penemu ikan mujair. Cerita penemuannya penuh dengan perjuangan karena mengubah spesies ikan air laut menjadi ikan air tawar.

Pak Mujair mengambil ikan tersebut dan dimasukan kedalam gentong tanah liat. Beliau mencampurkan air laut dan air tawar dalam gentong. Percobaan percampuran air laut dan air tawar di lakukan secara terus menerus, dengan memperkecil jumlah air laut dan memperbesar jumlah air tawar. Sampai satu saat kedua jenis air ini bisa menyatu. Pada percobaan ke 11, berhasil hidup 4 ekor ikan spesies baru tersebut pada habitat air tawar.

Keberhasilan percobaan tersebut melegakan Pak Moedjair. 4 Ikan itu dia tangkarkan di kolam sumber air Tenggong, Desa Papungan. Awalanya hanya satu kolam dan berkembang menjadi 3 kolam.

Langkah Pak Mukibat dan Pak Mujair adalah bagian dari inovasi. Apa itu inovasi, menurut para ahli Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.

Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu pertama memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan. Kedua memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar Orisinalitas dan kebaruan, dan ketiga program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun keinovasian dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.

Dan yang keempat  inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

Sebagai seorang kepala sekolah, ada hal-hal baru yang saya lakukan untuk membuat efektif suatu kegiatan dan menjadikannya sebagai program unggulan. Sejak memegang tampuk manajer SMKN 1 Tuntang tahun 2018, berbagai inovasi diujicoba. Ujicoba pertama adalah ulangan menggunakan handphone.

Sejak bulan Pebruari 2018, tryout ujian kelas XII menggunakan handphone, dilanjutkan dengan Ulangan Tengah Semester Kelas X secara bertahap dan dimatangkan dengan UTS kelas XI. Ujicoba ditutup dengan  melaksanakan Ulangan Kenaikan Kelas secara serentak kelas X dan XI.

Alhamdulillah berkat kerja keras teman-teman guru, evaluasi secara online menggunakan handphone berhasil dengan baik. Tidak berhenti sampai disitu, inovasi berikutnya adalah pembelajaran berbasis digital. Ini adalah upaya sekolah meminimalkan penggunaan kertas untuk mengefisiensi anggaran sekolah. Dan yang paling baru adalah Gerakan Literasi Sekolah dengan Program Satu Hari Satu Guru Satu Tulisan.

Inovasi itu butuh keberanian. Hanya orang atau organisasi pemberani yang siap untuk berinovasi. Dan hanya organisasi inovatif yang selalu menjadi rujukan bagi organisasi lainnya. Untuk itu SMKN 1 Tuntang berkomitmen untuk berbagi dengan sekolah lain dari hasil inovasinya.

Penulis : Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 1 Tuntang