Think Before Posting And Think  Before Sharing Etika Dalam Media Sosial

Media sosial adalah fenomena abad 21 yang tidak bisa ditolak dan dihindari. Media sosial menjadi bagian kehidupan manusia karena kodratnya manusia adalah makluk sosial yang sangat membutuhkan interaksi dengan yang lainya. Media social pun sudah menjadi bagian kehidupan manusia yang bisa mendatangkan kemudahan dan meningkatkan kesejahteraan namun. Namun, media sosial juga bagaikan pisau bermata dua sisi, di mana sisi yang satu dapat mendatangkan manfaat sedangkan sisi yang lain dapat mendatangkan bahaya atau ketidakbermanfaatan.

Pengguna media sosial sangat aktif memanfaatkan media sosial melalui perangkat handphone mereka. Salah satu pemanfaatan platform internet yang tersedia oleh masyarakat adalah media sosial. Ragam media sosial adalah Facebook, Twitter, Line, BBM (sekarang sudah tidak digunakan lagi), WhatsApp, Instagram, Path, Telegram, Linkedin, Snapchat dan beberapa media sosial yang lain. Berkembangya aplikasi yang sangat beragam membuat manusia sangat aktif  berinteraksi dalam dunia maya. Sementara pada sisi privacy, media sosial semakin menjauhkan manusia dari hubungan tatap muka langsung yang melibatkan emosi dan perasaan. Media sosial membuat seseorang berjarak, bahkan sering tidak focus meskipun dalam kerumunan orang karena terlalu asyik dengan gawainya (gadget). Sehingga bisa disimpulkan bahwa media sosial mendekatkan yang jauh atau malah menjauhkan yang dekat, itulah fenomenanya yang sering terjadi saat ini.

Hakekat berkomunikasi di media sosial adalah sama halnya berkomunikasi sehari-hari di dunia nyata, terkait dengan itu maka kita harus berusaha bijak menggunakannya. Mampu menahan diri tenang apabila ada perundungan (bullying) dan bahkan untuk mengunggah  informasi (posting) atau membagikan informasi (sharing), hal yang paling penting dalam bermedia sosial  adalah selalu memikirkan efek yang ditimbulkan saat membuka, membaca membagikan atau menyebarkan informasi. Istilah tersebut dalam Bahasa Inggris adalah Think Before Posting and Think  Before Sharing yaitu berfikir dulu apakah ada efek yang akan timbul bila mengirim sesuatu dan berfikir dahulu sebelum menyebarkan sebuah informasi. Terkait hal tersebut maka ada tips dalam beretika di media sosial agar terjalin komunikasi yang baik, aman dan nyaman.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan: 1) Berkomunikasilah dengan santun, menggunakan kata-kata yang layak dan sopan. Gunakan juga pemilihan kata yang tepat sesuai dengan lawan bicara meskipun tidak bertatap muka secara langsung. Jangan mudah berkata kasar. 2) Hindari penyebaran dan  mengirim informasi yang menyangkut SARA, pornogarfi, kekerasan, dan ujaran kebencian terhadap siapapun agar tidak berhadapan dengan hokum. Selain itu jangan unggah foto-foto kekerasan misalnya korban kecelakaan, pornografi dan kejahatan, secara etika itu tidak layak di media sosial 3) Selalu memeriksa sebuah informasi apakah informasi itu nyata atau hoax. Selalu cek dari sumber yang tepat karena banyak berita yang profokatif, menyerang, menfitnah atau direkayasa. Saat ini sudah banyak aplikasi yang digunakan untuk mengecek sebuah informasi itu bersifat hoax atau tidak, misalnya aplikasi Hoax Buster Tools yang bisa diunduh di Play Store untuk mencegah masyarakat mendapatkan berita yang belum terverifikasi kebenaranya. 4) Jangan memposting informasi pribadi, sebagai pengguna media sosial kita harus selalu bijak dalam menginformasikan kehidupan pribadi atau privasi apalagi hal yang sensitif atau aib. Juga tidak disarankan untuk mengunggah nomor-nomor penting pribadi seperti nomor Induk Kepundudukan (NIK), nomor kartu kredit, kartu debit, alamat rumah, foto kendaraan pribadi atau hal-hal lain yang sifatnya sangat pribadi. Hal ini untuk menjaga keamanan diri kita dan keluarga kita.

Itulah beberapa tips untuk beretika di media social. Jika setiap orang menyaring dan menyeleksi konten-konten atau tulisan-tulisan yang akan diunggah ke media social, maka terciptalah iklim media sosial yang sejuk, damai dan aman untuk semuanya.

 

Penulis: Sudarmoyo, S.T., M.Pd., Guru SMKN I Kaliwungu Semarang

Editor: Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang