Sebagai seorang guru tentunya kita menyadari bahwa kemampuan belajar murid berbeda-beda dan apabila diberikan perlakuan yang sama pada proses pembelajaran maka akan menghasilkan prestasi belajar yang tidak maksimal. Berdasarkan perbedaan itulah mendorong guru untuk memaksimalkan prestasi murid dengan melihat kebutuhan individu murid yaitu segi gaya belajar, minat dan pemahaman terhadap mata pelajaran. Pembelajaran berdiferensiasi sangat cocok untuk menumbuhkan dan meningkatkan prestasi murid karena melihat kebutuhan individu murid. Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan dengan menggunakan 3 cara yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Pembelajaran Proyek IPAS Kelas X Materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya di SMK Negeri 1 Tuntang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang mampu meningkatkan dan menumbuhkan motivasi, kreatifitas dan prestasi belajar murid.
Sebelum pembelajaran Proyek IPAS dilaksanakan, guru mengklasifikasi gaya belajar murid yang terglong menjadi gaya belajar visual, gaya belajar auditori dan gaya belajar kinestetik. Dengan melihat perbedaan perbedaan gaya belajar tersebut maka guru menyajikan materi pembelajaran dengan berbagai media yaitu bentuk video, pdf, ppt, dan audio. Murid dapat memiih jenis media yang diinginkan untuk mempelajari sesuai dengan gaya belajar mereka. Selanjutnya pada kegiatan pembelajaran, guru memberikan intruksi kepada murid untuk mengerjakan LKPD sebelum mengerjakan proyek terarium dan dilanjutkan dengan praktik. Proses pembuatan terarium membebaskan murid untuk berekspresi sesuai dengan kreatifitas masing – masing.
Pada kegiatan akhir pembelajaran proyek pembuatan terarium, murid membuat laporan pembuatan terarium yang dapat diekspresikan dengan berbagai cara antara lain video, PPT, poster dan lain sebagainya sesuai dengan minat dan bakat mereka. Laporan yang berupa video diunggah dalam konten YouTube, Tiktok maupun Instagram. Selanjutnya laporan yang berupa media cetak seperti poster dan PPT diunggah dalam Google Drive. Hasil umpan balik murid, proses pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran Proyek IPAS membuat mereka lebih tertantang, mampu mengembangkan bakat dan minat. Tetapi ada kesulitan yang mereka hadapi dalam proses pembuatan terarium yaitu sulitnya mencari tumbuhan tingkat rendah seperti lumut dan paku di musim kemarau. Sehingga ada beberapa murid hanya membuat terarium dengan jumlah tumbuhan yang sedikit. Untuk membaca artikel selengkapnya, silahkan klik tautan berikut.
Penulis : Nazillatur Rohmiyati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Editor 1 : Umi Futikhah, S.PdI., Guru SMKN 1 Tuntang
Editor 2 : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Bawen
Komentar Pengunjung