Pendidikan teknik dan kejuruan, khususnya dalam bidang teknik kendaraan ringan, memainkan peran krusial dalam menyiapkan Peserta Didik untuk memasuki dunia industri. Salah satu tantangan utama dalam pendidikan ini adalah memastikan bahwa Peserta Didik tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis yang kuat, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Kolaborasi antara lembaga pendidikan dengan industri teknik kendaraan ringan dalam konteks asesmen pembelajaran praktik menjadi penting untuk memastikan Peserta Didik siap menghadapi tuntutan dunia kerja yang dinamis dan kompetitif.
Penulis merupakan Guru Pengampu Mata Pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas XII. Penulis memandang perlunya kolaborasi dengan dunia usaha, industri, dan kerja (DUDIKA), mengingat Peserta Didik Kelas XII harus benar-benar menyiapkan diri terjun ke dunia kerja. Peran Kolaborasi Industri dalam Asesmen Pembelajaran Praktik, sebagai berikut:
- Keterhubungan Kurikulum dengan Kebutuhan Industri. Kolaborasi antara lembaga pendidikan dengan industri teknik kendaraan ringan memungkinkan adopsi kurikulum yang sesuai dengan perkembangan terbaru di industri. Ini memastikan bahwa Peserta Didik tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dan diinginkan oleh pengusaha.
- Pengembangan Standar Keterampilan. Industri teknik kendaraan ringan memiliki standar keterampilan yang jelas dan spesifik yang diharapkan dari para profesionalnya. Melalui kolaborasi ini, lembaga pendidikan dapat mengintegrasikan standar tersebut ke dalam proses asesmen praktik mereka. Ini membantu memastikan bahwa Peserta Didik terlatih sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat mereka lulus.
- Penggunaan Sumber Daya dan Fasilitas Industri. Kolaborasi memungkinkan lembaga pendidikan untuk mengakses sumber daya dan fasilitas yang mungkin tidak tersedia secara internal. Misalnya, Peserta Didik dapat melakukan praktik langsung di lingkungan yang menyerupai kondisi sebenarnya di industri, menggunakan peralatan canggih dan mendapatkan bimbingan dari praktisi berpengalaman.
- Pemberian Umpan Balik dari Praktisi Industri. Praktisi industri dapat berperan sebagai penilai atau memberikan umpan balik langsung kepada Peserta Didik selama proses asesmen. Ini memberikan perspektif yang berharga dan realistis mengenai keterampilan yang perlu ditingkatkan Peserta Didik untuk sukses dalam karir mereka.
Implikasi dan Manfaat Kolaborasi. Kolaborasi antara lembaga pendidikan dengan industri teknik kendaraan ringan tidak hanya bermanfaat bagi Peserta Didik tetapi juga bagi institusi pendidikan dan industri itu sendiri. Institusi pendidikan mendapatkan masukan langsung mengenai kemampuan dan kebutuhan pasar kerja saat ini, sementara industri mendapatkan akses potensial ke bakat-bakat muda yang terlatih sesuai dengan standar mereka.
Kolaborasi antara lembaga pendidikan dengan industri teknik kendaraan ringan dalam konteks asesmen pembelajaran praktik merupakan langkah progresif untuk memajukan pendidikan teknik. Dengan mengintegrasikan kebutuhan industri ke dalam kurikulum dan proses asesmen, kita dapat memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang relevan dan siap bersaing di pasar kerja global yang semakin kompleks. Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat kualitas pendidikan, tetapi juga memperkuat keterhubungan antara pendidikan dan dunia kerja untuk masa depan yang lebih baik bagi Peserta Didik dan industri teknik kendaraan ringan secara keseluruhan.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Djoko Saputro, S.Pd., Guru Produktif Teknik Kendaraan Ringan
Editor: Tim Humas dan Literasi
Komentar Pengunjung